hidrologi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kawasan karst di TNMT.
Gambar 12 Sungai hilang di sekitar Goa Kanabubulang.
4.1.3 Goa
Keberadaan goa sangat penting dalam identifikasi wilayah gamping yang telah menjadi karst. Menurut Veni et al. 2001, goa merupakan celah rekah
batuan karbonat yang dapat dimasuki manusia, terbentuk melalui pelarutan oleh asam air. Data Balai TNMT menunjukkan sebanyak 37 goa telah dapat
diidentifikasi keberadaannya di dalam kawasan Tabel 5. Pembentukan goa mengindikasikan terjadinya karstifikasi sehingga daerah gamping yang memiliki
goa dapat dipastikan sebagai kawasan karst. Wilayah karst tersebut hanya berada di Desa Watumbelar, Manurara, Umbulanggang, Mbilurpangadu, Kondamaloba
dan Kambatawundut Gambar 13.
4.1.4 Morfologi
Identifikasi morfologi merupakan tahap akhir dalam penentuan wilayah karst. Menurut Samodra 2001, morfologi karst diwujudkan dalam bentuk bukit-
bukit tunggal, pematang bukit, ukiran dipermukaan batuan struktur lapies atau karren, lekuk-lekuk lembah dolina, polje, uvala, mata air, mulut goa dan sungai
hilang. Identifikasi morfologi dilakukan melalui dua tahapan, yaitu identifikasi melalui peta atau citra satelit dan pengecekan langsung ke lapangan. Pada
penelitian ini, identifikasi lebih banyak dilakukan melalui peta atau citra satelit sedangkan kondisi dilapangan tidak secara detail dilakukan di seluruh kawasan.
Hasil identifikasi morfologi karst menunjukkan bahwa daerah karst di TNMT hampir merata di seluruh kawasan Gambar 14.
Sumber: hasil overlay sebaran goa dan peta gamping.
Gambar 13 Peta sebaran goa di TNMT.
Sumber: hasil identifikasi menggunakan google earth.
Gambar 14 Wilayah TNMT yang diduga sebagai kawasan karst.
Tabel 5 Goa yang terdapat di kawasan TNMT
Desa Nama Goa
Watumbelar Ramandu
Wakapadua Takandunu 1
Takandunu 2 Takandunu 3
Air Es Padamu
Leipaku Kamenlabani 2
Kamenlabani 1 Kanarujangga
Kandilu Hawambu Paraku
Mucurunggu Leramu
Nangga
Manurara Kaduadang
Matayangu Ngaduredu
Binawiruk Laimapidu
Mbilurpangadu Kalimbu Bakul
Katonga Wangga
Pandadang Unjung
Kambatawundut Kanabubulang 1
Kanabubulang 2 Kondamaloba
Marabi Milipahuruk
Way Liang Jaga
Tamiyang Winu Hakapanggung
Bakul
Umbulanggang Pattamawai
Kapukka
Sumber: ASC 2008 dan KPG 2009.
4.1.5 Luas kawasan karst TNMT
Keberadaan karst di TNMT menjadi salah satu bukti bahwa sebagian wilayah karst telah menjadi kawasan yang dilindungi. Luas wilayah karst di
kawasan TNMT ditentukan dengan menggabungkan data karst dari hasil identifikasi dan peta sistem lahan landsystem. Hasil identifikasi menunjukkan
luas wilayah karst yang terdapat di kawasan TNMT adalah seluas 5.316,18 ha sedangkan luasan karst dari peta sistem lahan adalah 25.632,59 ha.
Kedua data karst tersebut dioverlay dengan data sebaran batuan karbonat di TNMT. Tujuannya agar wilayah karst yang ditetapkan tidak berada di luar
wilayah batuan karbonat. Berdasarkan hasil overlay, wilayah karst yang terdapat di kawasan TNMT memiliki luasan luasan sebesar 23.609,25 ha dan menutupi
sekitar 32,33 dari kawasan TNMT Gambar 15.
Sumber: hasil overlay peta sistem lahan dan peta karst hasil identifikasi.
Gambar 15 Wilayah karst TNMT.
4.2 Kawasan Karst TNMT sebagai Penyedia Sumberdaya Air