Kaidah Evaluasi Kesesuaian Lahan Asumsi-asumsi Dalam Evaluasi Lahan
kualitas lahan yang dimiliki oleh lahan yang akan digunakan. Dengan cara ini, maka akan diketahui potensi lahan atau kelas kesesuaiankemampuan lahan untuk
jenis penggunaan lahan tersebut Hardjowigeno dan Widiatmaka, 2001. Evaluasi kesesuaian lahan adalah proses penilaian tampilan atau keragaan performance
lahan jika digunakan untuk tujuan tertentu, meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei dan studi bentuk lahan, tanah, vegetasi, iklim dan aspek lahan lainnya, agar
dapat mengidentifikasi dan membuat perbandingan berbagai penggunaan lahan yang mungkin dikembangkan FAO, 1976.
Evaluasi lahan memerlukan sifat-sifat fisik lingkungan suatu wilayah yang dirinci ke dalam kualitas lahan land qualities, dari setiap kualitas lahan biasanya
terdiri atas satu atau lebih karakteristik lahan land characteristics. Beberapa karakteristik lahan umumnya mempunyai hubungan satu sama lain didalam
pengertian kualitas lahan dan akan berpengaruh terhadap jenis penggunaan atau pertumbuhan tanaman dan komoditas lainnya yang berbasis lahan misalnya :
peternakan, perikanan, dan kehutanan Djaenudin et al., 2003. Hasil evaluasi lahan digambarkan dalam bentuk peta sebagai dasar untuk
perencanaan tata guna lahan yang rasional, sehingga tanah dapat digunakan secara optimal dan lestari Hardjowigeno dan Widiatmaka, 2001. Hasil evaluasi lahan
juga akan memberikan informasi atau arahan penggunaan lahan yang diperlukan, dan akhirnya nilai harapan produksi yang akan diperoleh Djaenudin et al., 2003.
Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuannya akan menimbulkan kerusakan-kerusakan pada lahan Hardjowigeno dan Widiatmaka,
2001. Evaluasi lahan dapat dilakukan dengan pendekatan dua tahap dan pendekatan pararel. Pendekatan dua tahap terdiri atas tahapan pertama adalah
evaluasi lahan secara fisik dan tahapan kedua secara ekonomi. Kegiatan evaluasi lahan secara fisik dan ekonomi pada pendekatan paralel dilakukan secara
bersamaan FAO, 1976.