4.2. Gambaran PT. Bumi Recources Tbk. BUMI
4.2.1. Sejarah BUMI
BUMI Tbk. BUMI adalah perusahaan pertambangan kelas dunia yang memiliki salah satu aset terbaik di dunia yaitu batubara termal. BUMI telah
mendapatkan reputasi sebagai eksportir batubara thermal yang paling dapat
diandalkan di dunia. BUMI pada awalnya berlokasi di PT.Bursa Efek Surabaya,
Plaza Bapindo Menara I Lt.20 Jalan Jendral Sudirman Kav 54-55 Jakarta. Namun, sejak tanggal 3 Juli 2006 perusahaan ini pindah ke kantor baru di Wisma Bakri 2
Lt 7 Jalan H.R Rasuna Said Kav B2 Jakarta.
Perusahaan BUMI go public melalui Penawaran Umum Perdana pada tahun 1990 dengan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya. BUMI mulai menggeser bisnis intinya dari hotel dan pariwisata menjadi minyak, gas alam dan investasi pertambangan pada Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 13 Agustus 1998. Awalnya BUMI bernama PT Bumi Modern Tbk. lalu menjadi PT BUMI Resources berdasarkan
Keputusan Menteri Kehakiman dan Perundang Republik Indonesia Nomor C- 21041 HT.01.04-TH.2000 tanggal 20 September 2000.
Pada bulan November 2001, BUMI mengakuisisi 80 persen saham PT Arutmin Indonesia Arutmin dari BHP Minerals Exploration Inc. Pada saat
akuisisi, Arutmin merupakan produsen batubara terbesar keempat di Indonesia dengan empat tambang batubara terbuka yaitu Senakin, Satui, Asam -asam dan
Batulicin keduanya berlokasi di Kalimantan Selatan. Pada bulan Oktober 2003, Perusahaan mengakuisisi 100 persen saham di PT Kaltim Prima Coal KPC
melalui perusahaan induknya Sangatta Holdings Limited dan Kalimantan Coal Limited, dalam upaya untuk lebih ekspansi usaha. Akuisisi KPC ini membuat
perusahaan berubah menjadi produsen batubara terbesar. Secara global, BUMI merupakan salah satu eksportir batubara termal terbesar di dunia, atau sekitar 8
persen dari batubara termal yang diperdagangkan secara internasional pada tahun 2005.
4.2.2. Kinerja BUMI
Berdasarkan data kumulatif kuartal empat disetiap tahunnya, aset BUMI mengalami peningkatan selama tahun 2005 hingga 2009. Laba usaha BUMI
cenderung mengalami fluktuasi. Laba usaha menurun pada tahun 2006, lalu meningkat kembali hingga tahun 2008 dan kembali mengalami penurunan pada
tahun 2009. Laba bersih BUMI cenderung mengalami penurunan hanya pada tahun 2007 laba bersih BUMI mengalami peningkatan .Hal ini berdampak pada
pergerakan laba per saham. Laba per saham mengalami pergerakan yang sama dengan laba bersih. Sedangkan deviden pada tahun 2008 tidak dibagikan kepada
investor. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Kinerja Keuangan PT Bumi Resouces Tbk Tahun 2005-2009.
Periode Aset
Triliun Rp Laba Usaha
Triliun Rp Laba Bersih
Triliun Rp Laba per
SahamRp Deviden
Rp 2005
15,915 3,428
1,511 104
5 2006
20,837 2,320
1,413 97
10 2007
23,329 2,576
7,310 502
16 33
2008 39,918
7,037 4,615
317 -
2009 57,236
5,170 2,576
265 50,60
Sumber : Bursa Efek Indonesia, 2005-2009
4.2.3. Kinerja Saham BUMI