Analisis Finansial pada Skenario II

88 banyak produk susu. Upah dari tenaga kerja langsung ini adalah Rp 4.500,00 perjam. Biaya tetap dan variabel yang dikeluarkan koperasi pada skenario II dapat dilihat pada Lampiran 21 dan 22.

7.2.3 Analisis Finansial pada Skenario II

Berdasarkan aliran kas cash flow yang telah disusun berdasarkan inflow dan outflow pada bagian sebelumnya, dapat dinilai kelayakan usaha pada usaha produksi susu sterilisasi Fresh Time skenario II dengan menggunakan beberapa kriteria penilaian investasi yaitu Net Present Value NPV, Net BC, Internal Rate of Return IRR, dan Payback Periode PP. Net Present Value NPV atau nilai kini manfaat bersih yang dihasilkan usaha produksi susu sterilisasi pada skenario II adalah sebesar minus Rp 59.082.268.000,00 yang berarti jauh lebih kecil dari 0 NPV 0. Hal ini memiliki makna bahwa usaha produksi susu sterilisasi pada skenario II tidak menguntungkan atau tidak memberikan manfaat bahkan merugikan karena menimbulkan kerugian yang sangat besar. Berdasarkan kriteria investasi NPV usaha produksi susu sterilisasi pada skenario II tidak layak untuk dilaksanakan. Tabel 16. Hasil Analisis Finansial Usaha Produksi Susu Sterilisasi Fresh Time Skenario II Kriteria Investasi Hasil NPV - Rp 59.082.268.000,00 IRR - Net BC Pay Back Periode - Kriteria investasi selanjutnya adalah Internal Rate of Return IRR atau tingkat discount rate DR yang menghasilkan NPV sama dengan nol. Dari IRR dapat terlihat seberapa besar pengembalian bisnis terhadap investasi yang ditanamkan. Berdasarkan perhitungan, IRR dari usaha produksi susu sterilisasi pada skenario II tidak dapat diketahui yang berarti usaha pada skenario II ini tidak 89 memiliki tingkat pengembalian sedikitpun. Berdasarkan kriteria IRR, usaha pada skenario II ini tidak layak untuk dilaksakan. Nilai Net BC atau rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif dengan manfaat bersih yang bernilai negatif dari skenario II adalah 0. Karena nilai Net BC yang dihasilkan lebih kecil dari 1 maka usaha tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. Berdasarkan kriteria-kriteria investasi di atas, usaha produksi susu sterilisasi Fresh Time pada skenario II tidak layak untuk dilaksanakan. Penjelasan teknis untuk ketidaklayakan ini adalah karena pabrik tidak berproduksi setiap hari sehingga biaya operasional tetap dari pabrik pengolahan susu tidak dapat ditutupi oleh pendapatan dari penjualan susu steriliasi. Pada skenario II ini, pabrik hanya berproduksi setiap dua kali dalam seminggu dan belum menggunakan semua sumber daya yang terdapat pada pabrik, berupa kapasitas produksi yang dimiliki oleh mesin pengolahan susu. Karena ketidaklayakan usaha pada skenario II ini, analisis tidak dilanjutkan pada analisis switching value dan laporan laba rugi.

7.3. Skenario III