Definisi dan klasifikasi Alat penangkapan ikan

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Unit Penangkapan Pancing Tonda

Unit penangkapan pancing tonda merupakan kesatuan unsur dari kapal penangkapan ikan, pancing tonda dan nelayan yang mengoperasikannya. Alat tangkap ini diklasifikasikan ke dalam kelompok pancing atau lines. Berikut merupakan uraian lebih rinci tentang unit penangkapan pancing tonda.

2.1.1 Definisi dan klasifikasi

Pancing tonda adalah alat penangkapan ikan yang dioperasikan secara aktif dengan cara ditarik oleh perahu motor atau kapal kecil. Pancing tonda merupakan alat tangkap tradisional yang bertujuan untuk menangkap jenis ikan pelagis besar seperti tuna, cakalang dan tongkol yang biasa hidup di dekat permukaan dan mempunyai nilai ekonomis tinggi dengan kualitas daging yang tinggi Gunarso 1985. Pancing tonda memiliki nama daerah yang beragam, diantaranya pancing irid atau klewer Jawa, pancing kaladalam atau kabalancam Sepulu-Madura, pancing lohmoloh atau palanggungan atau lemading Pegagan-Madura, pancing pengenser Bawean, Lor bebe Penarukan-Jawa Timur, pancing pengambes Puger-Jawa Timur, pancing pemalesan Bali, dan kakahu atau sela Ambon, Maluku Selatan Subani dan Barus 1989. Pancing tonda dalam klasifikasi von Brandt 2005 digolongkan ke dalam kelompok perikanan pancing lines. Menurut klasifikasi dalam Statistik Perikanan Indonesia yang dikeluarkan Departemen Kelautan dan Perikanan masuk dalam kelompok pancing hook and line.

2.1.2 Alat penangkapan ikan

Pancing tonda adalah alat penangkapan ikan yang terdiri atas seutas tali panjang, mata pancing dan umpan. Konstruksi pancing tonda terdiri atas galah, tali pancing utama, kili-kili, tali pancing cabang dan mata pancing. Mata pancing pada pancing tonda ada yang dilengkapi dengan umpan tiruan hook with artificial bait, umpan tiruan yang dilengkapi dengan mata pancing rapala, atau ada juga yang dilengkapi dengan umpan alam Anonim 2010. Pancing tonda dioperasikan pada siang hari, pengoperasian pancing tonda dilakukan dengan cara ditarik di belakang perahu atau kapal yang bergerak maju secara horizontal menelusuri lapisan permukaan air hingga kedalaman tertentu di wilayah perairan dimana menjumpai kawanan ikan tongkol dan cakalang atau di depan gerombolan ikan sasaran dengan kecepatan kapal antara 2-6 knot Farid et al 1989. Menurut Ayodhyoa 1981, pancing tonda dikelompokkan ke dalam alat tangkap pancing dengan beberapa kelebihan, yaitu : 1. Metode pengoperasian relatif sederhana; 2. Modal yang diperlukan lebih sedikit; 3. Bisa memakai umpan buatan; 4. Dapat bebas memilih fishing ground; 5. Ikan yang tertangkap seekor demi seekor, sehingga kesegarannya dapat terjamin. Beberapa kekurangannya adalah 1. Jumlah hasil tangkapan lebih sedikit dibandingkan alat tangkap lainnya; dan 2. Keahlian perseorangan sangatlah berpengaruh pada penentuan tempat dan waktu. Parameter utama yang sangat mempengaruhi keberhasilan dalam operasi penangkapan ikan menggunakan pancing tonda adalah ukuran mata pancing. Gambar alat tangkap pancing tonda dapat dilihat pada Gambar 1. Sumber : www.kp3k.kkp.go.id Gambar 1 Alat tangkap pancing tonda

2.1.3 Kapal