Bahan Baku Luas Produksi

55 ISAM, sehingga KPSBU Jawa Barat dapat memanfaatkan fasilitas PT ISAM dengan melakukan subkontrak produksi. Pada skenario II dan III, KPSBU memproduksi susu sterilisasi dengan mendirikan pabrik sendiri, melakukan pembelian mesin-mesin dan peralatan serta menambah jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam produksi susu sterilisasi. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam pendirian pabrik adalah ketersediaan bahan baku, letak pasar yang dituju, tenaga listrik dan air, supply tenaga kerja dan fasilitas transportasi. Untuk kasus pendirian pabrik pengolahan susu, sebaiknya pengambil keputusan lebih mempertimbangkan aspek ketersediaan bahan baku karena bahan baku dari pabrik pengolahan susu adalah susu segar yang bersifat mudah rusak disebabkan oleh bakteri-bakteri yang dapat dengan mudah berkembang biak pada media susu segar. Selain itu, hal lain yang juga harus dipertimbangkan adalah ketersediaan tenaga listrik dan air yang sangat berperan penting dalam proses produksi pabrik pengolahan susu. Letak pasar yang dituju menjadi kurang penting karena produk susu sterilisasi mampu bertahan cukup lama yaitu sekitar sembilan bulan dan dapat disimpan pada suhu ruangan. Dengan mempertimbangkan aspek ketersediaan bahan baku, listrik dan air, maka sebaiknya lokasi pendirian pabrik yang dipilih adalah lokasi yang berdekatan dengan bahan baku susu segar yaitu di sekitar Kecamatan Lembang atau Kabupaten Subang. Di kedua wilayah ini terdapat lahan-lahan kosong masyarakat sekitar yang dapat dibeli dan dibangun pabrik pengolahan susu oleh KPSBU Jawa Barat. Namun, pendirian pabrik juga tetap harus memperhatikan hukum dan peraturan yang berlaku di daerah setempat, keadaan tanah yang akan didirikan pabrik, sikap dari masyarakat setempat serta dampaknya pada lingkungan sekitar.

6.2.2 Bahan Baku

Pada ketiga skenario bahan baku dan bahan pendukung yang digunakan dalam pembuatan susu sterilisasi Fresh Time adalah relatif sama. Bahan baku yang digunakan adalah susu segar dari sapi perah yang dihasilkan oleh peternak- peternak anggota KPSBU Jawa Barat. Sedangkan bahan pendukung yang digunakan dalam pembuatan susu sterilisasi Fresh Time adalah gula, bubuk cokelat dan perisa stroberi serta penyeimbang makanan stabilizer. Gula 56 berfungsi untuk menambah rasa manis pada susu. Bubuk cokelat dan perisa stroberi berfungsi untuk menambah rasa pada susu agar lebih menarik bagi konsumen untuk mengkonsumsi dan menambah cita rasa susu. Pemberian penyeimbang makanan stabilizer bertujuan sebagai penstabil makanan dan mencegah pemisahan cairan susu. Adapun komposisi bahan baku dan bahan pendukung dalam 180 ml susu sterilisasi Fresh Time adalah 93 persen susu segar, 6,3 persen gula pasir, 0,65 persen perisa makanan, 0,05 persen karagenan dan sedikit air. Pada skenario I dan II, bahan baku susu segar yang diolah menjadi susu sterilisasi Fresh Time adalah sebanyak 2 ton sehari dengan frekuensi produksi dua kali dalam seminggu. Persentase dari jumlah susu segar yang diolah menjadi susu sterilisasi Fresh Time jika dibandingkan dengan jumlah susu segar yang tidak dapat dipasok ke FFI adalah sebesar 12,5 persen. Pada skenario III, bahan baku susu segar yang diolah pada pabrik pengolahan susu adalah sebanyak 16 ton perhari yang berarti seluruh susu segar yang tidak dapat dipasok ke FFI dapat diolah koperasi menjadi produk olahan susu.

6.2.3 Luas Produksi

Pada skenario I dan II, luas produksi mengacu pada kapasitas produksi dari mesin pengolahan susu PT ISAM. Mesin yang digunakan dalam pembuatan susu sterilisasi Fresh Time adalah mesin steril botol autoclave, sehingga kapasitas produksi dari PT ISAM dalam menghasilkan susu sterilisasi Fresh Time adalah 4.000 botol perjam atau sekitar 930 liter perjam. Adapun frekuensi produksi susu sterilisasi Fresh Time adalah dua kali seminggu yaitu sesuai dengan kesepakatan antara PT ISAM dengan KPSBU Jawa Barat. Pada skenario III, luas produksi mengacu pada kapasitas mesin pasteurisasi yaitu 5.000 liter perjam dan mesin steril botol autoclave yaitu 4.000 botol perjam dengan melakukan produksi setiap harinya selama 16 jam perhari.

6.2.4 Mesin dan Peralatan yang Digunakan