Deskripsi Data Model 2 Pemilihan Model 2 Tebaik Uji Efek ARCH untuk Model 2 Terbaik

satu variabel bebas yang tidak bernilai nol dan berpengaruh secara signifikan terhadap keragaman variabel tak bebasnya. Taraf nyata yang digunakan adalah 5 persen sampai dengan 10 persen sehingga tingkat kepercayaanya sebesar 90 persen sampai dengan 95 persen. Nilai R 2 dari persamaan regresi adalah 29,74 persen, yang berarti bahwa variasi return saham batubara dapat dijelaskan oleh variabel CPI, KURS, M2, IPI, suku bunga SBI dan return IHSG sebesar 29,74 persen. sisa variasi sebesar 70,26 persen dari regresi tersebut dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model. Nilai R 2 yang rendah dapat diakibatkan karena banyak faktor lain yang mempengaruhi return saham batu bara, seperti kondisi internal perusahaan batubara BUMI dan PTBA, kondisi politik indonesia, harga minyak dunia, faktor makroekonomi luar negeri dan faktor psikologis investor. Selain itu, rendahnya R 2 dikarenakan data yang telah diubah ke dalam bentuk return.

5.7. Deskripsi Data Model 2

Tabel 12. Statistik Deskriptif Data Return SBIS dan JII Variabel Mean Skewness Kurtosis RSBIS 0,008358 -0,198468 6,836005 RJII 0,014641 -1,760519 9,275125 Sumber : Lampiran 11 Berdasarkan Tabel 12 nilai mean RSBIS dan RJII menunjukkan nilai yang positif yang berarti nilai return SBIS dan RJII positif. Nilai skewness variabel SBIS dan JII yang lebih kecil dari nol menunjukkan bahwa distribusi data miring ke kiri. Ini berarti data cenderung menumpuk pada nilai yang tinggi. Nilai kurtosis yang lebih besar dari tiga bermakna bahwa data cenderung runcing.

5.8. Identifikasi Model ARCH-GARCH

5.8.1. Uji Stasioneritas

Tabel 13. Uji Stasioneritas Model Pembanding pada Level Variabel ADF Statistic MacKinnon Critical Value P-value Ket 1 5 10 RSBIS -9,4788 -3,4837 -2,8849 -2,5793 0,0000 Stasioner RJII -7,8333 -3,4824 -2,8843 -2,5790 0,0000 Stasioner Sumber: Lampiran 12 Uji stasioner pada model 2 hanya dilakukan untuk variabel SBIS dan JII dikarenakan uji stasioner variabel lain telah dilakukan pada model 1. Dari Tabel 13 terlihat bahwa variabel SBIS dan JII telah stasioner pada pada taraf 5 persen.

5.8.2. Uji Multikolinearitas

Pengujian korelasi parsial pada model pembanding ini memperlihatkan hasil korelasi yang rendah antar variabel independen. Hal ini berarti tidak terdapat multikolinearitas Lampiran 13.

5.8.3. Uji Heteroskedatisitas

Pengujian heteroskedastisitas mendapatkan nilai probabilitas 0,0249. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari taraf nyata 5 persen. Hal ini berarti tolak H artinya persamaan regresi model pembanding terdapat heteroskedastisitas Lampiran 15.

5.8.4. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah adanya korelasi yang tinggi antar galat. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan Breush-Grodfrey Serial Correlation LM Test didapatkan probabilitas 0,7546. Hasil ini menunjukan bahwa nilai probabilitas lebih dari taraf nyata maka terima H , artinya model tidak mengandung autokorelasi. Lampiran 16.

5.9. Pemilihan Model 2 Tebaik

Pendugaan model GARCH p,q menggunakan metode kemungkinan maksimum atau Quasi Maksimum Likelihood QML. Simulasi model ini menggunakan kombinasi nilai p=0,1,dan 2 dengan nilai q = 1 dan 2 Tabel 14. Evaluasi Model Pembanding ARCHGARCH terbaik Koef ARCH 1 ARCH 2 GARCH 1.1 GARCH 1,2 GARCH 2,1 GARCH 2,2 Prob C 0,0000 0,0001 0,0494 0,1095 0,0046 0,0000 Prob α 1 0,0065 0,0695 0,0700 0,0068 0,0000 0,0000 Prob α 2 - 0,2447 - 0,0224 - 0,0234 Prob β 1 - - 0,0000 0,0000 0,0014 0,1888 Prob β 2 - - - - 0,0142 0,0031 AIC -1,0806 -1,0768 -1,0990 -1,0913 -1,1337 -1,1633 SC -0,8578 -0,8317 -0,8539 -0,8239 -0,8663 -0,8736 ARCH efek - - - - Tidak ada - Sumber : Lampiran 17 Dari beberapa alternatif yang dicoba dipilih GARCH 2,1 sebagai conditional variance. Pemilihan model GARCH 2,1 ini karena memiliki nilai AIC dan SC terkecil tidak ada lagi efek ARCH yang tersisa berdasarkan uji ARCH-LM dengan nilai probability sebesar 0.0237 yang lebih kecil dari taraf nyata 5 persen.

5.10. Uji Efek ARCH untuk Model 2 Terbaik

Uji efek ARCH dilakukan untuk mengetahui apakah model masih memiliki efek ARCH atau tidak. Pada uji efek ARCH probabilitas 0,1671 yang lebih besar dari taraf nyata 5 persen. Hal ini berarti terima H 0 . artinya model sudah tidak memiliki efek ARCH Lampiran 19. 5.11.Uji Kenormalan Galat untuk Model 2 terbaik Dari hasil uji kenormalan galat didapatkan nilai probabilitas pada Jarque- Bera J-B sebesar 0,4098 yang lebih besar dari taraf nyata 5persen. Hal ini berarti bahwa galat error term telah terdistribusi normal Lampiran 20. 5.12.Model 2 Terbaik Model yang dihasilkan dari metode GARCH 2,1 ini dinyatakan dalam persamaan berikut Lampiran 18: R t = - 0,0189 – 0,1385 RCPI t – 1,4098 RKURS t + 0,2628 RM2 t – 0,0217 RIPI t – 0,0282 RSBIS t + 1,227 RJII t + 0, 0177 DUMMY h t = 0, 007757 + 0, 812857 2 t-1 – 0.185722 h 2 t-1 + 0, 177307 h 2 t-2 R 2 = 34,19 SE = 0,161122 F-stat = 5,479145 Prob = 0,000001 Berdasarkan nilai probabilitas koefisien-koefisien model di atas, hanya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar KURS dan Jakarta Islamic Indekx JII yang berpengaruh signifikan terhadap return saham BUMI dan PTBA. Customer Price Index CPI, Industrial production Index IPI, Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS , dan jumlah uang beredar M2, tidak berpengaruh terhadap return. Berdasarkan hasil tersebutt maka model yang dipilih adalah model dengan menggunakan SBI dan IHSG. Hal ini dikarenakan model dengan kombinasi variabel SBI dan IHSG lebih dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi return saham BUMI dan PTBA. 5.13.Pemilihan Penggunaan Model Pemilihan model yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan banyaknya signifikansi dan kesesuaian dengan teori. Berdasarkan banyaknya signifikansi, model 1 lebih banyak yang signifikan. Model 1 yang menggunakan variabel CPI, KURS, M2, IPI, SBI dan IHSG menghasilkan empat variabel yang signifikan mempengaruhi return saham, sedangkan model pembanding yang menggunakan SBIS dan JII sebagai pengganti SBI dan JII menghasilkan dua variabel yang signifikan mempengaruhi return. Berdasarkan kesesuaian teori, pengaruh variabel-variabel pada model 1 lebih sesuai dengan teori dibandingkan dengan model pembanding. Model pertama menyatakan variabel yang signifikan secara positif mempengaruhi return saham BUMI dan PTBA adalah IPI dan IHSG, variabel yang signifikan secara negatif mempengaruhi return adalah CPI dan KURS, dan variabel yang tidak signifikan namun memiliki pengaruh positif adalah M2 dan SBI. Jadi, dari kedua kategori di atas model terbaik yang digunakan untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi return adalah model 1 yang menggunakan variabel SBI dan IHSG. Hal ini berarti IHSG lebih baik dalam menggambarkan market return dan SBI sebagai risk free rate.

5.14. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return Saham BUMI dan PTBA

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (ERC) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

0 25 18

Analisis pengaruh harga komoditas dunia terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks LQ 45, dan Jakarta Islamic Index (JII) di BEI

0 10 132

Faktor yang mempengaruhi perkembangan saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII)

0 3 113

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MAKROEKONOMI YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX DAN PERAMALANNYA MENGGUNAKAN VAR

0 3 95

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Syariah Pada Perusahaan yang Tergabung Dalam Jakarta Islamic Index (Jii) Tahun 2007-2011

0 2 7

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM SYARIAH PADA Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Syariah Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2007-2011.

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Syariah Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2007-2011.

0 2 7

KARYA ILMIAH Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Syariah Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2007-2011.

0 4 17

496 REAKSI SIGNAL FAKTOR MAKROEKONOMI, FUNDAMENTAL, DAN RESIKO SISTEMIS (BETA SAHAM) TERHADAP RETURN SAHAM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

0 0 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RASIO HUTANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE 2010-2014

0 0 20