Letak geografis Kondisi perikanan tangkap PPN Palabuhanratu

4.2 Keadaan Umum PPN Palabuhanratu

4.2.1 Letak geografis

Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu terletak di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Secara geografis Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu terletak pada posisi 06º 59 47, 156 Lintang Selatan LS dan 106º 32’ 61, 884 Bujur Timur BT. Daerah ini merupakan daerah pesisir Selatan Kabupaten Sukabumi yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Secara geografis, Perairan Teluk Palabuhanratu terletak pada posisi 06º 50 47, 10- 07º 30’ Lintang Selatan LS dan 106º 32’ 10- 106º 30’ Bujur Timur BT. Kecamatan Palabuhanratu merupakan ibukota Kabupaten Sukabumi dengan luas wilayah 10.287,91 ha. Kecamatan Palabuhanratu memiliki batas wilayah sebagai berikut BPS Kabupaten Sukabumi, 2009: 1 Sebelah Utara : Kecamatan Cikidang 2 Sebelah Selatan : Samudra Hindia 3 Sebelah Timur : Kecamatan Bantargadung 4 Sebelah Barat : Kecamatan Cikakak

4.2.2 Kondisi perikanan tangkap PPN Palabuhanratu

1 Nelayan Nelayan adalah orang yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung di dalam aktivitas penangkapan ikan. Jumlah nelayan yang berada di PPN Palabuhanratu berfluktuatif. Jika dilihat sejak tahun 2007 hingga 2011, jumlah nelayan terbanyak terdapat pada tahun 2007 sebanyak 5.994 orang. Tahun 2008 jumlah nelayan berkurang menjadi 3.900 orang atau menurun 53,7. Perkembangan jumlah nelayan rinci sejak tahun 2007 hingga 2011 dapat dilihat pada Tabel 6 Tabel 6 Perkembangan jumlah nelayan PPN Palabuhanratu tahun 2007-2011 Tahun Jumlah orang Persentase 2007 5994 - 2008 3900 -34,93 2009 4453 14,18 2010 4474 0,47 2011 4569 2,12 Sumber : Statistik PPN Palabuhanratu 2011 2 Alat penangkapan ikan Alat penangkapan ikan yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPN Palabuhanratu cukup beragam. Alat penangkapan ikan yang paling dominan pada tahun 2011 adalah pancing tonda, berjumlah 158 unit atau 5,38 dari total alat penangkapan ikan di PPN Palabuhanratu. Jumlah pancing tonda meningkat terus sejak tahun 2007, sementara jenis alat penangkapan ikan yang lain berfluktuasi. Perkembangan jumlah alat penangkapan ikan di PPN Palabuhanratu tahun 2007- 2011 dapat dilihat di dalam Tabel 7. Tabel 7 Perkembangan alat penangkapan ikan yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPN Palabuhanratu tahun 2007-2011 Tahun Alat Tangkap unit PYG PU PL PT JK JR TN GN BGN RW PS LL 2007 159 414 - 29 - 101 33 135 267 27 9 155 2008 45 254 - 40 - 35 30 50 200 7 3 110 2009 121 170 - 65 - 110 25 38 23 - 8 33 2010 54 129 - 112 - 34 22 22 65 2 4 47 2011 48 97 - 158 - 24 12 13 12 1 5 46 Sumber: Statistik PPN Palabuhanratu 2007;2008;2009;2010;2011 Keterangan : PYG = Payang TN = Trammelnet - = tidak ada data PU = Pancing Ulur GN = Gillnet PL = Pancing Layur BGN = Bagan PT = Pancing Tonda RW = Rawai JK = Jaring Klitik PS = Purse seine JR = Jaring Rampus LL = Long Line Sasaran tangkap pancing tonda adalah kelompok ikan pelagis besar. Selain pancing tonda, ikan pelagis besar juga ditangkap menggunakan alat penangkapan ikan payang, pancing ulur, gillnet, rawai atau long line, purse seine. Ikan demersal umumnya ditangkap menggunakan alat penangkap ikan jaring klitik, jaring rampus, dan trammelnet. 3 Armada penangkapan ikan Armada penangkapan ikan yang digunakan di PPN Palabuhanratu terdiri atas dua macam, yaitu perahu motor tempel PMT dan kapal motor KM. Perahu motor tempel menggunakan motor outboard engine yang diletakkan di bagian luar kapal. Umumnya perahu motor tempel digunakan dalam usaha perikanan skala kecil dengan harga perahu yang lebih terjangkau. Daya motor tempel berkisar antara 5-40 PK. Kapal motor KM menggunakan mesin yang diletakkan di bagian dalam badan kapal inboard engine dengan kekuatan 300 PK. Umumnya kapal motor digunakan untuk usaha perikanan yang berskala besar dan hanya dimiliki oleh nelayan bermodal besar. Jumlah kapal motor di PPN Palabuhanratu terus meningkat selama periode tahun 2007 sampai 2011, sedangkan jumlah perahu motor tempel pada periode yang sama mengalami penurunan. Peningkatan jumlah kapal motor tertinggi terjadi dari tahun 2010 ke tahun 2011 sebesar 28,11. Jumlah perahu motor tempel terjadi peningkatan dari tahun 2010 ke 2011, yaitu sebesar 33,24. Perkembangan armada penangkapan ikan di PPN Palabuhanratu pada tahun 2007- 2011 dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Perkembangan armada penangkapan ikan di PPN Palabuhanratu tahun 2007-2011 Tahun Perahu Motor Tempel PMT Persentase Kapal Motor KM Persentase Outboard Inboard 2007 531 - 321 - 2008 416 -21,66 230 -28,35 2009 364 -12,5 394 71,3 2010 346 -4,95 491 24,62 2011 461 33,24 629 28,11 Sumber: Statistik PPN Palabuhanratu 2011 4 Volume dan nilai produksi Volume produksi ikan di PPN Palabuhanratu terdiri atas volume produksi ikan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu oleh kapal penangkap ikan dan volume produksi ikan yang didatangkan dari daerah lain. Volume produksi ikan yang dihasilkan PPN Palabuhanratu terbesar terjadi pada tahun 2011 sebesar 13.814.120 kg. Volume produksi terkecil terjadi pada tahun 2009 sebesar 8.716.777 kg. Volume produksi yang didaratkan di PPN Palabuhanratu lebih kecil jumlahnya dibandingkan dengan volume yang masuk. Volume produksi ikan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu hanya mencapai 47,34 pada tahun 2011, sisanya dipenuhi dari luar PPN Palabuhanratu, yaitu dari Belitung, Muara Baru dan lain-lain. Perkembangan volume produksi di PPN Palabuhanratu secara rinci tersaji pada Tabel 9. Tabel 9 Perkembangan volume di PPN Palabuhanratu tahun 2007-2011 Tahun Ikan Yang Didaratkan Di Pelabuhan Ikan Yang Masuk Ke Pelabuhan Jumlah Produksi kg Persentase Produksi kg Persentase Produksi kg Persentase 2007 6.056.256 - 7.490.428 - 13.546.684 - 2008 4.580.683 -24,36 4.256.260 -43,18 8.836.943 -34,77 2009 3.950.267 -13,76 4.766.510 11,99 8.716.777 -1,36 2010 6.744.292 70,73 5.153.256 8,11 11.897.548 36,50 2011 6.539.133 3,04 7.274.987 41,17 13.814.120 16,11 Sumber: Statistik PPN Palabuhanratu 2011 Nilai produksi yang dicapai PPN Palabuhanratu pada tahun 2011 adalah Rp. 212.838.920.819. Nilai ini diperoleh dari produksi yang didaratkan di PPN Palabuhanratu sebesar Rp. 120.339.550.319 atau 56,54 dan sisanya dari produksi yang masuk ke PPN Palabuhanratu dari luar sebesar Rp. 92.499.370.500 atau 43,45. Secara keseluruhan, nilai produksi PPN Palabuhanratu terus meningkat dari tahun 2007 hingga 2011. Demikian pula nilai produksi yang masuk ke PPN Palabuhanratu. Sebaliknya terjadi pada nilai produksi yang didaratkan di PPN Palabuhanratu, mulai tahun 2007 nilai produksi meningkat terus hingga 2010, namun terjadi penurunan cukup tajam dari 2010 ke 2011 sebesar 83,16. Perkembangan nilai produksi di PPN Palabuhanratu secara rinci tersaji pada Tabel 10. Tabel 10 Perkembangan nilai produksi di PPN Palabuhanratu tahun 2007-2011 Tahun Ikan Yang Didaratkan Di Pelabuhan Ikan Yang Masuk Ke Pelabuhan Jumlah Nilai Rp Persentase Nilai Rp Persentase Nilai Rp Persentase 2007 38.695.760.654 - 49.924.052.000 - 88.619.812.654 - 2008 42.562.536.675 9,99 35.589.270.000 28,71 78.151.806.675 -11,81 2009 56.735.939.610 33,30 52.919.225.000 48,69 109.655.164.610 40,31 2010 144.701.150.000 155,04 54.023.045.500 2,09 198.724.195.500 81,23 2011 120.339.550.319 -16,84 92.499.370.500 71,22 212.838.920.819 7,10 Sumber: Statistik PPN Palabuhanratu 2011 5 Pemasaran ikan di PPN Palabuhanratu Ikan hasil tangkapan, baik yang didaratkan maupun didatangkan ke PPN Palabuhanratu akan sampai di tangan konsumen dengan jalur yang berbeda-beda. Ikan yang didaratkan di PPN Palauhanratu, sebagian sampai ke konsumen lokal dan sebagian lagi masuk ke cold storage untuk diekspor ke Korea dan Jepang. Sementara ikan yang didatangkan dari luar PPN Palabuhanratu, semua dimanfaatkan oleh konsumen lokal. Untuk lebih jelasnya mengenai jalur pemasaran di PPN Palabuhanratu dapat dilihat pada Gambar 7. Sumber : PPN Palabuhanratu 2008 Gambar 7 Rantai pemasaran ikan di PPN Palabuhanratu 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Teknik