2. Metode Kuantifikasi Metode Pengambilan Contoh 4. Pengumpulan Data

3. 3. 2. Metode Kuantifikasi Metode kuantifikasi limbah yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pohon penuh Whole Tree Method. Dalam metode ini setiap pohon yang dipanen dihitung seluruh sortimen kayu bulat yang dihasilkan batang utama, batang atas, cabang dan ranting termasuk tunggak yang berada di atas permukaan tanah. Seluruh sortimen kemudian diukur dimensi panjang dan diameternya kemudian ditentukan volumenya. Metode ini dapat menentukan jumlah keseluruhan sortimen kayu bulat dari setiap individu pohon, sehingga memberikan hasil yang lebih komprehensif tentang sebaran sortimen kayu bulat Gambar 2. 3. 3. 3. Metode Pengambilan Contoh Pohon contoh yang diambil ditentukan berdasarkan rencana penebangan yang telah disahkan oleh Koperasi Hutan Jaya Lestari. Pohon contoh ditentukan sejumlah 30 pohon dan diambil dari lahan milik anggota koperasi dengan nomor keanggotaan KHJL_HM_01_001 lahan 1 dan 10, dan KHJL_HM_01_02 lahan 3. Lahan contoh dipilih berdasarkan rencana tebangan tahun berjalan KHJL. 3. 3. 4. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data pokok yang diperoleh dengan cara pengamatan langsung di lapangan. Data primer yang dikumpulkan meliputi data volume kayu sisa yang berasal dari kegiatan penebangan dan pembagian batang yang merupakan bagian dari batang utama, batang atas, cabang dan ranting, tunggak, potongan pendek dan sebetan dengan klasifikasi dimensi berdasarkan SNI 01-5007.17-2001 dan SNI 01- 5007.1-2003. Sedangkan data sekunder merupakan data tambahan untuk mendukung penelitian yang diperoleh melalui wawancara atau pengutipan data dari koperasi. Data yang dimaksud antara lain adalah kondisi umum lokasi penelitian, luas dan letak petak tebang, sistem pemanenan kayu yang digunakan dan kebijakan pembagian batang yang diberlakukan. 3. 3. 5. Pengukuran Dimensi Sortimen Kayu Bulat Semua sortimen kayu bulat batang utama, batang atas, cabang dan ranting berdiameter ≥ 3 cm diukur diameter dan panjangnya. Batasan diameter terkecil ini mengacu pada SNI 01-5007.17-2001 dan SNI 01-5007.1-2003 Tabel 2. Tabel 2 Klasifikasi sortimen berdasarkan SNI 01-5007.17-2001 dan SNI 01- 5007.1-2003 No. Sortimen Kelas Diameter cm Selang Diameter cm Panjang m 1. KBK A I 4 7 10 13 16 19 3,00 - 5,99 6,00 - 8,99 9,00 - 11,99 12,00 - 14,99 15,00 - 17,99 18,00 - 20,99 ≥2,00 ≥1,00 ≥0,70 ≥0,70 ≥0,40 ≥0,40

2. KBS A II