46
Sumberdaya air juga dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan hewan ternak. Hewan yang dipelihara yaitu: sapi, kerbau, kuda, babi, kambing, domba,
itik dan ayam. Total kebutuhan air untuk hewan peliharaan sebesar 177.385.766 litertahun. Kebutuhan air tertinggi untuk hewan adalah untuk jenis ternak besar
sapi, kerbau dan kuda sebesar 144.759.000 litertahun Tabel 12. Kebutuhan tersebut dapat terpenuhi karena sebagian dari ternak dibiarkan liar di alam.
Tabel 12 Kebutuhan air untuk ternak masayarakat
Jenis Ternak Jumlah
ekor Hari
Konsumsi Air
Kebutuhan Air liter tahun
Sapikerbaukuda 9915
365 40
144.759.000 Babi
12722 365
5 23.217.650
Kambing 1495
365 6
3.274.050 Unggas
28014 365
0.6 6.135.066
5.1.3 Pemanfaatan lain
Bentuk pemanfaatan lain sumberdaya air adalah sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro PLTMH. Pembangunan PLTMH merupakan salah satu
bentuk pemanfaatan yang direncanakan oleh pemerintah daerah. Hasil Survey menunjukkan adanya dua lokasi sumber air di TNMT yang memiliki potensi
untuk dikembangkan, yaitu sumber air Lapopu dan Matayangu lihat sub bab 4.2. Berdasarkan data Balai TNMT, sumber air Lapopu dapat menghasilkan listrik
untuk 1.267 kepala keluarga, sedangkan sumber air Matayangu untuk 2.228 kepala keluarga. Namun, sumber air Lapopu memiliki potensi yang lebih besar
karena lokasinya berada di dekat pemukiman masyarakat.
5.2 Pemenuhan Kebutuhan Air Masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara, terpenuhinya kebutuhan air merupakan salah satu keinginan utama masyarakat di sekitar kawasan TNMT. Penyebab kebutuhan
air masyarakat sulit terpenuhi adalah faktor topografi kawasan dan sebaran pemukiman masyarakat. Kawasan TNMT memiliki topografi yang didominasi
oleh daerah perbukitan dan membentang di bagian selatan dari arah barat ke timur melintasi Desa Manurara, Hupumada, Waimanu, Malinjak, Kondamaloba,
Watumbelar, Mondulabi dan Umamanu, sedangkan dari arah utara melewati Desa Maradesa, Umbupabal, Mbilurpangadu dan Umbulangang Gambar 24.
47
Dominasi perbukitan di kawasan TNMT mengakibatkan aliran air permukaan menyebar dan mengalir mengikuti daerah lembah diantara perbukitan.
Penyebaran aliran air permukaan dapat terlihat dari banyaknya anak sungai yang berada di kawasan TNMT lihat gambar 3. Sungai tersebut memiliki lokasi yang
berdekatan dengan wilayah perbukitan. Kondisi ini menunjukkan bahwa dalam memanfaatkan sumberdaya air taman nasional perlu mempertimbangkan kondisi
topografinya. Permasalahan lain adalah sulitnya mengelola air yang dialirkan untuk
masyarakat karena lokasi pemukimannya saling berjauhan. Masyarakat di sekitar kawasan umumnya hidup dalam kelompok kecil dan tersebar, sedangkan
pemukiman dalam kelompok yang besar hanya dapat ditemukan pada daerah yang menjadi pusat pemerintahan. Salah satu contohnya adalah hasil identifikasi
menggunakan google earth yang dilakukan terhadap masyarakat di bagian barat kawasan TNMT. Pemukiman dalam kelompok besar hanya di temukan pada
daerah Waikabubak yang menjadi ibukota Sumba Barat Gambar 25. Kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air dialami masyarakat selama enam
bulan pada musim kemarau. Asumsinya, pada musim hujan selama empat bulan masyarakat mendapatkan air dan mampu menyimpannya untuk dua bulan.
Ketersediaan air dapat ditingkatkan dengan pembuatan sarana yang dapat menampung air dalam jumlah besar, seperti embung. Menurut Marwonto et al.
1998, krisis air pada musim kering dapat ditanggulangi dengan pembuatan sarana penampungan air dalam jumlah besar dan pembuatan sarana penampungan air
hujan pada setiap rumah. Sistem lain yang dapat diterapkan adalah penampungan sumber air, akan tetapi beberapa sumber air akan kering atau mengalami
penurunan debit pada musim kemarau. Untuk itu, sumber air yang mengalami penurunan debit dapat diusahakan dengan meningkatkan debitnya melalui
pengelolaan daerah resapan air sehingga dapat memanfaatkan air lebih lama. Daerah resapan air karst merupakan salah satu wilayah yang perlu
dilindungi. Beberapa sumber air karst di TNMT dapat menyediakan air sepanjang tahun. Contohnya adalah sumber air Matayangu yang memiliki debit air yang besar
pada musim hujan, namun pada musim kemarau yang tersisa hanya air dari kawasan karst Gambar 26. Perlindungannya dapat dilakukan dengan
Sumber: hasil overlay peta topografi, administrasi dan batas kawasan TNMT.
Gambar 24 Peta topografi kawasan TNMT.
Sumber: hasil identifikasi dengan google earth.
Gambar 25 Sebaran pemukiman masyarakat di sekitar kawasan.
50
mengelompokkan wilayah karst yang penting sebagai penyedia sumberdaya air ke wilayah karst yang diprioritaskan.
Gambar 26 Sumber air Matayangu pada musim kemarau.
6 PERTIMBANGAN KAWASAN KARST DALAM PENYUSUNAN ZONASI TNMT
6.1 Pengelolaan Kawasan Taman Nasional Manapeu Tanahdaru