Kekuningan b Laju Perubahan Warna

32 Gambar 14. Grafik perubahan nilai kemerahan a jambu biji terolah minimal dan berlapis edibel selama penyimpanan pada suhu 10 o C

c. Kekuningan b

Dari pengamatan perubahan warna kekuningan buah jambu terolah minimal dan berlapis edibel pada Gambar 15, terjadi peningkatan nilai kekuningan untuk semua komposisi. Dilihat dari nilai rata-rata nilai kekuningan dari awal sampai akhir penyimpanan komposisi 16-18 O 2 3-5 CO 2 adalah yang paling kecil. Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan untuk perubahan warna kekuningan komposisi 16-18 O 2 3-5 CO 2 adalah paling kecil untuk penyimpanan jambu biji terolah minimal dan berlapis edibel. Analisis sidik ragam dan uji lanjut perubahan kekuningan buah jambu biji terolah minimal dan berlapis glukomanan 1 selama masa penyimpanan dapat dilihat pada Lampiran 10. Gambar 15. Grafik perubahan nilai kekuningan b jambu biji terolah minimal dan berlapis edibel selama penyimpanan pada suhu 10 o C 0,5 1 1,5 2 2,5 2 4 6 8 n il ai a umur simpan hari 21 O2 0.03 CO2 16-18 O2 3-5 CO2 14-16 O2 3-5 CO2 16-18 O2 5-7 CO2 5 10 15 20 25 30 35 40 2 4 6 8 n il ai b umur simpan hari 21 O2 0.03 CO2 16-18 O2 3-5 CO2 14-16 O2 3-5 CO2 16-18 O2 5-7 CO2 33 Dari hasil uji komposisi di atas,untuk uji kekerasan dipilih komposisi 14-16 O 2 3-5 CO 2 , untuk uji susut bobot ada dua pilihan yaitu komposisi 14-16 O 2 3-5 CO 2 dan 16-18 O 2 5-7 CO 2 , dan untuk uji total padatan terlarut dipilih komposisi 14-16 O 2 3-5 CO 2 sedangkan untuk uji warna dipilih komposisi 16-18 O 2 3-5 CO 2 . Dari data keseluruhan dipilihlah komposisi 14-16 O 2 3-5 CO 2 sebagai komposisi yang paling cocok untuk jambu biji terolah minimal dan berlapis edibel pada suhu penyimpanan. Keputusan ini diambil setelah dari uji kekerasan dan perhitungan susut bobot dan uji total padatan terlarut didapat komposisi 14-16 O 2 3-5 CO 2 adalah yang paling baik bila dibandingkan dengan komposisi lainnya. Hasil penentuan komposisi optimum ini akan menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya, yaitu pemilihan jenis film dan validasi kemasan atmosfer termodifikasi. Dari komposisi terpilih akan diplot ke dalam kurva jenis film kemasan berdasarkan komposisi O 2 dan CO 2 nya. Setelah itu akan ditentukan jenis film manakah yang cocok untuk jambu biji terolah minimal dan berlapis edibel ini. Berikut adalah hasil pengeplotan komposisi terpilih kedalam kurva jenis film kemasan. Gambar 16. Komposisi terpilih ke dalam kurva jenis film kemasan Dari grafik pada Gambar 16 dapat dilihat bahwa hasil pengeplotan komposisi terpilih terhadap jenis film kemasan yang cocok untuk jambu biji terolah minimal dan berlapis edibel adalah jenis film kemasan stretch film. Sedangkan untuk pembanding akan digunakan jenis film kemasan polipropilen yang telah di beri lubang sebesar 5 dari total luas film kemasan. Hal ini dikarenakan permeabilitas dari film kemasan polipropilen lebih kecil disbanding film kemasan stretch film oleh sebab itu dilakukan percobaan melubangi film kemasan polipropilen 5 dari luasannya untuk menambah permeabilitasnya. Selain itu juga akan dibandingkan dengan yang tanpa film kemasan sebagai kontrol. Foto Perbandingan antara keempat komposisi selama 6 hari dapat dilihat pada Gambar 17. Data-data dari perubahan kekerasan, susut bobot, total padatan terlarut, warna dan nilai organoleptik selama penentuan komposisi ini dapat dilihat pada Lampiran 3. 3 6 9 12 15 18 21 3 6 9 12 15 18 21 White stretch film O 2 CO 2 Stretch film Polypropilen LDPE udara 34 21 O 2 0.03 CO 2 21 O 2 0.03 CO 2 16-18 O 2 3-5 CO 2 16-18 O 2 3-5 CO 2 14-16 O 2 3-5 CO 2 16-18 O 2 5-7 CO 2 H 0 H 0 H 2 H 2 H 2 H 2 H 4 H 4 35 Gambar 17. Perbandingan antara keempat komposisi selama 6 hari

D. Pemilihan Jenis Film dan Validasi Kemasan Atmosfer Termodifikasi