tersebut menunjukan data variabel Customer Price Index CPI, nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar KURS dan suku bunga SBI SBI memiliki distribusi yang
miring kekanan. Ini berarti data cenderung menumpuk pada nilai yang rendah. Sedangkan koefisien skewness variabel return R, Industrial Production Index
IPI, dan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG adalah lebih kecil dari nol. Hal ini menunjukan return R, Industrial Production Index IPI, dan Indeks Harga
Saham Gabungan IHSG memiliki distribusi yang miring ke kiri. Ini berarti data cenderung menumpuk pada nilai yang tinggi.
Nilai keruncingan kurtosis seluruh variabel dalam penelitian ini lebih besar dari tiga. Hal bermakna bahwa distribusi data cenderung runcing. Seluruh
nilai keruncingan kurtosis yang lebih besar dari tiga ini merupakan gejala awal adanya heteroskedastisitas.
5.2. Identifikasi Model ARCH-GARCH
5.2.1. Uji stasioneritas
Uji stassioneritas dari tiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Augmented Dickey Fuller ADF. Keberadaan variabel
yang belum stasioner meningkatkan kemungkinan terjadinya kointegrasi atau regresi semu. Berdasarkan uji tersebutt jika nilai ADF statistik dari masing-
masing varaabel lebih kecil dari nilai MacKinnon Critical Value maka dapat disimpulkan bahwa data tersebutt stasioner. Begitu pula sebaliknya, jika nilai
ADF statistiknya lebih besar dari MacKinnon Critical Value maka data tersebut tidak stasioner. Hasil uji ADF dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Uji Stasioneritas pada Level
Variabel ADF Statistic
MacKinnon Critical Value prob Ket
1 5 10 RETURN
-5.2988 -3,4829
-2,8845 -2,5790
0,0000 Stasioner RCPI
-9,7930 -3,4825
-2,8843 -2,5790
0,0000 Stasioner
RKURS -5,6425
-3,4825 -2,8847
-2,5792 0,0000
Stasioner RM2
-6,9060 -3,4856
-2,8857 -2,5797
0,0000 Stasioner
RIPI -15,5569 -3,4825
-2,8843 -2,5790
0,0000 Stasioner
RSBI -4,2068
-3,4825 -2,8843
-2,5790 0,0000
Stasioner IHSG
-8,2087 -3,4824
-2,8843 -2,5790
0,0000 Stasioner
Sumber : Lampiran 2
Dari Tabel 10 terlihat bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu CPI, kurs, M2, IPI, suku bunga SBI, dan IHSG telah stasioner
pada taraf 5 persen.
5.2.2. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah adanya korelasi yang tinggi antara variabel independen. Pengujian korelasi parsial yang dilakukan pada penelitian ini
memperlihatkan hasil korelasi yang rendah antar variabel independen. Hal ini berarti tidak terdapat multikolinearitas Lampiran 3.
5.2.3. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian terhadap kuadarat residual persamaan conditional mean dengan uji white didapatkan nilai probabilitasnya adalah 0,0237. Hasil ini menunjukan
bahwa probabilitas lebih kecil dari taraf nyata 5 persen. Hal ini berarti tolak H artinya persamaan regresi terdapat heterokedasitisitas Lampiran 5.
5.2.4. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah adanya korelasi yang tinggi antar galat. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan Breush-Grodfrey Serial Correlation LM Test
didapatkan probabilitas 0,9533. Hasil ini menunjukan bahwa nilai probabilitas lebih dari taraf nyata maka terima H
, artinya model tidak mengandung autokorelasi Lampiran 6.
5.3. Pemilihan Model 1 Terbaik