II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pasar Modal
2.1.1. Konsep Pasar Modal
Pasar modal menurut Undang-undang republik Indonesia no.8 tahun 1995 adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan
efek, yaitu perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga atau profesi yang berkaitan dengan efek. Adapun efek yang
dimaksud disini adalah surat berharga atau saham. Menurut Widoatmojo 2007 yang membedakan pasar saham dengan pasar
lainnya adalah komoditi yang diperdagangkan. Pasar modal merupakan pasar abstrak, dimana yang diperjualbelikan adalah dana-dana jangka panjang, yaitu
dana yang keterkaitannya dalam investasi lebih dari satu tahun. Sedangkan secara fisik, pasar modal menunjuk suatu tempat yang biasanya menempati sebuah
gedung, sebagai tempat bertemunya para pialang yang mewakili para investor. Tujuan pasar modal diantaranya mempercepat proses ikut sertanya
masyarakat dalam kepemilikan saham perusahaan swasta menuju pemerataan pendapatan masyarakat, dan menggairahkan partisipasi masyarakat dalam
pergerakan dan penggunaannya secara produktif untuk pembiayaan pembangunan nasional Widoatmodjo, 2009.
2.1.2. Konsep Pasar Modal Syariah
Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM resmi meluncurkan pasar modal syariah pada tanggal 14 dan 15 Maret 2003 dengan ditandatanganinya nota
kesepakatan antara Bapepam dengan Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI. Langkah awal perkembangan pasar modal syariah di
Indonesia dimulai dengan diterbitkannya Reksa Dana Syariah pada 25 Juni 1997 diikuti dengan diterbitkannya obligasi syariah pada akhir 2002, kemudian diikuti
pula dengan hadirnya Jakarta Islamic Index JII pada Juli 2000 BAPEPAM, 2010.
Secara umum konsep pasar modal syariah dengan pasar modal konvensional tidak jauh berbeda meskipun dalam konsep pasar modal syariah
disebutkan bahwa saham yang diperdagangkan harus berasal dari perusahaan yang bergerak dalam sektor yang memenuhi kriteria syariah dan terbebas dari unsur
ribawi. Sedangkan perbedaan nilai indeks saham syariah dengan nilai indeks saham konvensional terletak pada kriteria saham emiten yang harus memenuhi
prinsip-prinsip dasar syariah.
2.1.3. Saham sebagai Instrumen Pasar Modal