30
Gambar 12. Grafik perubahan nilai
o
brix jambu biji selama penyimpanan Perubahan  nilai
o
brix  jambu  biji  selama  penyimpanan  dapat  dilihat  dalam  Gambar  12.  Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa hampir semua komposisi menunjukan kecenderungan untuk turun
nilai
o
brixnya.  Pada  saat  buah  mengalami  pengolahan  minimal  dan  penyimpanan  buah  akan mengalami  penurunan  kandungan  gula  yang  disebabkan  oleh  proses  metabolisme  buah  itu  sendiri
yang membutuhkan gula sebagai energi. Dari data diatas dapat dilihat dari luasan dibawah kurva total padatan  terlarut  komposisi  14-16  O
2
3-5  CO
2
adalah  yang  paling  kecil.  Hal  ini  menandakan bahwa kegiatan metabolisme dalam hal ini adalah respirasi  pada kondisi tersebut adalah yang paling
kecil. Laju respirasi  yang  kecil  menunjukan proses pembusukan lebih  lambat sehingga umur simpan juga akan lebih lama dibandingkan dengan laju respirasi yang lebih besar. Oleh sebab itu disimpulkan
bahwa komposisi 14-16 O
2
3-5 CO
2
adalah yang paling baik untuk penyimpanan jambu crystal. Analisis sidik ragam dan uji lanjut perubahan total padatan terlarut buah jambu biji terolah  minimal
dan berlapis glukomanan 1 selama masa penyimpanan dapat dilihat pada Lampiran 7.
4. Laju Perubahan Warna
Peranan  warna  merupakan  salah  satu  indeks  mutu  bahan  pangan  yang  perlu  diperhatikan karena  pada  umumnya  konsumen  sebelum  mempertimbangkan  parameter  lain  rasa,  nilai  gizi  dan
lain-lain pertama-tama akan tertarik pada warna bahan Muchtadi, 1992. Untuk pengukuran indeks perubahan  warna  dilakukan  dengan  alat  chromameter,  data  diambil  untuk  masing-masing  komposisi
sebanyak  tiga  kali  yang  nantinya  akan  dirata-ratakan,  nilai  indeks  warna  yang  akan  diamati  akan keluar  dalam  data  L,  a  dan  b.  Perubahan  warna  pada  buah-buahan  merupakan  akibat  dari  terjadinya
perubahan kimia selama penyimpanan.
a. Kecerahan Warna L
Dari  hasil  pengukuran  perubahan  tingkat  kecerahan  selama  penyimpanan,  dapat  dilihat  pada grafik  di  bawah  menunjukan  bahwa  terjadi  penurunan  tingkat  kecerahan  untuk  semua  komposisi
selama  enam  hari  penyimpanan  suhu  10
o
C.  Penurunan  tingkat  kecerahan  ini  dapat  diakibatkan kehilangan  kadar  air  dan  perubahan  karoten  pada  bagian  daging  buah.  Selain  itu  permukaan  daging
2 4
6 8
10 12
2 4
6 8
to tal p
ad atan
te rl
ar u
t B
ri x
umur simpan hari
21 O2  0.03 CO2 16-18 O2  3-5
CO2 14-16 O2  3-5
CO2 16-18 O2  5-7
CO2
31
buah bekas pemotongan semakin hari juga akan menunjukan tekstur yang semakin kasar dan kering. Secara kasat mata juga dapat terlihat semakin hari buah akan terlihat pucat.
Dari grafik pada gambar 13 dapat dilihat komposisi 16-18 O
2
3-5 CO
2
memiliki luasan dibawah  kurva  yang  paling  besar,  hal  ini  menandakan  bahwa  komposisi  16-18  O
2
3-5  CO
2
memiliki nilai kecerahan yang lebih baik. Sehingga dapat disimpulkan untuk penyimpanan jambu biji crystal  terolah  minimal dan berlapis glukomanan 1pada suhu 10
o
C komposisi  16-18  O
2
3-5 CO
2
memiliki nilai kecerahan paling baik selama masa simpan 6 hari. Berikut disajikan dengan grafik perubahan  nilai  kecerahan  L  jambu  biji  terolah  minimal  dan  berlapis  edibel  selama  penyimpanan
pada suhu 10
o
C pada Gambar 13. Analisis sidik ragam dan uji lanjut perubahan kecerahan buah jambu biji  terolah  minimal  dan  berlapis  glukomanan  1  selama  masa  penyimpanan  dapat  dilihat  pada
Lampiran 8.
Gambar 13. Grafik perubahan nilai kecerahan L jambu biji terolah minimal dan berlapis edibel selama penyimpanan pada suhu 10
o
C
b. Kemerahan Warna a
Perubahan  nilai  kemerahan  warna  a  yang  terjadi  selama  masa  simpan  pada  suhu  10
o
C cenderung  menurun.  Hal  ini  dikarenakan  proses  pematangan  buah  sudah  tidak  terjadi  lagi  sehingga
yang  terjadi  adalah  penurunan  nilai  kemerahan  warna.  Berbeda  dengan  buah  klimakterik  yang mengalami  proses  pematangan  setelah  dipetik  dari  pohonnya,  selama  penyimpanan  akan  terjadi
perubahan warna kuning buah berubah menjadi semakin merah dan agak gelap. Dari grafik di bawah ini dapat dilihat bahwa penurunan nilai kemerahan warna paling besar
adalah pada komposisi normal, yaitu dari 1.82 menjadi 0.41. Sedangkan untuk komposisi 16-18 O
2
3-5  CO
2
nilai  kemerahan  warna  terbilang  konstan  dari  awal  1.82  hingga  akhir  penyimpanan menjadi  1.9.  Berikut  disajikan  dengan  grafik  perubahan  nilai  kemerahan  a  jambu  biji  terolah
minimal  dan  berlapis  edibel  selama  penyimpanan  pada  suhu  10
o
C  pada  Gambar  14.  Analisis  sidik ragam dan uji lanjut perubahan kemerahan buah jambu biji terolah minimal dan berlapis glukomanan
1 selama masa penyimpanan dapat dilihat pada Lampiran 9. 75,5
76 76,5
77 77,5
78 78,5
79 79,5
2 4
6 8
n il
ai L
umur simpan hari
21 O2  0.03 CO2 16-18 O2  3-5
CO2 14-16 O2  3-5
CO2 16-18 O2  5-7
CO2
32
Gambar 14. Grafik perubahan nilai kemerahan a jambu biji terolah minimal dan berlapis edibel selama penyimpanan pada suhu 10
o
C
c. Kekuningan b