Perancangan Lanskap TINJAUAN PUSTAKA

digunakan sekedar sebagai estetika dan penghijauan. Perawatannya tak sesulit taman atap intensif. Jenis tanaman yang lazim digunakan ialah rumput dan groundcover yang memiliki perakaran dangkal. Pada kawasan perkotaan yang sebagian besar ruangnya dipenuhi dengan bangunan-bangunan besar pencakar langit, memiliki potensi besar untuk dikembangkan taman atap roof garden. Aplikasi taman atap saat ini telah berkembang luas, tidak hanya terbatas pada gedung-gedung pencakar langit melainkan dapat dikembangkan pada bangunan rumah sekalipun. Dalam membuat taman di atas gedung harus dipertimbangkan dulu konstruksi atap bangunan, apakah memang didesain untuk mendukung beban media tanam berupa tanah dan pepohonan yang akan ditanam di atasnya atau tidak. Taman atap harus didukung struktur dan konstruksi atap yang kuat. Timbunan tanah dan tanaman akan menambah beban mati, beban angin, dan tambahan beban air pada atap bangunan dan gedung juga harus memiliki sistem drainase yang berfungsi baik. Untuk menanam pohon berukuran besar, plat lantai lokasi harus didukung kolom struktural agar plat beton tidak runtuh. Selain itu, perlu dibuat dinding penahan tanah karena pohon memerlukan ketebalan tanah yang cukup, atau membuat lubang pada atap bangunan di bawah pohon. Perlu diingat juga bahwa konstruksi atap rawan bocor, sehingga harus dilengkapi saluran pembuangan air. Lapisan drainase seperti kerikil, pasir, dan batu apung perlu ditambahkan agar air mudah mengalir ke lubang saluran pembuangan. Filter disarankan terbuat dari geotextile atau ijuk karena berfungsi mengalirkan air ke bawah tetapi tetap menahan butiran tanah agar tidak menyumbat lubang pembuangan.

2.4 Perancangan Lanskap

Perancangan adalah sebuah proses kreatif yang mengintegrasikan aspek teknologi, sosial, ekonomi dan biologi serta efek psikologis dan fisik yang ditimbulkan dari bentuk, warna dan ruang, hasil dari pemikiran yang saling berhubungan Simonds dan Starke, 2006. Christensen 2005 mengemukakan bahwa perancangan lanskap merupakan kegiatan menggambar, membuat permodelan atau melakukan pengaturan struktur, merancang kesesuaian aktivitas pada suatu lahan, merancang fasilitas untuk rekreasi, merancang vegetasi dan tutupan lahan, memperhitungkan metode pengairan dan irigasi serta memperhitungkan dan merancang untuk antisipasi area yang rawan bencana. Prinsip-prinsip desain menurut Ingles 2004 yaitu: 1. Balance keseimbangan Keseimbangan adalah sesuatu yang bagus dilihat. Apabila tidak seimbang akan merasa tidak nyaman dalam penglihatan. Terdapat tiga macam keseimbangan yaitu symmetric simetris, asymmetric asimetris dan proximaldistal. 2. Focalization of interest pusat perhatian Focal points pusat perhatian dapat diciptakan dengan menggunakan tanaman, elemen keras, elemen arsitektur, warna, pergerakan, tekstur, atau kombinasi dari beberapa fitur tersebut. 3. Simplicity Seperti keseimbangan, simplicity juga dimaksudkan agar membuat nyaman sesuatu untuk dilihat pada suatu lanskap. Simplicity bukan berarti sederhana, membosankan, atau kurang imajinasi. Hanya saja menghindari terlalu banyak penggunaan banyak spesies, terlalu banyak warna, tekstur, bentuk, kurva, dan sudut dalam area. 4. Rhythm and Line ritme dan garis Ketika terjadi pengulangan terhadap sesuatu dalam suatu waktu dengan adanya standar jarak dan memiliki interval diantara pengulangan tersebut, maka akan terbentuk rhythm ritme. Garis tercipta ketika material yang berbeda bertemu. Kesatuan dari dua batas suatu material akan membentuk garis pula. 5. Proportion proporsi Proporsi terpusat pada hubungan ukuran antara semua fitur lanskap, termasuk hubungan vertikal dan horizontal. 6. Unity kesatuan Kesatuan merupakan sesuatu yang paling mudah untuk diukur jika kelima prinsip desain sebelumnya telah dimasukkan ke dalam desain. Sebuah kesatuan desain adalah satu dari banyak bagian yang berkontribusi untuk mengkreasikan desain keseluruhan. Proses desain menurut Booth 1983 yaitu: penerimaan proyek project acceptance, riset dan analisis research and analysis, desain design, gambar konstruksi construction drawings, dan setelah keempat tahap tersebut dilaksanakan tahap berikutnya adalah tahap pelaksanaan, serta evaluasi setelah konstruksi, dan pengelolaan. Penerimaan proyek project acceptance merupakan tahap pertama, pada tahap ini proposal proyek telah diterima dan disetujui oleh kedua belah pihak yaitu arsitek lanskap dan klien. Pada pertemuan pertama klien menjelaskan keinginannya kepada arsitek lanskap, kemudian terjadi kesepakatan diantara kedua belah pihak. Selanjutnya arsitek lanskap mempersiapkan proposal detail yang mencakup pelayanan, produk, dan biaya. Jika klien setuju maka kedua belah pihak menandatangani kontrak. Tahap kedua adalah riset dan analisis research and analysis pada tahap ini arsitek lanskap membutuhkan rencana dasar tapak dan mengadakan inventarisasi tapak dan analisis. Kegiatan ini dilakukan dengan mengunjungi survey tapak merupakan hal yang penting untuk melengkapi tahap ini, mewawancarai pemilik dan menyusun program. Setelah tahap riset dan analisis, tahap ketiga adalah desain atau perancangan design, pada tahap desain terdapat hal penting yaitu : a. diagram fungsi ideal ideal functional diagram, yaitu permulaan dari pembuatan grafis suatu desain. Tujuan dibuat diagram ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan yang paling tepat antara fungsi usulan utama dengan ruang perancangandesain, b. diagram fungsi keterhubungan tapak site-related functional diagram, tahap ini mengadopsi hubungan yang telah terbentuk dalam diagram fungsi ideal untuk mengetahui kondisi dari tapak tersebut, c. rencana konsep concept plan merupakan perkembangan langsung menjadi besar dari diagram keterhubungan fungsi tapak. Secara keseluruhan, area terdiri dari diagram fungsi keterhubungan tapak dan membagi semuanya ke dalam beberapa penggunaan yang spesifik pada area tersebut, d. studi tentang komposisi bentuk form composition study dalam tahap ini desainer telah setuju dengan rasional, pertimbangan yang praktis dari fungsi dan lokasi. Dengan kata lain desainer telah mampu menyelesaikan masalah, e. desain awal preliminary master plan, dalam desain awal semua elemen desain dimasukan dan dipelajari kesatuan antara satu dengan yang lainnya, gaya grafis semi komplit. Semua elemen desain dipertimbangkan, untuk pertama kalinya, sebagai komponen yang berhubungan dalam keseluruhan lingkungan, f. rencana induk master plan merupakan perbaikanpenghalusan dari desain awal. Perbedaannya dengan desain awal yaitu revisi desain dalam gaya grafis. Walaupun sama memakai gambar tangan tapi memiliki ketepatan bagian- bagian tertentu seperti garis properti, garis bangunan, dan batas dari struktur elemen keras dinding, lantai, jalan, dek, dll., g. desain skematik schematic design, untuk beberapa proyek proses desain dilanjutkan dengan rencana skematik. Pada skala kecil seperti perumahan atau vest-pocket park, rencana induk dan rencana skematik dianggap sama. Namun, pada skala yang besar dengan tata guna lahan yang banyak, desain skematik dipelajari lagi lebih dalam dengan detail yang dalam pula, h. design development merupakan tahap terakhir dalam proses mendesain. Dalam tahap ini desainer lebih berkonsentrasi terhadap detail penampilan dan kesatuan dari material, Tahap keempat adalah pengerjaan gambar konstruksi construction drawings. Dalam tahap ini desainer mempersiapkan gambar-gambar konstruksi. Gambar-gambar tersebut yaitu gambar rencana layout, grading plan, rencana penanaman, dan detail konstruksi dengan spesifikasinya. Semua gambar-gambar tersebut dipersiapkan sebagai komunikasi bagaimana membangun semua elemen dalam proyek.

2.5 Pemanasan Global