Analisis Arus Pengeluaran Outflow Skenario I

71 Perhitungan volume produksi susu sterilisasi Fresh Time dilakukan dengan cara proyeksi. Asumsi yang digunakan adalah selama umur usaha 15 tahun tidak terjadi perubahan volume produksi susu sterilisasi Fresh Time pada kesepakatan antara koperasi dan PT ISAM. Maka, volume produksi dari tahun ke-1 hingga 15 adalah sebanyak 2 ton perhari dengan frekuensi produksi dua kali seminggu. Sehingga berdasarkan perhitungan, volume produksi susu segar yang diolah menjadi susu sterilisasi adalah sebanyak 192.000 liter, kecuali pada tahun ke-1 yaitu 144.000 liter karena koperasi baru melakukan subkontrak produksi dengan PT ISAM pada bulan ke-4. Satu liter susu segar akan menghasilkan 5,5 botol susu sterilisasi Fresh Time, sehingga dalam satu tahun produksi susu sterilisasi Fresh Time mencapai 1.056.000 botol, kecuali pada tahun ke-1 yaitu 792.000 botol. Harga jual susu sterilisasi Fresh Time adalah Rp 2.000,00 perbotol untuk grosir, Rp 2.500,00 perbotol untuk eceran dan Rp 3.000,00 perbotol untuk dijual di supermarket. Persentase untuk masing-masing jenis penjualan adalah 50 persen dijual grosir, 30 persen dijual eceran dan 20 persen dijual ke supermarket. Untuk penjualan supermarket baru dimulai pada tahun keempat karena koperasi memerlukan persiapan akan kualitas, kuantitas dan perizinan sebelum memasukkan produk ke supermarket. Harga penjualan susu segar ke pabrik adalah Rp 3.750,00. Terdapat margin sebesar Rp 500,00 yang diperoleh koperasi karena adanya pemberian nilai tambah dari susu sapi segar menjadi susu dingin yang siap dijual ke pabrik. Nilai sisa pada tahun ke-15 diperoleh dari nilai sisa kendaraan operasional koperasi dalam melakukan usaha produksi susu sterilisasi yaitu tangki susu dan mobil boks. Nilai sisa pada tahun terakhir adalah Rp 202.500.000,00. Untuk lebih lengkapnya, nilai sisa pada skenario I dapat dilihat pada Tabel 12.

7.1.2 Analisis Arus Pengeluaran Outflow Skenario I

Unsur-unsur yang terdapat pada arus pengeluaran outflow pada skenario I adalah biaya investasi dan biaya operasional yang terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap. 1. Biaya Investasi Pada skenario I, investasi yang dibutuhkan adalah truk tangki susu yang memiliki daya tampung 10.000 liter susu yang berfungsi untuk mengirim susu 72 segar dalam keadaan dingin kepada pabrik pengolahan susu PT ISAM, mobil boks yang berfungsi untuk mengangkut susu sterilisasi Fresh Time yang telah diolah oleh PT ISAM ke kantor administrasi KPSBU Jawa Barat di Lembang serta untuk mendukung proses distribusi produk susu sterilisasi Fresh Time ke berbagai daerah pemasaran serta gudang penyimpan susu sterilisasi yang belum dipasarkan. Selain itu, terdapat biaya investasi berupa aktiva tidak berwujud yaitu biaya perijinan dalam hal pendaftaran pada Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM dan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia MUI. Biaya investasi untuk keempat hal tersebut dapat uraikan pada Tabel 12. Tabel 12. Uraian Biaya Investasi, Nilai Sisa dan Penyusutan Skenario I No. Jenis Investasi Harga Beli Rp 1.000 Umur Ekonomis tahun Penyusutan pertahun Rp 1.000tahun Nilai Sisa pada Tahun ke-15 Rp 1.000 1 Perizinan 20.000 - - - 2 Mobil Tangki Susu 250.000 10 25.000 125.000 3 Mobil Boks 155.000 10 15.500 77.500 4 Gudang 50.000 15 3.333 Total 475.000 - 43.833 202.500 Biaya investasi di atas dikeluarkan pada tahun pertama usaha dan selanjutnya dilakukan pembelian ulang reinvestasi untuk truk tangki susu dan mobil boks pada tahun ke-11 karena umur ekonomisnya selama sepuluh tahun sudah habis dan harus diganti dengan barang yang baru. Tabel 13. Biaya Reinvestasi pada Skenario I Tahun Ke-11 No. Uraian Umur Ekonomis Jumlah HargaUnit Rp 1.000 Total Rp 1.000 1 Mobil Tangki Susu 10 1 250.000 250.000 2 Mobil Boks 10 1 155.000 155.000 Total Biaya Reinvestasi 405.000 73 Sehingga terdapat biaya reinvestasi yang dikeluarkan pada tahun ke-11 untuk membeli truk tangki susu dan mobil boks yang diuraikan pada Tabel 13. 2. Biaya Operasional Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh perkembangan jumlah produksi atau penjualan dalam satu satuan waktu. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya selaras dengan perkembangan produksi atau penjualan setiap satu satuan waktu Nurmalina et al 2009. Biaya tetap yang dikeluarkan pada skenario I adalah biaya perawatan kendaraan operasional, biaya perpanjangan pajak kendaraan bermotor, biaya asuransi kendaraan operasional, biaya gaji, biaya komunikasi, biaya promosi, biaya perawatan gudang dan biaya penyusutan. Berikut adalah uraian biaya tetap pada skenario I : 1. Biaya perawatan kendaraan operasional, yaitu truk tangki susu dan mobil boks. Biaya perawatan kendaraan operasional ini terdiri dari biaya service¸ penggantian ban bila dibutuhkan, penggantian oli secara berkala dan penggantian suku cadang bila dibutuhkan. Biaya perawatan kendaraan operasional ini berjumlah Rp 30.000.000, 00 untuk dua jenis kendaraan operasional dalam jangka waktu satu tahun. 2. Biaya perpanjangan pajak kendaraan bermotor yang dikeluarkan setiap satu tahun sekali. Untuk 2 kendaraan, pajak kendaraan bermotor tahunan diestimasikan sejumlah Rp 7.000.000, 00 pertahun. Sedangkan setiap lima tahun sekali, koperasi mengeluarkan biaya pajak balik nama kendaraan bermotor untuk 2 kendaraan operasional sebesar Rp 11.000.000,00 perlima tahun. 3. Biaya asuransi kendaraan operasional. Asumsi penetapan biaya asuransi ini didasarkan pada suku premi pertahun untuk kendaraan bermotor pada perusahaan asuransi ACA yang dihitung menggunakan rumus : Besarnya Biaya Asuransi = Jumlah Uang Pertanggungan Harga Pasar untuk Barang yang Diasuransikan x Suku Premi pertahun 74 Dengan menggunakan rumus di atas dengan suku premi pertahun adalah 5,5 persen, maka biaya asuransi untuk truk tangki susu adalah Rp 12.650.000,00 pertahun dan biaya asuransi untuk mobil boks adalah Rp 4.477.500,00 pertahun. Sehingga total biaya asuransi yang dikeluarkan selama satu tahun adalah Rp 17.127.500,00 pertahun. 4. Biaya gaji untuk supir truk tangki, supir mobil boks, karyawan gudang dan karyawan bagian pemasaran. Biaya gaji yang dikeluarkan selama setahun untuk tenaga kerja tersebut adalah Rp 240.000.000,00 kecuali pada tahun ke- 1 yaitu Rp 180.000.000,00 dengan rincian sebagai berikut : a. Gaji 4 dua orang supir dalam setahun adalah Rp72.000.000,00. b. Gaji 2 dua orang karyawan gudang dalam setahun adalah Rp 48.000.000,00. c. Gaji 4 empat orang karyawan bagian pemasaran dalam setahun adalah Rp 120.000.000,00. 5. Biaya komunikasi yang dibutuhkan untuk melakukan komunikasi dengan pihak pabrik PT ISAM, penjual, antarpegawai, dan pihak lainnya dalam rangka memperlancar proses produksi dan pemasaran susu sterilisasi Fresh Time dalam setahun mencapai Rp 13.200.000,00. 6. Biaya promosi yang sangat dibutuhkan dalam usaha produksi susu sterilisasi Fresh Time karena produk ini adalah produk yang baru beredar di masyarakat dan memerlukan promosi kepada masyarakat, khususnya yang berada di wilayah pemasaran yaitu Jawa Barat. Pada tahun ke-1 hingga tahun ke-3 koperasi melakukan promosi pembukaan yaitu promosi yang dilakukan untuk memperkenalkan produk baru kepada masyarakat, biaya promosi yang dikeluarkan adalah sebagai berikut : a. Sepuluh 10 buah spanduk yang dipasang di wilayah pusat perbelanjaan masyarakat pasar tradisional atau pertokoan di beberapa kota atau kabupaten di Jawa Barat. Biaya pembuatan untuk sepuluh buah spanduk dan biaya perizinan kepada pemerintah daerah setempat sebesar mencapai Rp 265.200.000,00 dalam satu tahun. b. Pembagian brosur dan poster mengenai produk Fresh Time dan juga pentingnya mengkonsumsi susu kepada masyarakat-masyarakat di sekitar 75 koperasi dan wilayah pemasaran lainnya. Brosur dan poster yang disebar adalah sebanyak 10.000 lembar untuk jangka waktu satu tahun dan menghabiskan biaya pembuatan sebesar Rp 20.000.000,00 c. Penerbitan iklan di beberapa majalah, surat kabar dan internet untuk memperluas jangkauan pasar. Biaya penerbitan untuk majalah, surat kabar dan internet diperkirakan sebesar Rp 12.000.000,00 pertahun. d. Menjadi peserta dalam pameran dagang yang diselenggarakan oleh instansi lain, terutama pemerintah. Dalam setahun KPSBU Jawa Barat menargetkan untuk mengikuti pameran dagang minimal sebanyak empat kali. Dalam pameran tersebut, koperasi memerlukan biaya untuk stand, dekorasi stand, petugas penjaga stand, produk gratis, brosur, dan sebagainya hingga diperkirakan menghabiskan biaya sebanyak Rp 60.000.000,00 dalam setahun. e. Mengadakan promosi di sekolah-sekolah, kantor-kantor dan pasar yang terdapat di beberapa kota atau kabupaten di Jawa Barat. Selain untuk memperkenalkan susu sterilisasi Fresh Time, promosi ini juga bertujuan untuk mengajak masyarakat mengkonsumsi susu dan menjadikan minum susu sebagai gaya hidup. Untuk mengadakan promosi ke masyarakat ini biaya yang disediakan sekitar Rp 24.000.000,00 dalam satu tahun. Total dari biaya promosi pada tahun ke-1 hingga ke-3 adalah Rp 381.200.000,00 pertahun. Dengan asumsi bahwa setelah tahun ke-3 masyarakat di wilayah pemasaran sudah mengetahui keberadaan susu sterilisasi Fresh Time, maka pada tahun ke-4 hingga tahun ke-15 koperasi tidak lagi melakukan promosi pembukaan melainkan promosi terus menerus yang bertujuan agar produk tetap berada di benak pasar sasaran. Biaya untuk promosi pada tahun ke-4 hingga ke-15 adalah sebagai berikut : a. Lima 5 buah spanduk yang dipasang di wilayah pusat perbelanjaan masyarakat pasar tradisional atau pertokoan di beberapa kota atau kabupaten di Jawa Barat. Biaya pembuatan untuk lima buah spanduk dan biaya perizinan kepada pemerintah daerah setempat mencapai Rp 135.600.000,00 dalam satu tahun. 76 b. Penempelan poster-poster mengenai produk Fresh Time di lokasi-lokasi pusat perbelanjaan, pasar, pertokoan, terminal dan tempat umum lainnya. Poster yang disebar adalah sebanyak 5.000 lembar dan menghabiskan biaya pembuatan sebesar Rp 10.000.000,00 pertahun. c. Penerbitan iklan di beberapa majalah, surat kabar dan internet untuk memperluas jangkauan pasar. Biaya penerbitan untuk majalah, surat kabar dan internet diperkirakan sebesar Rp 6.000.000,00 pertahun. d. Menjadi peserta dalam pameran dagang yang diselenggarakan oleh instansi lain, terutama pemerintah. Dalam setahun KPSBU Jawa Barat menargetkan untuk mengikuti pameran dagang minimal sebanyak dua kali. Dalam pameran tersebut, koperasi memerlukan biaya untuk stand, dekorasi stand, petugas penjaga stand, produk gratis, brosur, dan sebagainya hingga diperkirakan menghabiskan biaya sebanyak Rp 30.000.000,00 dalam setahun. e. Mengadakan promosi di sekolah-sekolah, kantor-kantor dan pasar yang terdapat di beberapa kota atau kabupaten di Jawa Barat. Selain untuk memperkenalkan susu sterilisasi Fresh Time, promosi ini juga bertujuan untuk mengajak masyarakat mengkonsumsi susu dan menjadikan minum susu sebagai gaya hidup. Untuk mengadakan promosi ke masyarakat ini biaya yang disediakan sekitar Rp 6.000.000,00 dalam satu tahun. Total biaya promosi untuk tahun ke-4 hingga tahun ke-15 adalah sebesar Rp 187.600.000,00 pertahun. 7. Biaya perawatan gudang untuk produk sterilisasi Fresh Time. Biaya pemeliharaan diasumsikan sebesar 2,5 persen dari biaya pembangunan gudang yaitu 2,5 persen dari Rp 50.000.000,00 yaitu Rp 1.250.000,00. 8. Biaya penyusutan barang investasi. Perhitungan penyusutan dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu : Penyusutan = Nilai Beli – Nilai Sisa Umur Pakai 77 Biaya penyusutan barang investasi pada skenario I, yaitu truk tangki susu, mobil boks dan gudang diuraikan pada Tabel 12. Total biaya penyusutan dalam satu tahun adalah Rp 43.833.333,00. Secara keseluruhan biaya tetap yang dikeluarkan koperasi pada skenario I diuraikan pada Lampiran 10. Biaya operasional yang kedua adalah biaya variabel. Besar kecilnya biaya variabel sangat bergantung dari berapa banyak susu sterilisasi yang akan diproduksi. Sehingga total biaya variabel pada setiap tahunnya akan berbeda-beda sesuai dengan peningkatan produksi yang dilakukan oleh koperasi. Adapun biaya variabel yang dikeluarkan pada skenario I adalah sebagai berikut : 1. Biaya bahan baku susu segar. Bahan baku utama dari susu sterilisasi Fresh Milk adalah susu segar yang berasal dari para peternak anggota KPSBU Jawa Barat. Untuk itu koperasi berkewajiban untuk membayarkan susu yang dikumpulkan para peternak tersebut. Dalam hal penentuan harga susu, KPSBU Jawa Barat menggunakan hasil uji laboratorium sebagai dasar penentuan harga. Harga rata-rata tertinggi di tingkat peternak adalah Rp 3.250,00 perliter sehingga hal tersebut menjadi asumsi biaya susu segar yang dipergunakan sebagai bahan baku susu sterilisasi Fresh Time. 2. Biaya bahan bakar truk tangki susu dan mobil boks. Untuk mengantar susu segar dingin menggunakan truk tangki susu dari Lembang ke daerah Ujung Berung Bandung lokasi PT ISAM ditempuh jarak sekitar 25 km. Dalam satu kali perjalanan, truk tangki susu dapat mengantar 10.000 liter atau 10 ton susu, sehingga untuk setiap 10 ton susu atau kurang. Mobil boks digunakan untuk mengambil susu sterilisasi yang telah diolah dan memperlancar proses distribusi ke berbagai wilayah pemasaran susu sterilisasi Fresh Time. 3. Biaya subkontrak produksi yang dibayarkan kepada PT ISAM untuk proses pengolahan susu, biaya bahan baku pendukung, pengemasan, biaya-biaya lain yang dikeluarkan pabrik seperti listrik, air, tenaga kerja, dan lain-lain. Biaya yang harus dikeluarkan KPSBU Jawa Barat untuk satu buah susu sterilisasi dalam kemasan botol 180 ml adalah Rp 1.350,00. Biaya variabel yang dikeluarkan koperasi pada setiap tahunnya dapat dilihat pada Lampiran 11. 78

7.1.3 Analisis Finansial pada Skenario I