90
tersebut 63 persen diolah menjadi susu sterilisasi, 34 persen menjadi susu pasteurisasi dan 3 persen diolah menjadi yoghurt. Uraian lebih jelas mengenai
volume produksi dari masing-masing jenis susu olahan dapat dilihat pada Lampiran 25.
Harga jual susu sterilisasi Fresh Time adalah Rp 2.000,00 perbotol untuk grosir, Rp 2.500,00 perbotol untuk eceran dan Rp 3.000,00 perbotol untuk dijual
di supermarket. Untuk harga jual susu pasteurisasi, harga untuk grosir adalah Rp 1.800,00 percup, Rp 2.000,00 untuk eceran dan Rp 2.500,00 untuk dijual ke
supermarket. Sedangkan untuk yoghurt Fresh Time, harga jual grosir adalah Rp 2.500,00 percup, Rp 3.000,00 percup untuk eceran dan Rp 3.500,00 untuk dijual
ke supermarket. Persentase untuk masing-masing jenis penjualan adalah 50 persen dijual grosir, 20 persen dijual eceran dan 30 persen dijual ke supermarket. Untuk
penjualan supermarket baru dimulai pada tahun ke-5 karena koperasi memerlukan persiapan akan kualitas, kuantitas dan perizinan sebelum memasukkan produk ke
supermarket. Adapun penjabaran dari arus penerimaan inflow pada skenario III dapat dilihat pada Lampiran 29.
Pinjaman pada tahun I diperlukan koperasi untuk mempersiapkan kebutuhan dalam membangun sebuah pabrik pengolahan susu, di antaranya adalah
membeli lahan, pembangunan pabrik, perijinan, pembelian serta instalasi mesin- mesin dan peralatan. Besar pinjaman pada tahun ke-1 adalah Rp
39.437.201.600,00 atau sebesar 80 persen dari total biaya investasi yang dibutuhkan. Hal ini berdasarkan masih kecilnya kemampuan koperasi dalam
penyediaan modal pribadi sehingga lebih baik jika meminjam dari pihak lain, dalam kasus ini adalah pihak Bank BNI 46. Sedangkan nilai sisa pada tahun
terakhir diperoleh dari nilai sisa barang-barang investasi yang pada akhir umur usaha belum habis umur ekonomisnya. Nilai sisa pada tahun ke-15 adalah sebesar
Rp 3.348.251.000,00.
7.3.2 Analisis Arus Pengeluaran Outflow Skenario III
Unsur-unsur yang terdapat pada arus pengeluaran outflow pada skenario III adalah biaya investasi dan biaya operasional yang terdiri dari biaya variabel
dan biaya tetap.
91
1. Biaya Investasi Investasi yang dibutuhkan pada skenario III adalah biaya perizinan untuk
pendirian pabrik pengolahan susu dan pembuatan produk susu sterilisasi Fresh Time, mobil tangki susu untuk mengantarkan susu dingin dari cooling unit ke
pabrik pengolahan susu, mobil boks untuk mempelancar proses pendistribusian produk, biaya pembelian lahan yang akan digunakan sebagai tempat pendirian
pabrik, biaya pembangunan pabrik pengolahan susu, biaya pembuatan jalan dari jalan utama menuju ke pabrik serta biaya pembelian dan instalasi mesin-mesin
dan peralatan yang dibutuhkan dalam proses produksi susu sterilisasi Fresh Time. Adapun biaya investasi pada skenario III diuraikan pada Lampiran 30. Total biaya
investasi yang dikeluarkan pada tahun ke-1 adalah Rp 49.296.502.000,00 Biaya investasi di atas dikeluarkan pada tahun ke-1 usaha dan selanjutnya
dilakukan pembelian ulang reinvestasi untuk truk tangki susu, mobil boks, perbaikan jalan, pembelian peralatan laboratorium dan mesin-mesin serta
peralatan produksi susu sterilisasi Fresh Time pada tahun ke-11 karena umur ekonomisnya sudah habis dan harus diganti dengan barang yang baru. Sehingga
terdapat biaya reinvestasi yang dikeluarkan pada tahun ke-11 yang diuraikan pada Lampiran 31. Besarnya biaya investasi yang dikeluarkan pada tahun ke-11 adalah
Rp 6.696.502.000,00. 2. Biaya Operasional
Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap yang dikeluarkan pada skenario III adalah :
1. Biaya perawatan kendaraan operasional, yaitu truk tangki susu dan mobil boks. Biaya perawatan kendaraan operasional ini terdiri dari biaya service¸
penggantian ban bila dibutuhkan, penggantian oli secara berkala dan penggantian suku cadang bila dibutuhkan. Biaya perawatan kendaraan
operasional ini berjumlah Rp 45.000.000, 00 untuk tiga buah kendaraan operasional dalam jangka waktu satu tahun.
2. Biaya perpanjangan pajak kendaraan bermotor yang dikeluarkan setiap satu tahun sekali. Untuk tiga kendaraan, pajak kendaraan bermotor tahunan
diestimasikan sejumlah Rp 5.000.000, 00 pertahun. Sedangkan setiap lima tahun sekali, koperasi mengeluarkan biaya pajak balik nama kendaraan
92
bermotor untuk tiga kendaraan operasional sebesar Rp 10.000.000,00 perlima tahun.
3. Biaya asuransi kendaraan operasional. Asumsi penetapan biaya asuransi ini didasarkan pada suku premi pertahun untuk kendaraan bermotor pada
perusahaan asuransi ACA yang dihitung menggunakan rumus :
Dengan menggunakan rumus di atas dengan suku premi pertahun adalah 5,5 persen, maka biaya asuransi untuk truk tangki susu adalah Rp 12.650.000,00
pertahun dan biaya asuransi untuk mobil boks adalah Rp 4.477.500,00 pertahun. Sehingga total biaya asuransi yang dikeluarkan selama satu tahun
adalah Rp 21.605.000,00 pertahun. 4. Biaya asuransi bangunan pabrik, mesin dan peralatan untuk mengurangi risiko
dari ketidakpastian. Asumsi penetapan biaya asuransi bangunan pabrik, mesin dan peralatan dilakukan berdasarkan rumus yang sama dengan asuransi
kendaraan operasional pada bagian sebelumnya. Sehingga dalam satu tahun, biaya asuransi yang harus dikeluarkan adalah Rp 1.412.897.310,00.
5. Biaya pemeliharaan bangunan pabrik dalam satu tahunnya mencapai Rp 500.000.000,00 dan biaya pemeliharaan mesin serta peralatan sebesar Rp
142.226.050,00. Kedua biaya tersebut diasumsikan sebesar 2,5 persen dari harga pembelian barang yang diasuransikan tersebut.
6. Biaya komunikasi yang dibutuhkan untuk melakukan komunikasi dengan pihak koperasi, penjual, antarpegawai, dan pihak lainnya dalam rangka
memperlancar proses produksi dan pemasaran susu sterilisasi Fresh Time dalam setahun mencapai Rp 30.000.000,00.
7. Biaya promosi yang sangat dibutuhkan dalam usaha produksi susu sterilisasi Fresh Time karena produk ini adalah produk yang baru beredar di masyarakat
dan memerlukan promosi kepada masyarakat, khususnya yang berada di wilayah pemasaran yaitu Jawa Barat. Pada tahun ke-2 hingga tahun ke-4
koperasi melakukan promosi pembukaan yaitu promosi yang dilakukan untuk Besarnya Biaya Asuransi = Jumlah Uang Pertanggungan Harga Pasar untuk
Barang yang Diasuransikan x Suku Premi pertahun
93
memperkenalkan produk baru kepada masyarakat, biaya promosi yang dikeluarkan adalah sebagai berikut :
a. Sepuluh 10 buah spanduk yang dipasang di wilayah pusat perbelanjaan masyarakat pasar tradisional atau pertokoan di beberapa kota atau
kabupaten di Jawa Barat. Biaya pembuatan untuk sepuluh buah spanduk dan biaya perizinan kepada pemerintah daerah setempat sebesar mencapai
Rp 265.200.000,00 dalam satu tahun. b. Pembagian brosur dan poster mengenai produk Fresh Time dan juga
pentingnya mengkonsumsi susu kepada masyarakat-masyarakat di sekitar koperasi dan wilayah pemasaran lainnya. Brosur dan poster yang disebar
adalah sebanyak 10.000 lembar untuk jangka waktu satu tahun dan menghabiskan biaya pembuatan sebesar Rp 20.000.000,00
c. Penerbitan iklan di beberapa majalah, surat kabar dan internet untuk memperluas jangkauan pasar. Biaya penerbitan untuk majalah, surat kabar
dan internet diperkirakan sebesar Rp 12.000.000,00 pertahun. d. Menjadi peserta dalam pameran dagang yang diselenggarakan oleh
instansi lain, terutama pemerintah. Dalam setahun KPSBU Jawa Barat menargetkan untuk mengikuti pameran dagang minimal sebanyak empat
kali. Dalam pameran tersebut, koperasi memerlukan biaya untuk stand, dekorasi stand, petugas penjaga stand, produk gratis, brosur, dan
sebagainya hingga diperkirakan menghabiskan biaya sebanyak Rp 60.000.000,00 dalam setahun.
e. Mengadakan promosi di sekolah-sekolah, kantor-kantor dan pasar yang terdapat di beberapa kota atau kabupaten di Jawa Barat. Selain untuk
memperkenalkan susu sterilisasi Fresh Time, promosi ini juga bertujuan untuk mengajak masyarakat mengkonsumsi susu dan menjadikan minum
susu sebagai gaya hidup. Untuk mengadakan promosi ke masyarakat ini biaya yang disediakan sekitar Rp 24.000.000,00 dalam satu tahun.
Total dari biaya promosi pada tahun ke-2 hingga ke-4 adalah Rp 381.200.000,00 pertahun. Dengan asumsi bahwa setelah tahun ke-3
masyarakat di wilayah pemasaran sudah mengetahui keberadaan susu sterilisasi Fresh Time, maka pada tahun ke-5 hingga tahun ke-15 koperasi
94
tidak lagi melakukan promosi pembukaan melainkan promosi terus menerus yang bertujuan agar produk tetap berada di benak pasar sasaran. Biaya untuk
promosi pada tahun ke-5 hingga ke-15 adalah sebagai berikut : a. Sepuluh 10 buah spanduk yang dipasang di wilayah pusat perbelanjaan
masyarakat pasar tradisional atau pertokoan di beberapa kota atau kabupaten di Jawa Barat. Biaya pembuatan untuk lima buah spanduk dan
biaya perizinan kepada pemerintah daerah setempat mencapai Rp 135.600.000,00 dalam satu tahun.
b. Penempelan poster-poster mengenai produk Fresh Time di lokasi-lokasi pusat perbelanjaan, pasar, pertokoan, terminal dan tempat umum lainnya.
Poster yang disebar adalah sebanyak 5.000 lembar dan menghabiskan biaya pembuatan sebesar Rp 10.000.000,00 pertahun.
c. Penerbitan iklan di beberapa majalah, surat kabar dan internet untuk memperluas jangkauan pasar. Biaya penerbitan untuk majalah, surat kabar
dan internet diperkirakan sebesar Rp 6.000.000,00 pertahun. d. Menjadi peserta dalam pameran dagang yang diselenggarakan oleh
instansi lain, terutama pemerintah. Dalam setahun KPSBU Jawa Barat menargetkan untuk mengikuti pameran dagang minimal sebanyak dua kali.
Dalam pameran tersebut, koperasi memerlukan biaya untuk stand, dekorasi stand, petugas penjaga stand, produk gratis, brosur, dan
sebagainya hingga diperkirakan menghabiskan biaya sebanyak Rp 30.000.000,00 dalam setahun.
e. Mengadakan promosi di sekolah-sekolah, kantor-kantor dan pasar yang terdapat di beberapa kota atau kabupaten di Jawa Barat. Selain untuk
memperkenalkan susu sterilisasi Fresh Time, promosi ini juga bertujuan untuk mengajak masyarakat mengkonsumsi susu dan menjadikan minum
susu sebagai gaya hidup. Untuk mengadakan promosi ke masyarakat ini biaya yang disediakan sekitar Rp 6.000.000,00 dalam satu tahun.
Total biaya promosi untuk tahun ke-5 hingga tahun ke-15 adalah sebesar Rp 187.600.000,00 pertahun.
8. Biaya penyusutan barang investasi. Perhitungan penyusutan dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu :
95
Biaya penyusutan barang investasi pada skenario III, yaitu truk tangki susu, mobil boks dan gudang diuraikan pada Lampiran 32. Dalam satu tahun,
besarnya biaya penyusutan adalah Rp 2.002.983.533,00. 9. Biaya gaji. Penjabaran untuk biaya gaji dapat dilihat pada Lampiran 8. Dalam
satu tahun, biaya gaji yang harus dikeluarkan oleh pabrik adalah Rp 1.948.500.000,00.
10. Biaya administrasi pabrik. Biaya administrasi pabrik terdiri dari pembayaran pajak bumi dan bangunan setiap tahunnya dan keperluan administrasi pabrik.
Besarnya biaya administrasi pabrik adalah Rp 100.000.000,00 pertahun. 11. Pembayaran pinjaman. Pinjaman dibayar secara diangsur setiap tahunnya
sebesar Rp 6.269.856.598,00 Biaya operasional yang kedua adalah biaya variabel. Besar kecilnya biaya
variabel sangat bergantung dari berapa banyak susu segar yang akan diolah. Sehingga total biaya variabel pada setiap tahunnya akan berbeda-beda sesuai
dengan peningkatan produksi yang dilakukan oleh koperasi. Adapun biaya variabel yang dikeluarkan pada skenario III adalah sebagai berikut :
1. Biaya bahan baku susu segar. Bahan baku utama dari susu sterilisasi Fresh Milk adalah susu segar yang berasal dari para peternak anggota KPSBU Jawa
Barat. Untuk itu koperasi berkewajiban untuk membayarkan susu yang dikumpulkan para peternak tersebut. Dalam hal penentuan harga susu, KPSBU
Jawa Barat menggunakan hasil uji laboratorium sebagai dasar penentuan harga. Harga rata-rata di tingkat peternak adalah Rp 3.250,00 perliter sehingga
hal tersebut menjadi asumsi biaya susu segar yang dipergunakan sebagai bahan baku susu sterilisasi Fresh Time.
2. Biaya bahan baku pendukung susu sterilisasi dan pasteurisasi yang terdiri dari gula, bubuk cokelat, perisa stroberi, dan karagen. Adapun formulasi dari
bahan baku pendukung yang diperlukan untuk membuat satu buah susu sterilisasi dalam kemasan botol 180 ml adalah 93 persen susu segar, 6,3 persen
gula, 0,65 persen bubuk cokelat untuk susu sterilisasi rasa cokelat dan perisa Penyusutan = Nilai Beli
– Nilai Sisa Umur Pakai
96
stroberi untuk susu sterilisasi rasa stroberi, serta 0,05 persen karagen. Harga untuk masing-masing bahan adalah sebagai berikut : 1 Rp 8.000,00
perkilogram untuk gula; 2 Rp 137.000,00 perkilogram untuk bubuk cokelat; 3 Rp 637.500,00 perkilogram untuk perisa stroberi; dan 4 Rp 130.000,00
perkilogram untuk karagen. 3. Biaya bahan baku pendukung yoghurt terdiri dari gula, bibit yoghurt, perisa
melon, stroberi, moka, anggur, dan durian. Harga untuk masing-masing bahan tersebut adalah sebagai berikut : 1 Rp 8.000,00 untuk gula; 2 Rp 6,25
perliter untuk bibit yoghurt; dan 3 Rp 637.500,00 untuk semua jenis perisa. 4. Biaya bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mengemas susu olahan, yaitu botol
HDPE 180 ml, cup 180 ml, sedotan, aluminium foil, label, kardus, dan lakban. Harga satuan untuk masing-masing bahan tersebut adalah Rp 600,00 perbotol,
Rp 200,00 percup, Rp 10,00 perbuah, Rp 10,00 permeter, Rp 200,00 perbuah, Rp 1.750,00 perbuah, dan Rp 30,00 persentimeter.
5. Biaya bahan bakar truk tangki susu dan mobil boks. Pada skenario III, diasumsikan bahwa lokasi pembangunan pabrik masih berada di sekitar
Kecamatan Lembang atau Kabupaten Subang sehingga diperkirakan jarak antara cooling unit dengan pabrik pengolahan susu adalah sekitar 5 kilometer.
6. Biaya listrik, air dan bahan bakar pabrik. Untuk setiap satu buah botol susu sterilisasi Fresh Time 180 ml, biaya listrik, air dan bahan bakar pabrik yang
dibutuhkan adalah sebesar Rp 183,00, untuk setiap cup yoghurt dan susu pasteurisasi dalam cup, biaya listrik, air dan bahan bakar pabrik adalah Rp
150,00. Sedangkan untuk susu pasteurisasi biaya listrik, air dan bahan bakar pabrik untuk setiap liternya adalah Rp 550,00. Angka ini didapat dari hasil
penelitian di pabrik pengolahan susu yang telah ada sebelumnya. 7. Listing fee, yaitu biaya yang harus dibayarkan kepada supermarket dimana
produk susu sterilisasi Fresh Time dipasarkan. Listing fee ini besarnya bervariasi sesuai dengan jumlah produk yang terjual, berdasarkan literatur
listing fee yang harus dibayarkan adalah sekitar 40 persen dari total pendapatan penjualan produk yang terjual di supermarket tersebut.
8. Biaya tenaga kerja langsung, yaitu upah untuk pekerja pabrik yang bekerja dalam bidang produksi. Upah dibayarkan perjam dan setiap beberapa tahun
97
diasumsikan pabrik menambah lama produksinya untuk menghasilkan lebih banyak produk susu. Upah dari tenaga kerja langsung ini adalah Rp 4.500,00
perjam. Secara keseluruhan biaya tetap dan variabel yang dikeluarkan koperasi
pada skenario III dapat dilihat pada Lampiran 33 dan 35.
7.3.3 Analisis Finansial pada Skenario III