17
↓ Pencelupan potongan jambu biji ke dalam larutan glukomanan selama 15 detik
↓ Penirisan selama 5 detik
↓ Pencelupan potongan jambi biji ke dalam laruatan CaCl
2
selama 15 detik ↓
Penirisan selama 5 detik ↓
Pencelupan potongan jambu biji ke dalam larutan glukomanan selama 15 detik ↓
Penirisan selama 5 detik ↓
Pencelupan potongan jambu biji ke dalam larutan CaCl
2
selama 15 detik, dilakukan dua kali pencelupan untuk memastikan bahwa semua permukaan buah terlapisi dengan baik
↓ Penirisan selama 5 detik
↓ Buah jambu biji dikeringkan pada tray berlubang
Gambar 3. Bagan alir SOP Standard Operation Procedure pelapisan buah jambu biji terolah minimal modifikasi metode Zulfebriadi, 1998
2. Tahapan Penelitian
a. Pengukuran Laju Respirasi pada Persentase Konsentrasi
Glukomanan yang Berbeda
Penentuan laju respirasi dengan konsentrasi glukomanan dilakukan untuk menentukan presentase konsentrasi yang tepat dalam menentukan laju respirsai. Perlakuan yang digunakan adalah
konsentrasi glukomanan dengan taraf perlakuan konsentrasi glukomanan adalah 0.5, 0.55, 0.6, 1 dan tanpa konsentrasi lapisan edibel. Taraf konsentrasi tersebut akan dilakukan sebanyak tiga kali
pengulangan. Buah jambu biji yang sudah terolah minimal akan dilakukan pelapisan edibel dengan masing-masing konsentrasi tersebut. Setelah itu, buah tersebut dimasukkan ke dalam stopless dengan
berat buah sekitar ±250 g. pada tahap pertama ini akan dilakukan penyimpanan pada suhu 5
o
C. pengukuran gas CO
2
dan O
2
dilakukan setiap 6 jam pada hari pertama, setiap 12 jam pada hari kedua, setiap 24 jam pada hari ketiga dan hari selanjutnya sampai irisan jambu biji segar tersebut mengalami
kerusakanbusuk. Berikut disajikan bagan alir mengenai proses pengukuran laju respirasi pada Gambar 4.
Pembelian dan sortasi jambu biji dari petani ↓
Standard operation procedure SOP penyiapan jambu biji terolah minimal ↓
Jambu biji dipotong dengan tebal irisan 5 cm ↓
Standard operation procedure SOP penyiapan lapisan edibel pada jambu biji ↓
18
Penimbangan ± 250 g daging buah stopless ↓
Penyimpanan dalam stopless kaca dan cold srorage 5
o
C suhu 5
o
C adalah referensi untuk pengukuran laju respirasi pada produk buah dan sayur
↓ Pengukuran komposisi gas CO
2
dan O
2
setiap 6 jam sekali hari pertama, setiap 12 jam sekali hari kedua, setiap 24 jam sekali hari ketiga dan hari selanjutnya hingga buah jambu biji terolah
minimal berlapis edibel mengalami kebusukan kerusakan. Gambar 4. Bagan alir pengukuran laju respirasi jambu biji terolah minimal dengan lapisan edibel
modifikasi metode Zulfebriadi, 1998 Pengukuran laju respirasi dilakukan secara open sistem yaitu dengan cara membuka lipatan
selang plastik pada sisi stopless kemudian selang plastik dihubungkan dengan continous gas analyzer untuk mengukur komposisi CO
2
dan portable oxygen tester untuk mengukur komposisi gas O
2.
Setelah pengukuran dilakukan
,
penutup stopless di buka dan dihembuskan udara menggunakan kipas angin untuk mempercepat komposisi udara dalam stopless kembali normal. Selanjutnya, stopless
ditutup kembali dengan rapat dan ulir stopless dilapisi dengan malam serta selang plastik dilipat dan dijepit kembali untuk mencegah keluar masuknya udara dari luar. Laju respirasi buah jambu biji
terolah minimal dengan lapisan edibel dihitung berdasarkan persamaan 1 yang dikembangkan oleh Mannapperuma et al. 1989:
Dimana: R
= laju respirasi ml CO
2
kg.jam atau ml O
2
kg.jam V
= volume bebas wadah ml W
= berat bahan kg Dxdt
= laju perubahan komposisi CO
2
dan O
2
jam
b. Pengukuran Laju Respirasi dengan Suhu