Indeks Prestasi Kumulatif IPK Pekerjaan Ayah

27

6.1.3. Indeks Prestasi Kumulatif IPK

Hasil data yang terkumpul menunjukkan bahwa mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang berwirausaha mempunyai prestasi akademik cukup baik. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa persentase terbesar sebesar 37,2 persen mahasiswa wirausaha mempunyai IPK antara 2,50 sampai 3,00. Sementara sebanyak 29,2 persen wirausaha mahasiswa mempunyai IPK antara 3,00 sampai 3,50. Hasil secara lengkap dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Sebaran Responden dan Rataan Skor Perilaku Berdasarkan IPK No IPK Jumlah Pengetahuan Sikap Tindakan Perilaku 1 2,00 1 80,00 76,00 80,00 236,00 2 2,00 – 2,50 33 83,10 80,10 81,00 244,20 3 2,50 – 3,00 84 82,00 81,70 81,50 245,20 4 3,00 – 3,50 66 82,80 82,60 82,60 248,00 5 3,50 42 83,10 82,30 81,70 247,10 Total Rata-rata 226 82,62 81,73 81,70 246,05 Sumber : Data Primer 2012 Hasil ini menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa mengenai kewirausahaan sudah mulai berubah. Dulu, kewirausahaan atau profesi sebagai wirausaha identik dengan orang yang gagal akademik atau kurang pintar di kelas. Akan tetapi saat ini, wirausaha banyak menjadi pilihan bagi mahasiswa yang juga berprestasi secara akademik di kelas. Hal ini juga merupakan dampak dari gencarnya program-program kewirausahaan yang dilakukan pemerintah dan juga IPB untuk meningkatkan jumlah wirausaha melalui seminar-seminar dan pelatihan bisnis. Skor rata-rata perilaku wirausaha mempunyai kecenderungan naik seiring dengan kenaikan IPK responden walaupun kembali turun pada kelompok terakhir yaitu IPK diatas 3,5. Bagaimanapun juga, kemampuan kognitif tidak boleh disepelekan oleh seorang pengusaha apalagi oleh seorang mahasiswa pengusaha. Karena selain sebagai pengusaha, mahasiswa pengusaha juga mempunyai kewajiban untuk menuntut ilmu dan mengikuti pelajaran di kampus IPB. 28

6.1.4. Pekerjaan Ayah

Tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian besar pekerjaan ayah mahasiswa pengusaha IPB adalah sebagai pegawai negeri sipil yaitu sebesar 35,8 persen, diikuti oleh profesi sebagai pegawai swasta sebesar 27,9 persen. Hal ini menunjukkan bahwa profesi ayah tidak berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa wirausaha Institut Pertanian Bogor untuk mengikuti jejak profesi sang ayah. Tabel 6 . Sebaran Responden dan Rataan Skor Perilaku Berdasarkan Pekerjaan Ayah No Pekerjaan Ayah Jumlah Pengetahuan Sikap Tindakan Perilaku 1 PNS 81 83,60 81,10 81,00 245,70 2 Pegawai Swasta 63 82,40 81,80 82,70 246,90 3 Wirausaha 39 81,50 81,00 81,60 244,10 4 Petani 12 80,00 83,30 75,80 239,10 5 Tidak bekerja 11 82,90 80,40 82,90 246,20 6 Lainnya 20 80,70 82,10 82,70 245,50 Total Rata-rata 226 82,62 81,73 81,70 246,05 Sumber : Data Primer 2012 Hasil ini menunjukkan bahwa responden ingin melakukan hal yang berbeda dengan memilih profesi yang berbeda dengan profesi sang Ayah. Selain itu, dengan berwirausaha responden ingin merubah kehidupan ke arah yang lebih baik dengan penghasilan yang lebih besar serta kebebasan dalam mengelola waktu. Skor rata-rata perilaku wirausaha hampir sama di setiap profesi sang ayah. Skor tertinggi berada pada profesi ayah sebagai pegawai swasta dan ayah yang tidak bekerja. Kondisi ayah yang sangat sibuk bekerja sebagai pegawai swasta sehingga tidak mempunyai waktu bagi keluarga, mungkin menjadi motivasi bagi responden untuk lebih bersemangat dalam berwirausaha, sehingga semakin cepat mencapai kebebasan dalam pengelolaan waktu. Kondisi ayah yang tidak bekerja menjadi semangat dan motivasi untuk merubah kehidupan yang lebih dengan berwirausaha. 29

6.1.5. Pekerjaan Ibu