Tabel 17 Hasil analisis usaha perikanan pancing rumpon
No Aspek Analisis Usaha
Hasil
1 Total Penerimaan Rp
426.185.000,00 2
Total Pengeluaran Rp 358.939.500,00
3 Keuntungan Rp
67.245.500,00 4
Revenue Cost Ratio RC 1,19
5 Payback Period tahun
4,20 6
Return On Investment ROI 0,24
Sumber: Diolah dari data primer
5.2.2 Analisis kriteria investasi
Saat penelitian dilakukan, modal usaha yang digunakan adalah modal sendiri.
Nilai NPV diperoleh sebesar Rp174.720.445,00 artinya dari investasi yang ditanam selama umur proyek akan menghasilkan manfaat bersih sebesar
Rp174.720.445,00 di nilai sekarang dengan tingkat suku bunga 15. Net BC sebesar 2,35 menunjukkan pengertian bahwa setiap Rp1 yang dikeluarkan akan
menghasilkan manfaat bersih sebesar Rp2,35 selama umur proyek pada tingkat suku bunga 15 . Nilai IRR diperoleh sebesar 98 artinya manfaat internal
yang diperoleh sebagai akibat investasi yang ditanam selama umur proyek sebesar 98 . Hasil perhitungan analisis kriteria investai terhadap usaha pancing rumpon
dengan modal sendiri usaha baru menunjukkan nilai NPV yang lebih besar, sedangkan nilai Net BC dan IRR nya lebih kecil. Hasil perhitungan analisis
kriteria dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18 Hasil analisis kriteria investasi usaha perikanan pancing rumpon
Indikator Modal Sendiri
Usaha Lama Modal Sendiri
Usaha Baru Pinjaman dari
Bank
NPV Rp 174.720.445
777.455.000 909.455.000
Net BC 2,35
2,31 5,78
IRR 98
47 125
Sumber: Diolah dari data primer
5.3 Analisis Sensitivitas
Berdasarkan hasil analisis sensitifitas terhadap kenaikan harga solar, usaha perikanan pancing rumpon akan menjadi tidak layak dijalankan dengan modal
sendiri usaha lama jika terjadi kenaikan harga solar mencapai 180 . Sementara untuk modal sendiri usaha baru, akan menjadi tidak layak jika kenaikan harga
solar mencapai 198 . Hasil analisis sensitifitas selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19 Hasil perhitungan analisis sensitivitas usaha unit penangkapan pancing rumpon
Sebelum Sesudah
Sebelum Sesudah
Sebelum Sesudah
NPV Rp 268.000.000
823.104 777.455.000 1.065.967
909.455.000 597.855
Net BC 2,35
0,996 2,31
0,995 5,78
0,993 IRR
98 14,70
47 14,86
125 14,78
Kriteria Investasi
Pinjaman dari Bank Modal Sendiri
Kenaikan Harga 288
Usaha Baru
Kenaikan Harga 198 Kenaikan Harga 180
Usaha Lama
Sumber: Diolah dari data primer
5.4 Peluang Pengembangan Usaha Perikanan Pancing
Alat tangkap pancing rumpon merupakan alat tangkap yang banyak digunakan di PPN Palabuhanratu.
Hasil tangkapan pancing rumpon bernilai ekonomis. Daerah pengoperasian
pancing rumpon berada di luar Teluk Palabuhanratu, sehingga dapat mengurangi tekanan eksploitasi sumberdaya ikan
di perairan dalam teluk. Pancing rumpon diminati banyak nelayan, karena
pengoperasiannya mudah. Berdasarkan produktivitasnya, alat tangkap pancing rumpon memiliki produktivitas sebesar 20.840 kg tiap tahunnya. Produktivitas
yang kecil pada pancing rumpon disebabkan oleh ukuran hasil tangkapan yang besar, sehingga memerlukan ruang yang lebih luas di dalam palka. Walaupun
hasil tangkapan pancing rumpon terbilang sedikit, namun hasil tangkapannya memiliki nilai yang cukup tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat tangkap yang disarankan digunakan di Palabuhanratu yaitu pancing rumpon.
Berdasarkan aspek teknik tidak ada kendala karena pengoperasiannya lebih sederhana.
Walaupun produktivitasnya kecil, namun nilai jual hasil tangkapannya tinggi.
Berdasarkan hasil analisis usaha yang telah dilakukan, semua hasil perhitungan yang diperoleh menunjukkan bahwa pancing rumpon layak untuk
dikembangkan, karena kegiatan ini menguntungkan. Nilai RC yang diperoleh lebih besar dari 1. Modal usaha dapat dikembalikan dalam waktu yang cepat,
hanya memerlukan waktu 4,2 tahun.
Berdasarkan analisis kriteria investasi NPV0, Net BC1 dan IRRi, sehingga usaha pancing rumpon layak untuk dijalankan dan dikembangkan.
Sejauh ini nelayan menggunakan modal sendiri, baik untuk usaha lama, maupun usaha baru. Seandainya menggunakan skenario pinjaman dari bank konvensional,
maka manfaat bersih yang akan diperoleh jauh lebih besar Tabel 17. Berdasarkan analisis sensitivitas, ketika terjadi kenaikan harga solar usaha
pancing rumpon dengan modal sendiri usaha lama adalah yang paling sensitif. Keadaan ini adalah wajar jika dikaitkan dengan aspek teknik, yaitu akibat dari
umur mesin yang lebih tua sehingga lebih boros solar. Seandainya modal usaha menggunakan skenario pinjaman dari bank, maka usaha ini menjadi tidak layak
dikembangkan jika terjadi kenaikan harga solar mencapai 288 . Analisis ini dihitung hanya menggunakan kenaikan harga solar, belum termasuk multiplier
effect dari kenaikan harga solar tadi. Oleh karena itu, disarankan untuk
melakukan analisis lebih dalam terkait pengaruh kenaikan harga solar terhadap aspek-aspek lain yang akhirnya akan berpengaruh pula terhadap usaha
penangkapan ikan yang dilakukan. Berdasarkan hasil perhitungan analisis sensitivitas, ketiga skenario modal usaha tidak sensitif terhadap kenaikan harga
solar. Hal ini karena nilai sensitivitas yang diperoleh jauh lebih besar dari 50 . Artinya jika pemerintah menaikkan harga solar, tidak akan mempengaruhi
kelayakan usaha pancing rumpon. Sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan, modal usaha
pancing rumpon dapat diarahkan pada skenario pinjaman bank. Pengambil
kebijakan dapat menyediakan modal usaha bagi nelayan pancing rumpon melalui lembaga keuangan.
Hal ini ditunjukkan oleh nilai NPV, Net BC, IRR dan sensitivitas yang paling besar diantara tiga skenario yang dianalisis Tabel 18.
6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan