Aspek Biofisik HASIL DAN PEMBAHASAN

Luas segmen A adalah 895 m 2 , segmen B seluas 1592 m 2 , dan segmen C 434 m 2 dengan area roof garden yang cukup luas bisa dijadikan alternatif ruang aktivitas tambahan bagi pengguna yang berada di Rumah Sakit tersebut, selain itu manfaat lainnya seperti perbaikan kualitas lingkungan akan didapatkan. Posisi gedung pada kawasan RSCM dekat dengan jalan utama, pintu utama tepat mengarah ke arah jalan utama. Ini akan memberikan kemudahan bagi pasien yang dibawa kerumah sakit agar bisa segera mendapatkan pelayanan. Pada Gambar 30 terlihat segmen A, B, dan C. Segmen itu berada pada ketinggian lantai lima gedung, sedangkan bagian lainnya hingga mencapai lantai dua belas. Posisi ini sesuai bila digunakan sebagai roof garden, ditinjau juga dari aspek biofisik sekitar gedung agar intensiats seperti angin dan radiasi tidak terlalu tinggi, yang akan berpengaruh terhadap vegetasi yang digunakan, selain itu dilihat dari aspek sosial dari pengguna tapak pada ketinggian tersebut masih dirasakan nyaman bagian manusia baik secara iklim mikro atau psikis, atau rasa takut terhadap ketinggian. Dalam perancangan roof garden ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, seperti kondisi angin dan radiasi matahari yang lebih besar dikarenakan posisi roof garden cukup tinggi dari permukaan, tepatnya berada di lantai 5 gedung yang dibangun. Ditambah lagi dengan keadaan Kota Jakarta yang cukup panas, dan juga tingginya polusi, sehingga dibutuhkan adanya tanaman- tanaman yang dapat memberikan naungan di roof garden tersebut, berfungsi ekologis terhadap iklim mikro di sekitar roof garden, dan juga mampu memberikan tambahan estetika bangunan. Adanya roof garden ini akan menciptakan tambahan ruangan bagi pengguna rumah sakit, sebagai area bersantai, area refleksi, area bermain bagi anak-anak, dan juga sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas lingkungan. Selain itu harus diperhitungkan juga kekuatan konstruksi bangunan, dari atap plat beton dan juga kolom struktural.

b. Aspek Biofisik

Dari data sekunder didapatkan bahwa kondisi iklim Jakarta rata-rata pertahun, memiliki suhu sebesar 28,4°C, kelembaban 75, dan kecepatan angin 1,38ms Joga, 2011. Untuk kategori suhu dan kelembaban, menurut Laurie 1986 iklim ideal bagi manusia adalah udara yang bersih dengan suhu udara kurang lebih 27°C sampai dengan 28°C, dan kelembaban udara antara 40 sampai dengan 75, udara yang tidak terperangkap dan tidak berupa angin kencang, serta keterlindungan terhadap hujan. Berikut adalah Tabel 7 yang menunjukkan perbandingan antara suhu dan kelembaban Kota Jakarta dengan standar kenyamanan menurut Laurie 1986. Tabel 7. Suhu dan Kelembaban Kota Jakarta Suhu °C Kelembaban THI Jakarta 28,4 75 26,98 Standar Nyaman 27-28 40-75 21-27 Sumber Laurie 1986 Nieuwolt, 1975 dalam Margaretha, 2007 Dari data tersebut didapatkan bahwa kondisi iklim Kota Jakarta mendekati kondisi yang tidak nyaman. Begitu juga dengan hasil perhitungan THI Temperature Humidity Index menunjukkan kondisi yang sama. Untuk itu perlunya ditingkatkan keberadaan taman atau hutan kota, yang bisa membantu menurunkan suhu dan meningkatkan kelembaban. Bila ditinjau dari kondisi kecepatan angin, kecepatan angin Kota Jakarta sebesar 1,38ms, angka ini berada pada kategori kecepatan maksimal berada dibawah kondisi paling nyaman yang seharusnya yakni 0,25-0,5 ms. Berikut adalah Gambar 31 yang menunjukkan pengaruh angin terhadap kenyamanan menurut Frick dan Setiawan 2002. Gambar 31. Kecepatan Angin dan Kenyamanan Sumber : Heinz Frick Pujo L. Setiawan, 2002 Salah satu cara agar dapat mengembalikan kondisi Kota Jakarta ke kondisi nyaman atau paling tidak menjauh dari kondisi yang tidak nyaman adalah dengan memperbanyak jumlah tanaman di perkotaan. Adanya tanaman akan membantu menurunkan suhu sekaligus meningkatkan kelembaban. Di tengah keterbatasan lahan di Jakarta, roof garden bisa menjadi salah satu alternatif meningkatkan jumlah taman dengan memanfaatkan gedung-gedung bertingkat. Semakin tinggi bangunan dari permukaan, maka kecepatan anginnya akan bertambah, begitu juga dengan perancangan roof garden yang berada di lantai 5. Selain tingginya kecepatan angin, tingkat radiasi sinar matahari cukup tinggi sehingga dibutuhkan tanaman yang cukup adaptif terhadap tingginya kecepatan angin dan radiasi matahari. Pada perancangan roof garden berbagai jenis tanaman bisa digunakan dari jenis rumput, semak, perdu, tanaman rambat, tanaman air, hingga pohon. Namun untuk pohon terdapat beberapa persyaratan seperti, perakaran ringkas, mudah pengangkutan, tidak berduri, dan bukan tanaman besar Sulistyantara dkk, 2004.

c. Aspek Sosial