53
6.2  Kawasan Karst Prioritas
Karst prioritas
adalah wilayah
karst yang
diutamakan dalam
perlindungannya. Penentuan karst prioritas dilakukan dengan mempertimbangkan komponen lingkungan karst dan daerah  resapan air. Komponen lingkungan  yang
berpengaruh  terhadap  potensi  kawasan  karst  TNMT  dalam  menyediakan  sumber air  dikategorikan  sebagai  kawasan  karst  prioritas.  Komponen  lingkungan  karst
yang  dipertimbangkan  adalah  eksokarst  dan  endokarst.  Potensi  eksokarst  yang menjadi  bahan  pertimbangan  adalah  aliran  sungai  permukaan  dan  mata  air
Gambar  27.  Menurut  Keputusan  Presiden  No.  32  Tahun  1990  tentang Pengelolaan  Kawasan  Lindung,  wilayah  perlindungan  untuk  mata  air  adalah
daerah linear dengan jari-jari 200 meter dari sumber air, sedangkan untuk sungai berjarak 50 meter untuk anak sungai serta 100 meter untuk sungai besar.
a b
Gambar 27  a Aliran sungai b mata air. Pertimbangan  lingkungan  endokarst  dilakukan  dengan  melihat  keberadaan
goa  dan  aliran  sungai  bawah  tanah  Gambar  28.  Daerah  goa  dikategorikan sebagai karst prioritas karena  goa terbentuk melalui proses pelarutan batuan oleh
air. Sedangkan aliran bawah tanah merupakan potensi air yang dapat keluar dalam bentuk  mata  air.  Daerah  resapan  air  merupakan  pertimbangan  khusus  dalam
menentukan karst prioritas. Daerah  resapan  air  merupakan  daerah  yang  dianggap  mampu  meresapkan
air dibanding daerah lainnya dan berperan penting dalam menjaga ketersediaan air di kawasan taman nasional. Berdasarkan Keputusan Presiden No. 321990 tentang
Pengelolaan  Kawasan  Lindung  kawasan  resapan  air  adalah  daerah  yang
54
mempunyai  kemampuan  tinggi  untuk  meresapkan  air  hujan  sehingga  merupakan tempat  pengisian  air  bumi  akifer  yang  berguna  sebagai  sumber  air.  Daerah
resapan  air  yang  diidentifikasi  mencakup  seluruh  wilayah  TNMT.  Luas  daerah tangkapan  air  TNMT  adalah  7.970,2  ha  dan  63,83  persennya  berada  di  wilayah
karst Gambar 29.
a b
Gambar 28  a Aliran bawah tanah b mulut Goa Ngaduredu. Wilayah  karst  yang  dapat  dikategorikan  sebagai  kawasan  karst  prioritas
memiliki luasan  yang tergolong besar,  yaitu sebesar 15.934,29 ha  atau menutupi 69,35  dari total luas karst yang berada di dalam kawasan TNMT 21,82  dari
kawasan TNMT Gambar 30. Mengacu kepada pertimbangan dan fungsi zonasi dalam  Permenhut  562006,  maka  wilayah  karst  prioritas  dilakukan  dengan
membagi wilayahnya kedalam tiga zona, yaitu: 1.
Karst prioritas inti Karst  prioritas  inti  ditetapkan  pada  wilayah  karst  prioritas  yang  memiliki
kemampuan  sebagai  daerah  resapan  air  atau  memiliki  sumber  air  yang  penting untuk  pembentukan  wilayah  karst.  Tujuan  penetapannya  adalah  memberikan
perlindungan  terhadap  wilayah  karst  agar  terhindar  dari  kerusakan  sehingga ketersediaan  sumberdaya  air  tetap  lestari.  Pada  wilayah  karst  prioritas  inti  dapat
dilakukan  kegiatan,  terutama  yang  dapat  meningkatkan  kualitas  dan  kuantitas sumberdaya  air.  Berbeda  dengan  di  zona  inti  lainnya,  salah  satu  kegiatan  yang
mungkinkan  dilakukan  di  zona  karst  prioritas  inti  adalah  penanaman  untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas resapan air.
Sumber: hasil identifikasi.
Gambar 29  Daerah resapan air kawasan TNMT.
Sumber: hasil identifikasi.
Gambar 30  Peta karst prioritas TNMT.
57
Kegiatan yang tidak diperbolehkan adalah kegiatan yang dapat menurunkan potensi  air  karst.  Contohnya,  penebangan  pohon  dan  pemanfaatan  air  secara
langsung.  Penebangan  pohon  dapat  menggangu  kondisi  daerah  resapan  air. Sedangkan  pemanfaatan  air  tanpa  pertimbangan  dapat  mempengaruhi  proses
perkembangan wilayah karst di sekitar sumber air. 2.
Karst prioritas perlindungan Wilayah  karst  perlindungan  merupakan  wilayah  yang  mengelilingi  karst
prioritas  inti.  Penetapannya  bertujuan  untuk  memberikan  batasan  antara  wilayah karst prioritas inti dan pemanfaatan. Wilayahnya disesuaikan dengan jarak  antara
batas  terluar  wilayah  karst  prioritas  inti  dan  pemanfaatan.  Kegiatan  yang  dapat dilakukan adalah jenis kegiatan  yang mendukung perlindungan terhadap  wilayah
karst prioritas inti. 3.
Karst prioritas pemanfaatan Karst  prioritas  pemanfaatan  ditetapkan  pada  wilayah  karst  prioritas  yang
memiliki sumber air yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Bentuk pemanfaatan pada  zona  ini  merupakan  pemanfaaatan  terbatas,  dimana  sumber  air  tidak  dapat
diambil langsung. Sumberdaya air dikelola oleh taman nasional untuk dialirkan ke daerah pemukiman masyarakat di sekitar taman nasional.
Ketiga zonasi tersebut dapat diterapkan pada wilayah karst yang terdapat di dalam  kawasan  taman  nasional.  Namun,  seringkali  keberadaan  wilayah  karst
membentang  luas  melewati  batas  kawasan  taman  nasional.  Kondisi ini  menuntut adanya kolaborasi dengan berbagai pihak, sehingga wilayah karst yang berada di
luar kawasan tetap mendukung kelestarian wilayah karst di dalam kawasan taman nasional.  Pengelola  taman  nasional  dapat  bekerjasama  dengan  masyarakat,
pemerintah  daerah,  instansi  pemerintah  dan  lembaga  lainnya.  Sebagai  contoh, potensi karst TNMT memiliki peluang untuk dimanfaatkan sebagai PLTMH.
Pengelolaan taman nasional berbasis karst ini akan memberikan kesempatan kepada  pemerintah  daerah  untuk  memanfaatkan  potensi  air  tersebut.  Namun,
pembangunan PLTMH harus melalui kajian menyeluruh terhadap sumberdaya air dan keberadaan karstnya. Proses pengkajian dapat dilakukan oleh pihak lain yang
memiliki kompetensi mengenai kawasan karst.
7  KESIMPULAN DAN SARAN
7.1  Kesimpulan