Analisis teknis Analisis finansial

3.6.1 Analisis teknis

Analisis teknis digunakan untuk mengetahui apakah secara teknik alat tangkap pancing rumpon efektif atau tidak bila dioperasikan berdasarkan konstruksi, daerah penangkapan ikan, metode penangkapan ikan dan musim penangkapan ikan. Oleh sebab itu, penilaian aspek teknis meliputi hasil tangkapan per tahun ton, upaya penangkapan per tahun unit dan produksi per alat tangkap. Produktivitas adalah suatu alat untuk melihat efisiensi teknik dan suatu proses produksi yang merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan input sumberdaya yang dipergunakan. Produktivitas dihitung menggunakan data sekunder untuk mengetahui produktivitas per alat tangkap, produktivitas per trip, produktivitas per nelayan, produktivitas per biaya operasional dan produktivitas per biaya investasi, Hanafiah 1986 yaitu:

3.6.2 Analisis finansial

Analisis finansial dilakukan untuk mengetahui kemungkinan pengembangan usaha perikanan pancing rumpon. Analisis finansial dilakukan melalui analisis usaha dan analisis kriteria investasi Riyanti 2010. 1 Analisis usaha Analisis usaha merupakan pemeriksaan keuangan pada suatu usaha selama usaha itu telah berjalan. Dalam perikanan, analisis usaha penting untuk mengetahui tingkat keuntungan telah dijalankan selama analisis imbangan penerimaan balik modal Payback 1 Analisis pendapatan Analisis Pendapatan dari selisih antara total dikeluarkan. Analisis dilakukan pada saat untuk mengetahui besarnya yang dilakukan Sugiarto Keterangan : π = Keuntungan TR = Total penerimaan TC = Total biaya Kriteria :  Jika total penerimaan untuk dilanjutkan  Jika total penerimaan tidak rugi impas  Jika total penerimaan untuk dilanjutkan 2 Analisis imbangan Analisis Revenue hasil yang diperoleh menguntungkan Sugiarto Keterangan : π = Keuntungan TR = Total penerimaan TC = Total biaya R = Revenue pendapatan C = Cost biaya tingkat keuntungan atau keberhasilan dari ussaha perikanan selama ini. Analisis usaha meliputi analisis pendapatan penerimaan dan biaya Revenue-Cost Ratio, Payback Period dan Return on investment ROI. dapatan usaha Pendapatan Usaha merupakan jumlah nominal total pemasukan yang diterima dengan total pengeluaran Analisis ini bertujuan untuk mengukur apakah kegiatan saat ini berhasil atau tidak. Analisis ini juga dapat besarnya keuntungan yang diperoleh dari suatu Sugiarto et al 2002. Rumus yang digunakan adalah Keuntungan penerimaan penerimaan total biaya maka usaha dikatakan untung penerimaan = total biaya maka usaha dikatakan tidak penerimaan total biaya maka usaha dikatakan rugi imbangan penerimaan dan b iaya Revenue-Cost Revenue-Cost Ratio digunakan untuk mengetahui diperoleh dari kegiatan usaha selama periode Sugiarto et al 2002. Rumus yang digunakan adalah Keuntungan penerimaan pendapatan biaya ussaha perikanan yang pendapatan usaha, , analisis waktu nominal yang diperoleh pengeluaran yang kegiatan usaha yang dapat digunakan suatu kegiatan usaha adalah : untung dan layak tidak untung dan rugi dan tidak layak Cost Ratio mengetahui sejauh mana tertentu cukup adalah : Kriteria :  Jika RC 1, maka kegiatan usaha tersebut untung sehingga usaha tersebut layak untuk dilanjutkan;  Jika RC 1, maka kegiatan usaha tersebut rugi sehingga usaha tersebut tidak layak untuk dilanjutkan;  Jika RC = 1, maka kegiatan usaha tersebut tidak untung maupun rugi atau usaha tersebut berada dalam titik impas. 3 Analisis waktu balik modal Payback Period Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi initial cash investment dengan menggunakan aliran kas atau dengan kata lain payback period juga dapat diartikan sebagai ratio antara initial cash investment dengan cash inflownya, hasilnya merupakan satuan waktu. Selanjutnya rasio nilai ini dibandingkan dengan Maximum payback period yang dapat diterima. Rumus yang digunakan Umar 2003 adalah Keterangan: PP = Payback Period I = Investasi yang dikeluarkan π = Keuntungan Kriteria : Jika payback periode lebih pendek waktunya dari maximum payback periode maka usaha tersebut dikatakan layak untuk dilanjutkan. 4 Return on investment ROI Analisis keuangan sangat bermanfaat untuk membandingkan kinerja antar periode atau untuk mengevaluasi proyek investasi. Metode yang umum digunakan dalam evaluasi kinerja adalah membandingkan seluruh sumberdaya yang digunakan dengan laba yang diperoleh. Model pengukuran yang dipakai adalah analisis tingkat pengembalian investasi Return on investment-ROI. ROI adalah kemampuan suatu usaha untuk menghasilkan keuntungan. Perhitungan terhadap ROI dilakukan untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan besar investasi yang ditanamkan Rangkuti 2001. Rumus yang digunakan adalah Keterangan: ROI = Return on Investment tingkat pengembalian π = Keuntungan I = Investasi 2 Analisis kriteria investasi Analisis kriteria investasi bertujuan untuk mengetahui tingkat keuntungan yang diperoleh selama umur ekonomis proyek. Suatu kegiatan bisa atau tidak untuk dijalankan dan mengevaluasi kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan analisis kriteria investasi. Perhitungan analisis ini menggunakan beberapa asumsi dasar untuk membatasi permasalahan yang ada. Asumsi dasar yang digunakan adalah sebagai berikut: 1 Analisis yang dilakukan untuk usaha lama akan dimulai dengan umur kegiatan 10 tahun, karena umur teknis kapal sekitar 10 tahun; 2 Untuk skenario pertama, yaitu menggunakan modal sendiri usaha lama, analisis ini dimulai dari tahun ke-1, karena dibuat untuk mengevaluasi usaha pancing rumpon yang telah berjalan. 3 Untuk skenario kedua, yaitu menggunakan modal sendiri usaha baru, analisis ini dimulai dari tahun ke-0, karena dibuat untuk melihat kelayakan usaha pancing rumpon. 4 Sumber modal yang digunakan adalah modal sendiri dan modal pinjaman dari bank sebesar 60 dari modal investasi; 5 Nilai dan harga pada saat perhitungan adalah konstan; 6 Discount factor yang digunakan berdasarkan pada tingkat suku bunga kredit investasi pada Bank BRI sebesar 15. Analisis dilakukan dengan menghitung komponen-komponen Net Present Value NPV, Net Benefit Cost Ratio Net BC, Internal Rate of Return IRR Gray et al 2005. 1 Net Present Value NPV Keterangan : B t C t NPV : Net Present Value Bt : benefit sosial kotor dari suatu proyek pada tahun ke-t Ct : biaya kotor dari suatu proyek pada tahun ke-t i : Tingkat suku bunga n : Umur ekonomis proyek Ketentuan dari NPV adalah NPV ≥ 0, artinya usaha penangkapan dapat dilanjutkan NPV ≤ 0, artinya usaha penangkapan tidak dapat dilanjutkan NPV = 0, artinya usaha penangkapan ikan tidak untung maupun rugi 2 Net Benefit Cost Ratio Net BC Analisis Net Benefit Cost Ratio bertujuan untuk mengetahui besarnya penerimaan dibandingkan dengan pengeluaran selama umur ekonomis proyek. Net BC merupakan perbandingan sedemkian rupa, sehingga pembilangnya terdiri atas present value total dari benefit bersih dalam tahun-tahun saat benefit bersih itu bernilai positif, sedangkan penyebutnya terdiri atas present value total dari biaya bersih dalam tahun-tahun saat Bt - Ct bersifat negatif, yaitu biaya kotor lebih besar daripada benefit kotor, yang dinyatakan dengan rumus Gray et al 2005: Ketentuan: Net BC ≥ 1, maka usaha tersebut mendapatkan keuntungan Net BC ≤ 1, maka usaha tersebut mengalami kerugian Net BC = 1, maka usaha tersebut impas 3 Internal Rate of Return IRR Analisis Internal Rate of Return digunakan untuk mengetahui tingkat keuntungan internal yang diperoleh dari investasi yang ditanamkan. Internal Rate of Return merupakan dengan nol, yang dinyatakan Keterangan : IRR = Internal Rate i = Tingkat bunga i ″ = Tingkat bunga NPV = NPV pada suku NPV ″ = NPV pada suku Ketentuan : IRR ≥ i, usaha tersebut IRR = i, usaha tersebut IRR ≤ i, usaha tersebut menimbulkan

3.7 Analisis Sensitivitas