9
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1. Wirausaha dan Kewirausahaan
Joewono 2010 dalam bukunya berjudul The Five Arrows of Entrepreneurship, meredifinisi kewirausahaan sebagai sebuah gairah untuk
mengembangkan sebuah bisnis baru. Bisnis yang dikembangkan seorang wirausaha tidak hanya bisnis independen yang dimiliki oleh satu orang atau lebih
akan tetapi juga bisa berupa bisnis yang dikembangkan dalam sebuah perusahaan atau sering disebut sebagai corporate entrepreneurship.
Sutanto 2002 menyatakan bahwa kewirausahaan adalah suatu sikap mental yang berani menanggung risiko, berani berdiri di atas kaki sendiri, dan
berpikiran maju. Sikap mental ini perlu ditanamkan serta ditumbuhkembangkan dalam diri angkatan muda Indonesia, agar dapat mengejar ketertinggalan dengan
bangsa-bangsa lain di dunia. Wirausaha adalah seseorang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk
membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Hal ini berarti wirausaha harus mempunyai mental mandiri dan berani memulai usaha, mempunyai keyakinan dan
percaya diri yang tinggi akan peluang yang ada dan yakin berhasil sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu
berusaha mencari, memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan. Risiko kerugian merupakan hal yang biasa karena
mereka memegang prinsip bahwa kerugian adalah sebuah faktor yang sepaket dengan kesuksesan. Bahkan, semakin besar risiko suatu bisnis, semakin besar pula
keuntungan yang akan diperoleh Kasmir 2006. Perhatian besar pada kewirausahaan antara lain tergambar pada World
Entrepreneurship Forum ketiga di Lyon, Perancis pada November 2010 menghasilkan
rekomendasi yang diberi judul “Shaping The World of 2050” : The Entrepreneurial Impact. Beberapa rekomendasi dari forum tersebut adalah :
1 Percepatan pengembangan perusahaan inovatif dan hight growth. Kewirausahaan bisa ditingkatkan dengan penyelenggaraan pertemuan para
wirausaha sukses di seluruh dunia, mendukung perspektif internasional
10
mereka, dan menciptakan kondisi saling berbagi pengalaman serta mengembangkan jejaring global inkubator growth. Penyelenggaraan temu
bisnis perusahaan multinasional dengan para wirausaha baru juga akan efektif untuk mendorong kewirausahaan.
2 Mendorong kewirausahaan “ Base of the Pyramid BoP”.
Kewirausaan bisa ditumbuhkembangkan dengan mempercepat perubahan mindset warga miskin, menyusun kebijakan pemerintah yang kondusif dan
menciptakan inkubator melalui BoP. 3 Mempromosikan lingkungan yang mendorong kewirausahaan di daerah.
Kewirausahaan bisa ditingkatkan melalui pengembangan kerja sama riset dengan berbagai pihak terkait, mengangkat duta wirausaha dengan kepala
daerah sebagai motor utama. 4 Mengedukasi wirausaha dunia.
Edukasi bisa dilakukan secara optimal dengan merancang sistem akreditasi dan metode pengajaran yang dibutuhkan untuk mempercepat terciptanya
wawasan kewirausahaan, mendorong kreatifitas dan keberanian mengambil risiko, mendorong berbagai pihak untuk menghargai kewirausahaan baik dari
segi sosial maupun ekonomi.
3.1.2. Karakteristik Individu