Pengertian Evaluasi Kesesuaian Lahan

Analisis Daur Hidup Life Cycle Assessment yang dilakukan di Thailand, produksi etanol dari ubikayu memberikan nilai positif terhadap lingkungan. Penggunaannya dalam bentuk E10 dalam keseluruhan daur hidupnya menurunkan beberapa beban lingkungan. Penurunan beban lingkungan relatif terhadap bahan bakar konvensional adalah 6,1 untuk penggunaan energi fosil, 6,0 untuk potensi pemanasan global, 6,8 untuk asidifikasi, dan 12,2 untuk pengayaan nutrisi. Jika pada proses produksi etanol juga digunakan biomassa sebagai pengganti bahan bakar fosil, maka keseluruahn daur hidup energi dan kinerja lingkungan akan lebih baik pula.

2.6. Tanah dan Lahan

Tanah adalah bahan mineral yang tidak padat terletak di permukaan bumi, yang telah dan akan tetap mengalami perlakuan dan dipengaruhi oleh faktor- faktor genetik dan lingkungan yang meliputi bahan induk, iklim, organisme, dan topografi pada suatu periode waktu tertentu Hanafiah, 2007. Lahan adalah suatu lingkungan fisik yang meliputi tanah, iklim, relief, hidrologi, dan vegetasi, dimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi potensi penggunaannya. Termasuk di dalamnya adalah akibat-akibat kegiatan manusia, baik pada masa lalu maupun sekarang, seperti reklamasi daerah-daerah pantai, penebangan hutan, dan akibat- akibat yang merugikan seperti erosi dan akumulasi garam. Faktor-faktor sosial dan ekonomi secara murni tidak termasuk dalam konsep lahan ini Hardjowigeno dan Widiatmaka, 2007. Lahan dalam pengertian yang lebih luas termasuk bagian yang telah dipengaruhi oleh berbagai akivitas flora, fauna, dan manusia baik di masa lalu maupun masa sekarang, seperti lahan rawa dan pasang surut yang telah direklamasi atau tindakan konservasi tanah pada suatu lahan tertentu Djaenudin et a l., 2003. Faktor-faktor sosial dan ekonomi secara murni tidak termasuk dalam konsep lahan.

2.6.1. Pengertian Evaluasi Kesesuaian Lahan

Evaluasi kesesuaian lahan adalah membandingkan persyaratan yang diminta oleh tipe penggunaan lahan yang akan diterapkan, dengan sifat-sifat atau kualitas lahan yang dimiliki oleh lahan yang akan digunakan. Dengan cara ini, maka akan diketahui potensi lahan atau kelas kesesuaiankemampuan lahan untuk jenis penggunaan lahan tersebut Hardjowigeno dan Widiatmaka, 2001. Evaluasi kesesuaian lahan adalah proses penilaian tampilan atau keragaan performance lahan jika digunakan untuk tujuan tertentu, meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei dan studi bentuk lahan, tanah, vegetasi, iklim dan aspek lahan lainnya, agar dapat mengidentifikasi dan membuat perbandingan berbagai penggunaan lahan yang mungkin dikembangkan FAO, 1976. Evaluasi lahan memerlukan sifat-sifat fisik lingkungan suatu wilayah yang dirinci ke dalam kualitas lahan land qualities, dari setiap kualitas lahan biasanya terdiri atas satu atau lebih karakteristik lahan land characteristics. Beberapa karakteristik lahan umumnya mempunyai hubungan satu sama lain didalam pengertian kualitas lahan dan akan berpengaruh terhadap jenis penggunaan atau pertumbuhan tanaman dan komoditas lainnya yang berbasis lahan misalnya : peternakan, perikanan, dan kehutanan Djaenudin et al., 2003. Hasil evaluasi lahan digambarkan dalam bentuk peta sebagai dasar untuk perencanaan tata guna lahan yang rasional, sehingga tanah dapat digunakan secara optimal dan lestari Hardjowigeno dan Widiatmaka, 2001. Hasil evaluasi lahan juga akan memberikan informasi atau arahan penggunaan lahan yang diperlukan, dan akhirnya nilai harapan produksi yang akan diperoleh Djaenudin et al., 2003. Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuannya akan menimbulkan kerusakan-kerusakan pada lahan Hardjowigeno dan Widiatmaka, 2001. Evaluasi lahan dapat dilakukan dengan pendekatan dua tahap dan pendekatan pararel. Pendekatan dua tahap terdiri atas tahapan pertama adalah evaluasi lahan secara fisik dan tahapan kedua secara ekonomi. Kegiatan evaluasi lahan secara fisik dan ekonomi pada pendekatan paralel dilakukan secara bersamaan FAO, 1976.

2.6.2. Kaidah Evaluasi Kesesuaian Lahan