Tujuan Buah Jambu Biji

3 Tabel 3. Komposisi kimia dan nilai gizi jambu biji Sumber: Mitra, 1997 Meskipun jambu biji kaya akan asam askorbat, namun jumlahnya bervariasi tergantung pada lokasi geografis, pemeliharaan, iklim dan cara penanaman. Kulit dan daging buah bagian luar banyak mengandung asam askorbat, terutama saat masih hijau dan menurun sejalan dengan proses pematangannya.

B. Tujuan

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mempelajari penggunaan lapisan edibel pada buah jambu biji cultivar crystal terolah minimal dalam kemasan atmosfer termodifikasi selama penyimpanan yang dapat memperpanjang umur simpan dan mempertahankan mutu buah. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Komposisi Kandungan Kadar air Kadar abu Kadar lemak Kadar protein Serat kasar Pulp Gula pereduksi Gula non pereduksi Total gula Total pdatan terlarut Rasio gula-asam pH Asam pektat Total pektin Calsium mg Fosfor mg Klorofil mg Vitamin A IU Karoten mg Xantofil mg Asam askorbat mg Tiamin mg Riboflafin mg Niasin mg 83.3 16.6 0.36 1.06 3.8 86.5 4.0 2.9 6.8 12.0 10.1 4.7 0.51 0.99 17.0 28.4 0.67 250 0.69 0.13 336.8 0.05 0.03 1.18 4 1. Menentukan konsentrasi glukomanan untuk pelapis edibel pada buah jambu biji terolah minimal. 2. Menentukan komposisi O 2 dan CO 2 serta suhu untuk penyimpanan buah jambu biji terolah minimal berlapis edibel. 3. Mengamati perubahan mutu buah jambu biji terolah minimal berlapis edibel yang terjadi selama penyimpanan. 4. Menentukan jenis film kemasan untuk penyimpanan buah jambu biji terolah minimal berlapis edibel dalam kemasan atmosfer termodifikasi. 5. Mengamati umur simpan buah jambu biji terolah minimal berlapis edibel dalam kemasan atmosfer termodifikasi. 5 II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Buah Jambu Biji

Jambu batu Psidium guajava L. atau sering juga disebut jambu biji, jambu siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brazil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C. Gambar dan klasifikasi ilmiah jambu biji ditunjukkan pada Gambar 1. Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae tidak termasuk Eudicots tidak termasuk Rosids Ordo: Myrtales Famili: Myrtaceae Upafamili: Myrtoideae Bangsa: Myrteae Genus: Psidium Spesies: P. guajava Nama binomial Psidium guajava Gambar 1. Jambu biji dan klasifikasi ilmiahnya Wikipedia, 2011 Beberapa macam kultivar jambu biji di Indonesia, sebagian dikenal sejak lama, sebagian merupakan introduksi dari Negara lain. Jambu pasar minggu Jambu pasar minggu memiliki dua varian: berdaging buah putih dan merah. Yang berdaging putih, dikenal sebagai „jambu susu putih‟, lebih digemari karena rasanya manis, daging buahnya agak tebal, dan teksturnya lembut. Yang berdaging buah merah kurang disukai karena buahnya cepat membususk dan rasanya kurang manis. Kulit buahnya tipis berwarna hujau kekuningan bila masak. Bentuk buahnya agak lonjong dengan bagian ujung membulat, sedangkan bagian pangkal meruncing. Jambu pasar minggu merupakan ras lokal. Jambu getas merah Jambu getas merah adalah varian jambu biji yang berdaging hijau sampai kekuning-kuningan dan berisi merah muda. Jambu ini beda dengan jambu pasar minggu, jambu ini bentuknya agak melonjong dan rasanya kurang manis, tetapi jambu ini memiliki hasiat yang baik karena mengandung Tanin, 6 quersetin, glikosida quersetin, flavonoid, minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin yang lebih banyak. Kelebihannya lagi jambu getas merah ini tidak mengenal musim, dan selalu berbuah setiap saat dan dan kebanyakan dikembangbiakkan dengan pencangkokan. Jambu ini sudah banyak dibudidayakan di daerah Kendal, asalnya dari Getasblawong Pageruyung Kendal. Jambu Australia Jambu biji Australia diintroduksi dari Australia. Kekhasannya adalah daunnya berwarna merah keunguan. Walaupun buahnya dapat dimakan, biasanya orang menanam di pekarangan lebih sebagai tanaman hias. Buahnya manis bila sudah masak, tetapi tawar bila belum matang. Jambu crystal Jambu biji crystal merupakan mutasi dari residu Muangthai Pak, ditemukan pada tahun 1991 di District Kao Shiung -Taiwan. Diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1991oleh Misi Teknik Taiwan. Jambu crystal sebetulnya tidak benar-benar nirbiji, jumlah bijinya kurang dari 3 bagian buah, sepintas Jambu biji crystal hampir tidak berbiji. Daging buahnya putih kekuningan dengan rasa manis agak asam. Teksturnya agak keras, renyah, dan beraroma wangi. Bentuk buahnya mirip apel, dengan ukuran diameter antara 10-15 cm. Kulit buahnya bila matang berwarna hijau keputihan. Jambu crystal dapat berproduksi terus menerus sepanjang tahun, meskipun relatif sedikit. Namun demikian, jenis jambu ini relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Buah jambu crystal dapat dilihat pada Gambar 2. Jambu Bangkok Jambu Bangkok merupakan sebutan untuk jambu biji dengan buah yang besar. Beberapa memang diintroduksi dari Thailand. Salah satunya adalah „jambu sari‟. Bentuk buahnya bulat sempurna dengan garis tengah sekitar 10cm. Ukuran buah mentahnya lebih besar daripada ketika matang. Gambar 2. Buah jambu biji crystal atau jambu sukun Taiwan Anonim, 2011 a Jambu dapat diperbanyak dengan biji. Namun demikian, perbanyakan dengan cara ini tidak disukai karena pertumbuhannya lama menjadi dewasa dan juga akan berubah sifat dari induknya. Perbanyakan yang sekarang dilakukan adalah secara vegetatif, khususnya dengan cara pencangkokan. Daun jambu biji dikenal sebagai bahan obat tradisional untuk batuk dan diare. Jus jambu biji merah juga dianggap berkhasiat untuk membantu penyembuhan penderita demam berdarah dengue Wikipedia, 2011. 7

B. Laju Respirasi Buah-Buahan