7
banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan baik formal maupun non formal, meskipun secara langsung tidak ada kaitan antara pengetahuan atau pendidikan
dengan semangat berusaha. Dalam menjalankan usahanyas seorang wirausahawan perlu memiliki beberapa pengetahuan dasar yang memadai agar usahanya
berhasil. Pengetahuan yang dimiliki seseorang akan berkembang seiring dengan majunya zaman dan teknologi. Sebagai pelaku usaha maka pengetahuan yang
terkini harus didapat dan diikuti untuk kemajuan usahanya. Pambudy 1999 menjelaskan sikap dasar seorang wirausaha adalah
kemauan yang kuat, kemampuan dan kesempatan untuk selalu memperhatikan usahanya. Keterampilan adalah suatu kemauan dan kemampuan serta kesempatan
yang ada pada diri seseorang untuk selalu menggunakan semua organ fisiknya dalam mengembangkan usahanya tersebut. Unsur ini berhubungan dengan kerja
fisik anggota badan terutama tangan, kaki, dan mulut suara untuk bekerja.
2.3. Penelitian terdahulu
Pambudy et al. 2011 dalam penelitiannya bertujuan untuk menganalisis perilaku wirausaha mahasiswa Institut Pertanian Bogor secara keselurahan.
Populasi dalam kajian tersebut adalah mahasiswa Institut Pertanian Bogor program sarjana. Sampel kajian ditentukan dengan teknik cluster random
unproporsional sampling yang diambil dari sembilan fakultas di Institut Pertanian Bogor. Metode pengolahan data menggunakan Analisis Statistika
Deskriptif, Analisis Korelasi Rank Spearman, Analisis Korelasi Chi-Square, dan Analisis Plotter. Karakteristik individu responden yang dikaji dibedakan atas jenis
kelamin, fakultas, Indeks Prestasi Kumulatif, uang saku per bulan, pekerjaan Ayah, pekerjaan Ibu, suku daerah, keikutsertaan dalam pelatihan kewirausahaan,
keikutsertaan dalam Pekan Kreativitas Mahasiswa, dan kegiatan berwirausaha yang sedang dijalankan. Perilaku wirausaha yang dikaji terdiri dari pengetahuan,
sikap, dan tindakan wirausaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku wirausaha mahasiswa IPB tergolong tinggi, dengan pengetahuan wirausaha yang
sangat tinggi, sikap wirausaha sedang, dan tindakan wirausaha yang tinggi. Faktor yang mempengaruhi perilaku dan karakter wirausaha mahasiswa IPB adalah
semester, angkatan, IPK, uang saku, uang dari orang tua, mengikuti pelatihan PKM, dan pengalaman berwirausaha.
8
Azzahra 2009 dalam penelitiannya bertujuan menganalisis karakteristik dan perilaku mahasiswa Institut Pertanian Bogor peserta Program Kreativitas
Mahasiswa Kewirausahaan PKMK dan Program Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa PPKM. Responden penelitian ini berjumlah 25 orang dengan
menggunakan metode sensus. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Statistika Deskriptif untuk mendeskripsikan karakteristik responden, serta
Analisis Korelasi Rank Spearman dan Chi-Square untuk menganalisis hubungan antara karakteristik individu responden dengan perilaku wirausahanya.
Karakteristik individu yang diteliti meliputi jenis kelamin, fakultas, minor, Indeks Prestasi Kumulatif IPK, uang saku per bulan, pekerjaan Ayah, pekerjaan Ibu,
suku daerah, bidang usaha PKMK, bidang usaha PPKM, keikutsertaan dalam PKMK sebelum tahun 2009, dan pengambilan mata kuliah kewirausahaan.
Sedangkan perilaku wirausaha yang diteliti terdiri dari pengetahuan, sikap, dan perilaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 36 persen responden
memiliki perilaku wirausaha tinggi dan 64 persen sangat tinggi. P ada taraf α 0,05
terdapat hubungan nyata antara pekerjaan ayah dengan tindakan wirausaha, suku daerah dengan tindakan wirausaha, dan keikutsertaan pada seminarpelatihan
kewirausahaan dengan sikap dan perilaku wirausaha. Penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Pambudy et al. 2011 dan Azzahra 2009. Perbedaan terletak pada objek penelitian yang dilakukan, metode penentuan sample, serta analisis yang
dilakukan terhadap karakteristik dan perilaku wirausaha. Responden penelitian ini adalah mahasiswa pengusaha di Institut Pertanian Bogor dengan menggunakan
metode purposive sampling.
9
III. KERANGKA PEMIKIRAN