30
Responden yang berasal dari pengurus KPSBU, pengelola PT ISAM, serta petugas dinas pemerintahan dan lembaga terkait ditentukan dengan menggunakan
metode purposive sampling karena pihak-pihak tersebut dianggap sebagai pihak- pihak yang paling paham mengenai kondisi perusahaan dan industri yang terkait.
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah :
1. Wawancara langsung dan mendalam dengan KPSBU, pengelola PT ISAM, serta petugas dinas pemerintahan dan lembaga terkait.
2. Observasi langsung di lapangan mengenai proses pengolahan susu. 3. Pencarian di internet untuk pencarian beberapa data dan literatur.
4. Studi pustaka untuk pencarian literatur dari berbagai pustaka. Adapun tabel jenis, macam dan sumber data disajikan di bawah ini :
Tabel 4. Jenis, Contoh dan Sumber Data yang Digunakan dalam Penelitian
Jenis Data Contoh Data
Sumber Data Primer
Harga produk,
Bahan baku dan penolong, Biaya
produksi, Merek
lain pesaing,
Lingkungan persaingan
Internal KPSBU, Dinas Perindustrian
dan Perdagangan, Manajemen
Hypermart Bandung
Indah Plaza Sekunder
Permintaan dan
penawaran susu BPS, Ditjennak
4.4. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Excel dan dibantu oleh alat bantu lainnya seperti kalkulator. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui kelayakan produksi susu sterilisasi pada
KPSBU Jawa Barat diihat dari aspek-aspek nonfinansial, yaitu aspek pasar, aspek teknis dan teknologi, aspek sumber daya manusia, aspek manajemen dan aspek
sosial, ekonomi serta lingkungan. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui kelayakan produksi susu sterilisasi dari segi aspek finansial. Metode
analisis yang digunakan adalah analisis kelayakan investasi dan analisis switching value. Analisis kelayakan investasi digunakan dengan melibatkan beberapa
31
kriteria yaitu Net Present Value NPV, Internal Rate Return IRR, Net Benefit Cost Ratio Net BC dan Payback Periode PP.
1. Net Present Value NPV NPV adalah nilai kini arus pendapatan yang ditimbulkan oleh
penanaman investasi. NPV menunjukkan keuntungan yang akan diperoleh selama umur investasi, merupakan jumlah nilai penerimaan arus tunai pada
waktu sekarang dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan selama waktu tertentu Gittinger 1986. Dalam menghitung NPV perlu ditentukan tingkat
suku bunga yang relevan. Rumus menghitung NPV adalah sebagai berikut:
Keterangan : B
t
= Penerimaan total pada tahun ke-t Rupiah C
t
= Pengeluaran total pada tahun ke-t Rupiah t = Tahun proyek t = 0, 1, 2, 3, ... , n, di mana n = 10
i = Tingkat suku bunga diskonto persen per tahun Kriteria investasi berdasarkan NPV yaitu:
NPV = 0, artinya usaha tersebut mampu mengembalikan persis sebesar modal sosial Opportunities Cost faktor produksi normal. Dengan kata lain,
usaha tersebut tidak untung dan tidak rugi. NPV 0, artinya suatu usaha sudah dinyatakan menguntungkan dan dapat
dilaksanakan karena manfaat yang diperoleh lebih besar daripada biaya. NPV 0, artinya usaha yang diperoleh dari usaha tersebut lebih kecil
daripada biaya yang dikeluarkan. Dengan kata lain, usaha tersebut merugikan dan sebaiknya tidak dilaksanakan.
2. Internal Rate Return IRR IRR adalah tingkat suku bunga yang membuat NPV dari suatu proyek
sama dengan nol. IRR adalah tingkat rata-rata keuntungan intern tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen
Gittinger 1986. Tingkat IRR mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan. Suatu
investasi dianggap layak apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga
32
yang berlaku dan sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku, maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan. Rumus untuk
menghitung IRR adalah:
Keterangan : i = Tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV positif
i’ = Tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV negatif NPV = NPV yang bernilai positif
NPV’ = NPV yang bernilai negatif 3. Net Benefit and Cost Ratio Net BC Rasio
Net Benefit and Cost Ratio Net BC Rasio merupakan angka perbandingan antara jumlah nilai sekarang yang bernilai positif dengan jumlah
nilai sekarang yang bernilai negatif. Rumus untuk menghitung Net BC adalah:
Keterangan : B
t
= Penerimaan total pada tahun ke-t Rupiah C
t
= Pengeluaran total pada tahun ke-t Rupiah t = Tahun proyek t = 0, 1, 2, 3, ... , n, di mana n = 10
i = Tingkat suku bunga diskonto persen per tahun Kriteria investasi berdasarkan Net BC Rasio adalah:
Net BC = 1, berarti usaha tidak untung dan tidak rugi, sehingga usaha masih layak untuk dilaksanakan.
Net BC 1, berarti usaha menguntungkan dan layak untuk dilaksanakan.
Net BC 0, berarti usaha merugikan dan tidak layak untuk dilaksanakan.
4. Tingkat Pengembalian Investasi Pay Back Period PP Penilaian PP dilakukan untuk mengetahui pada umur berapakah
investasi dapat dikembalikan oleh perusahaan melalui usaha yang dilakukan.
33
Semakin cepat pengembalian investasi, maka semakin lancar perputaran modalnya dan semakin baik usaha tersebut dapat dijalankan. Pada dasarnya
semakin cepat Payback Period menandakan semakin kecil resiko yang dihadapi oleh investor.
5. Analisis Nilai Pengganti Switching Value Analysis Analisis nilai pengganti analisis switching value adalah suatu variasi
dari analisis sensitivitas Gittinger dalam Nurmalina 2009. Switching value merupakan perhitungan untuk mengukur perubahan maksimum dari
perubahan suatu komponen inflow penurunan harga output, penurunan produksi atau perubahan komponen outflow peningkatan harga input atau
peningkatan biaya produksi yang masih dapat ditoleransi agar bisnis masih tetap layak. Perhitungan ini mengacu kepada berapa besar perubahan terjadi
sampai dengan NPV sama dengan nol NPV = 0. Perbedaan mendasar antara analisis sensitivitas dengan switching value
adalah pada analisis sensitivitas besarnya perubahan sudah diketahui secara empirik bagaimana dampaknya terhadap hasil kelayakan. Sedangkan pada
perhitungan switching value justru perubahan tersebut dicari. Bila melebihi switching value tersebut, maka bisnis tidak layak atau NPV 0.
Analisis switching value dilakukan dengan menghitung secara coba- coba perubahan maksimum yang boleh terjadi akibat perubahan di dalam
komponen inflow atau outflow Nurmalina et al 2009. Setelah mengetahui persentase yang menyebabkan NPV positif dan negatif, kemudian dihitung
interpolasi untuk mengetahui batas perubahan yang menyebabkan NPV = 0. Rumus untuk mencari interpolasi adalah sebagai berikut :
NPV Interpolasi =
p + p’ – p NPV
– NPV’ Keterangan :
p = Perubahan komponen inflow atau outflow yang menghasilkan NPV positif p’= Perubahan komponen inflow atau outflow yang menghasilkan NPV negatif
NPV = NPV yang bernilai positif NPV’ = NPV yang bernilai negative
34
4.5. Asumsi Dasar