Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Struktur model kurikulum berbasis Go Green School membutuhkan guru model yang memiliki kompetensi tentang pemahaman dan implementasi muatan
lingkungan pada masing-masing bidang studi. Secara teori untuk meningkatkan pemahaman dan implementasi siswa terhadap issu lingkungan membutuhkan guru
yang mampu mengelola proses belajar mengajar yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan PAIKEM, sehingga siswa dapat termotivasi untuk belajar dengan
tujuan dapat menghasilkan proses pembelajaran secara maksimal. Ramsden 1992 memaparkan kunci pembelajaran efektif yang dapat dipakai sebagai domain
penyusunan elemen-emenan kerja kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran, yaitu: 1 ketertarikan terhadap pembelajaran, 2 apresiasi dan respek
terhadap siswa dan cara belajarnya, 3 ketepatan melakukan asesmen dan umpan balik, 4 kejelasan tujuan dan minat pada tantangan intelektual, 5 kemandirian, 6
kendali dan pengembangan diri secara aktif
.
Pada penelitian ini, penulis tidak menguji kompetensi guru karena guru model dipilih yang sudah tersertifikasi dan telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan,
tetapi dilakukan survey untuk melihat sejauh mana pemahaman guru terhadap kurikulum berbasis GGS di sekolah model. Survey pemahaman guru model dilakukan
setelah sosialisasi dilaksanakan. Kuesioner yang disampaikan kepada guru, sebelum digunakan telah diperiksa oleh dosen pembimbing dan teman sejawat, dengan koreksi
beberapa hal yang menyangkut kebahasaan maupun kontainnya. Hal ini dilakukan oleh peneliti agar kuesioner tersebut memenuhi kebutuhan dalam penelitian.
Alat uji berupa skala ordinal dalam kuesioner tertutup, responden diminta memilih empat pilihan, yaitu sangat setuju SS, setuju S, kurang setuju KS, dan
tidak setuju TS. Kuesioner yang diberikan seperti terlihat pada Tabel 5 berikut ini: Tabel 5. Kuesioner Guru
No PERNYATAAN
SS S
KS TS
1. Situasi dunia dengan issu kerusakan lingkungan menjadi
tanggung jawab bersama untuk mengusahakan dan mencegah agar kerusakan lingkungan tidak semakin
parah
2. Saya paham tujuan dari kurikulum berbasis Go Green
School 3.
Pendidikan merupakan bidang yang sangat strategis dalam membina generasi muda, maka untuk mengubah
paradigma tersebut perlu dimulai dari pendidikan. 4.
Jika sekolah membuat terobosan untuk mengembangkan kurikulum berbasis Go Green School, saya:
No PERNYATAAN
SS S
KS TS
5. Manusia sangat tergantung pada lingkungan hidupnya,
manusia akan musnah jika lingkungan hidupnya rusak. 6.
Sebagai pendidik saya mempunyai kewajiban moral untuk mendampingi para siswa agar memahami dan
mampu mengimplementasikan issu lingkungan dalam kehidupan sehari-hari:
7. Salah satu tujuan pendidikan lingkungan adalah
meningkatkan kesadaran dan perhatian terhadap keterkaitan bidang ekonomi, sosial, politik serta
ekologi, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan, dan menciptakan satu kesatuan pola tingkah laku baru
bagi individu, kelompok-kelompok dan masyarakat terhadap lingkungan hidup.
8. Kurikulum berbasis Go Green School menyangkut
pendidikan karakter yang perlu dikembangkan dalam diri siswa
9. Pendidikan lingkungan harus diberikan pada anak sejak
anak berusia dini. 10. Pendidikan lingkungan akan efektif ditanamkan dalam
diri siswa jika dimasukkan dalam kurikulum 11. Berdasarkan PP Nomor 19 tahun 1906 tentang Sistem
Pendidikan Nasional memberi peluang pengembangan kurikulum berbasis Go Green Shcool.
12. Menurut pendapat saya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada beberapa mata pelajaran sudah
memasukkan unsur pendidikan lingkungan. 13. Beda kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan
kurikulum Go Green School terletak pada implementasinya
14. Kurikulum berbasis Go Green School membutuhkan metode pembelajaran yang tidak hanya sebatas
pemahaman tetapi juga Praktek. 15. Pendidikan lingkungan akan berhasil jika semua pihak
ikut terlibat dalam memberikan keteladanan pada siswa dengan menjaga lingkungan sekolah agar bersih dan
sehat. 16. Sebagai guru bidang studi yang saya bisa
mengembangkan pembelajaran berbasis Go Green School pada mata pelajaran yang saya ampu
17. Kegagalan Pendidikan Lingkungan Hidup disebabkan karena dalam kurikulum saat ini pendidikan lingkungan
baru sebatas pemahaman belum sampai implementasi 18. Pembinaan kesadaran lingkungan hidup melalui kegiatan-
kegiatan nyata yang dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari, dapat membawa siswa lebih paham dan dapat
langsung mengimplementasikannya. 19. Pendidikan lingkungan merupakan suatu proses
yang bertujuan membentuk perilaku, nilai dan kebiasaan untuk menghargai lingkungan hidup
20. Kegagalan Pendidikan Lingkungan Hidup disebabkan pengetahuan lingkungan guru pada tingkat SD, SMP dan
SMA sangat minim karena para guru tidak pernah mendapatkan pembekalan tentang pendidikan
lingkungan.
Hasil survey diolah dengan menggunakan rumus: Nilai guru =
100 ×
∑ ∑
n x
Dimana : ∑x = jumlah poin guru
∑n = jumlah total poin
Dari hasil survey dihasilkan data sebagai berikut: Tabel 6 . Hasil Survey guru sekolah model
KETERANGAN SD TARAKANITA
3 SD TARAKANITA
CITRA RAYA TOTAL
∑ Peserta 19
26 45
Nilai Rata-rata 91.97
90.14 91.055
∑ Nilai 80 1
2 3
∑ Nilai ≥ 80 18
24 42
Tidak lulus 5,26
7,69 6.66
Lulus 94,74
92,31 93.33
Sumber : Hasil survey guru model di SD Tarakanita 3 dan SD Tarakanita Citra Raya
Dari Tabel 6 memperlihatkan hasil survey menunjukkan 93,33 guru dari 45 orang guru telah memiliki pemahaman tentang kurikulum berbasis Go Green.
Sedangkan 6,66 guru yang belum memiliki pemahaman akan di beri pelatihan tentang kurikulum berbasis Go Green oleh Devisi Pendidikan Yayasan Tarakanita.