PROSES BISNIS RANTAI PASOKAN

27 C.4 Sumber Daya Permodalan Sumber daya permodalan merupakan aspek yang paling dasar untuk mencapai lancarnya rantai pasokan bunga. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kemampuan modal perusahaan sangat jauh berbeda dengan kemampuan modal yang dimiliki oleh petani bunga. Kemampuan modal yang berbeda disebabkan oleh kesempatan mengadakan sistem kredit dengan lembaga keuangan yang lebih besar bagi perusahaan daripada bagi petani. Pihak lembaga keuangan sulit menurunkan dana bagi petani karena terlalu beresiko, sedangkan bagi perusahaan lebih mudah menurunkan dana. Salah satu solusi untuk membantu para petani bunga yang kekurangan modal adalah dengan melakukan hubungan “mitra tani” dengan perusahaan PT. Saung Mirwan. Perusahaan dapat menyediakan sarana produksi untuk penanaman bunga kepada mitranya dan sebagai pembayarannya dipotong dari hasil penjualan bunga setelah panen. Jika performa mitra petani baik maka dapat meningkatkan taraf hidup petani bunga tersebut.

D. PROSES BISNIS RANTAI PASOKAN

D.1 Hubungan Proses Bisnis Rantai Kajian pada hubungan proses bisnis yang terjadi di dalam rantai pasokan bunga krisan meliputi siklus dan proses rantai serta kekuatan tawar bargaining power dari setiap anggota rantai pasokan. Menurut Chopra dan Meindl 2004, proses dalam rantai pasok dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yakni tinjauan siklus dan tinjauan pullpush. Tinjauan siklus membagi proses di dalam rantai pasok menjadi beberapa rangkaian siklus, sedangkan tinjauan pullpush melihat proses di dalam rantai pasokan apakah merupakan upaya merespon atau upaya mengantisipasi permintaan konsumen. D.1.1 Tinjauan siklus rantai Siklus-siklus yang terjadi dalam rantai pasok terdiri atas siklus procurement, siklus replenishment, siklus manufacturing, dan siklus customer order Chopra dan Meindl 2004. Siklus procurement adalah kegiatan pemesanan bahan baku atau produk dari anggota yang berada pada rantai siklus sebelumnya. Siklus replenishment adalah kegiatan penambahan barang dari penjualpemasok kepada konsumen. Kegiatan ini terjadi disebabkan oleh adanya kerusakan pada bahan baku atau produk yang telah diterima. Hal tersebut juga dapat terjadi karena barang yang diterima tidak sesuai jenis atau jumlahnya dengan pesanan. Siklus manufacturing adalah kegiatan produksi yang dilakukan oleh anggota rantai pasokan yang merupakan perusahaan manufaktur. Siklus customer order adalah kegiatan penerimaan dan pemenuhan pesanan yang dilakukan oleh semua anggota rantai pasokan yang berupa kelengkapan administrasi dan pengolahan pesanan. Siklus-siklus yang terjadi dalam rantai pasokan bunga krisan yang melibatkan PT. Saung Mirwan sebagai grower sesuai dengan siklus-siklus rantai pasok yang disebutkan sebelumnya, yakni terdiri atas siklus procurement, replenishment, manufacturing, dan customer order. Siklus procurement dilakukan oleh setiap anggota rantai pasokan bunga, misalnya konsumen memesan bunga jenis dan jumlah tertentu di toko bunga, lalu toko bunga memesan bunga tersebut pada agen bunga, kemudian agen bunga memesan bunga pada perusahaan. Selanjutnya perusahaan mengolah pesanan para pembeli menentukan produk mana yang tersedia dan yang tidak tersedia. Jika produk yang diminta tidak ada maka pihak perusahaan melalui sales memberitahukannya kepada pembeli dan menawarkan produk yang lain. Kegiatan pengolahan pesanan bunga oleh para sales perusahaan merupakan contoh siklus customer order. Kegiatan penanaman, pemeliharaan, pemanenan, seleksi, pengemasan bunga sampai produk siap dipasarkan yang dilakukan oleh perusahaan termasuk ke dalam siklus manufacturing. Jika produk telah diterima oleh pembeli namun terdapat ketidaksesuain jenis, kualitas, atau kuantitas antara pesanan dengan barang yang diterima pembeli maka perusahaan harus mengirimkan kembali sisa barang yang bermasalah kepada pembeli. Hal ini dinamakan juga sebagai siklus replenishment. Demikian rantai pasokan bunga krisan memiliki semua siklus rantai pasok. Sebagai sebuah siklus masing-masing kegiatan saling mempengaruhi dan berkaitan. Skema siklus-siklus yang terdapat di dalam rantai pasok bunga ditunjukkan dalam Gambar 8. 28 D.1.2 Tinjauan proses rantai Selain tinjauan siklus, seperti yang telah dijelaskan di atas proses dalam rantai pasok juga meninjau proses pullpush. Kegiatan yang dilakukan untuk merespon permintaan konsumen disebut proses pulltarik. Tinggi rendahnya tingkat permintaan konsumen mempengaruhi jumlah produk yang dihasilkan oleh suatu anggota rantai. Jika tingkat permintaan konsumen sedang tinggi maka perusahaan akan berusaha meningkatkan hasil produksinya, demikian sebaliknya jika tingkat permintaan konsumen rendah maka perusahaan akan menurunkan jumlah produksinya. Pada proses pull ini perputaran informasi sangat cepat dibandingkan dengan proses push. Proses push adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan konsumen. Tinggi rendahnya tingkat permintaan konsumen tidak mempengaruhi jumlah produk yang dihasilkan oleh anggota rantai. PT. Saung Mirwan sebagai salah satu anggota rantai pasokan bunga krisan melakukan proses pull dan proses push. Agen bunga melakukan pemesanan bunga kepada perusahaan, lalu perusahaan memenuhi pesanan agen sesuai dengan jenis dan kuantitas yang ditetapkan oleh agen bunga, kegiatan ini termasuk proses pull. Agen juga memenuhi pesanan ritel toko bunga, florist sesuai dengan jenis dan kuantitas yang telah ditetapkan oleh pihak ritel, juga dinamakan proses pull. Sedangkan proses push yang dilakukan oleh perusahaan adalah menyediakan persediaan bunga untuk para pembeli bunga dalam jumlah kecil yang biasa datang langsung ke perusahaan. Kegiatan ini termasuk proses push, karena perusahaan melakukan antisipasi akan timbulnya permintaan konsumen yang tiba-tiba. Dalam rantai pasokan bunga krisan ini, PT. Saung Mirwan dan pemasok sarana produksi suppliers adalah anggota rantai yang melakukan proses pull dan push sekaligus. Pemasok sarana produksi tidak disajikan dalam penelitian Syafi 2009, untuk melengkapinya maka di dalam penelitian ini disajikan karena merupakan salah satu anggota rantai pasok bunga juga. Sementara anggota rantai pasokan yang lain seperti agen bunga hanya melakukan proses pull, petani dan ritel melakukan proses push. Untuk lebih jelasnya skema proses pullpush yang terdapat dalam rantai pasok bunga disajikan pada Gambar 8. Proses pull dan push memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing dalam proses bisnis dalam ratai pasokan ini. Kelebihankekuatan proses pull adalah rendahnya biaya inventori karena rendahnya tingkat persediaan inventori sehingga dapat menekan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Namun, karena tidak adanya inventori perusahaan maka ketika ada penambahan pesanan konsumen maka akan membutuhkan waktu tunggu yang lebih lama. Hal ini memungkinkan pembeli atau konsumen dapat berpindah ke perusahaan lain. Sedangkan kelebihan proses push adalah memiliki kelemahan yaitu waktu tunggu untuk tambahan pesanan yang cepat karena proses ini mendukung peningkatan permintaan konsumen yang tidak dijanjikan sebelumnya. Namun, proses push juga memiliki kelemahan yaitu biaya inventori yang mahal. Perusahaan melakukan proses pull dan push untuk mengantisipasi peningkatan permintaan konsumen sehingga tidak membutuhkan waktu tunggu yang lama. D.1.3 Kekuatan tawar setiap anggota rantai bargaining power Bargaining power kekuatan tawar dalam rantai pasok bunga ini merupakan besarnya kekuatan setiap anggota rantai dibandingkan dengan anggota rantai yang lain dalam satu rantai pasok bunga dalam menetapkan harga produk atau komoditas yang diperjualbelikan. Bargaining power suatu anggota rantai pasok dapat lebih besar, lebih kecil atau sama besar saling ketergantungan dengan anggota rantai pasok yang lain. Besar kecilnya bargaining power satu anggota rantai pasok terhadap anggota rantai yang lain menentukan tingkat keuntungan yang diperoleh. Bargaining power yang lebih besar akan memungkinkan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi atau dalam lingkup yang relatif tidak akan dirugikan. . 29 : anggota rantai pasokan bunga krisan : siklus rantai dalam suatu anggota rantai pasokan bunga krisan : siklus rantai antar anggota rantai pasokan bunga krisan : proses rantai antar anggota rantai pasokan bunga krisan Gambar 8. Siklus dan proses rantai dalam model rantai pasokan bunga krisan PT. Saung Mirwan Berdasarkan model rantai pasok bunga yang ada terdapat sembilan hubungan anggota rantai pasok yang akan digambarkan kekuatan tawarnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan dan konsumen diperoleh gambaran bargaining power masing-masing anggota rantai pasok terhadap yang lain yang disajikan pada Tabel 6. Pull Push Siklus procurement PesanOrder Petani bunga Saung Mirwan Agen Bunga Ritel Konsumen bunga Siklus procurement Siklus manufacturing Siklus customer order Siklus procurement Siklus replenishment Siklus manufacturing Siklus customer order Siklus procurement Siklus replenishment Siklus customer order Siklus customer order Push Push Pull Pull Push Suppliers 30 Tabel 6. Kekuatan tawar bargaining powerbp anggota rantai pasokan bunga No. Hubungan Anggota Rantai Pasokan bp Keterangan 1. PT. Saung Mirwan - “mitra tani” = dan Jika kualitas bunga sesuai kesepakatan kontrak kerjasama maka bp saling ketergantungan, tetapi jika tidak maka bp perusahaan terhadap “mitra tani” lebih besar 2. PT. Saung Mirwan - mitra beli petani bunga Perusahaan yang ingin membeli bunga dapat memilih di antara para petani yang menjual bunga berkualitas baik dengan harga minimal 3. PT. Saung Mirwan - pemasok sarana produksi = Hubungan perusahaan dan pemasok sarana produksi yang saling menguntungkan dipertahankan karena di luar terdapat banyak perusahaan dan pemasok sarana produksi yang lain 4. PT. Saung Mirwan - agen bungapembeli Perusahaan telah menetapkan harga bunga sedangkan agen bunga hanya mengikuti harga yang telah ditetapkan tersebut. Perbedaan harga yang diberikan perusahaan pada hari-hari besar adalah tidak besar 5. PT. Saung Mirwan - konsumen Perusahaan telah menetapkan harga bunga sedangkan konsumen hanya mengikuti harga yang telah ditetapkan tersebut 6. PT. Saung Mirwan - pasar bunga Rawa Belong = Hubungan perusahaan dengan pembeli bunga yang terjadi di pasar tradisional adalah saling menguntungkan karena di pasar tradisional terdapat banyak pilihan produk yang ditawarkan 7. Agen bungapembeli - ritel toko bunga, florist, trader = Hubungan saling menguntungkan ini karena agen membutuhkan ritel sebagai pembeli yang lebih penting daripada konsumen, sedangkan ritel dapat membeli produk dalam jumlah yang lebih sesuai dengan kemampuannya daripada langsung membeli produk ke perusahaan 8. Agen bungapembeli – konsumen Agen bunga telah menetapkan harga produk sedangkan konsumen hanya mengikuti harga yang telah ditetapkan tersebut 9. Ritel toko bunga, florist, trader – konsumen = Hubungan ritel dan konsumen yang saling menguntungkan dipertahankan karena di luar terdapat banyak ritel dan konsumen yang lain 31 D.2 Dukungan Anggota Rantai Masing-masing anggota rantai pasokan bunga krisan dapat saling mendukung demi mencapai kepuasan yang diharapkan serta diharapkan mendapat dukungan dari pihak luar yang terkait dalam rantai pasokan. Dukungan anggota rantai pasokan ini meliputi pelayanan, pelatihan, distribusi informasi pasar, dan dukungan kredit. Dukungan anggota rantai pasokan bunga yang ada disajikan Tabel 7. Tabel 7. Jenis-jenis dukungan anggota rantai pasokan bunga No. Jenis dukungan anggota rantai Keterangan 1. Pelayanan Tidak semua anggota rantai pasokan mendapatkan pelayanan dari anggota rantai yang lain. Misalnya para petani bunga yang tidak tergabung dalam “mitra tani” dengan perusahaan tidak mendapat pengarahan dari perusahaan mengenai teknologi penanaman bunga yang baik. Mereka hanya mendapatkan pengetahuan dari kelompok petani yang lain atau dari penyuluhan pemerintah yang jarang dilakukan. Sementara petani yang tergabung dalam “mitra tani” tentu mendapat pengarahan dari perusahaan mengenai budidaya bunga yang baik. 2. Pelatihan Pelatihan yang diperoleh perusahaan berasal dari rekan perusahaan sejenis, atau dari pihak luar yang benar-benar berkontribusi dalam industri hortikultura melalui kelompok perusahaan. Sedangkan pelatihan yang diperoleh para petani bunga berasal dari kelompok petani dalam paguyuban. Sementara petani yang tergabung dalam “mitra tani” mendapat pelatihan dari perusahaan sendiri. 3. Distribusi informasi pasar Informasi pasar lebih banyak diperoleh perusahaan daripada petani bunga. Informasi ini berupa penyelenggaraan pameran bunga, acara perayaan, pembukaan stand bunga pada acara tertentu. Informasi dapat diperoleh melalui jaringan yang dikenal, internet, ASBINDO Asosiasi Bunga Indonesia, dan Dirjen Hortikultura. Cara memperoleh informasi pada ASBINDO adalah dengan menjadi anggota, sedangkan untuk mengetahui informasi dari Dirjen Hortikultura adalah dengan inisiatif mencari tahu sendiri. 4. Dukungan kredit Perusahaan memperoleh dukungan kredit dari lembaga keuangan lebih mudah daripada para petani bunga. Hal ini disebabkan oleh kemampuan kedua pihak yang berbeda dalam pembayaran di akhir. Hal yang dapat dilakukan oleh petani agar memperoleh dana adalah dengan menjadi “mitra tani” dengan perusahaan. Perusahaan akan memberikan sarana produksi untuk penanaman bunga kepada petani dan sebagai timbal baliknya adalah petani harus menjual hasil panen kepada perusahaan. Pembayaran sarana produksi akan dipotong dari hasil penjualan bunga. 32 Dukungan perusahaan bagi agen bunga adalah berupa pemberitahuan tentang produk-produk yang baru yang dihasilkan perusahaan. Dukungan agen bunga terhadap ritel dan ritel terhadap konsumen juga sama yaitu memberikan informasi mengenai produk-produk yang baru yang dihasilkan perusahaan. Sementara distribusi informasi berlangsung timbal balik antara setiap anggota rantai pasokan bunga. Secara keseluruhan anggota rantai yang kurang mendapat dukungan dalam pengembangan rantai pasokan adalah para petani bunga, baik berupa pelayanan, pelatihan, informasi maupun kredit. Sehingga tidak heran bila mereka sulit berkembang. Kebanyakan latar belakang petani yang merupakan kurang berpendidikan juga menjadi faktor penghambat perkembangan. E. DISTRIBUSI PRODUK E.1 Saluran Distribusi Fisik Menurut Kotler 1991 ruang lingkup aktivitas distribusi fisik meliputi pengolahan pesanan order processing, penggudangan warehousing, persediaan inventory, dan pengangkutan transportation. Pengolahan pesanan berfungsi untuk mengatur agar setiap pesanan tercatat dengan jelas dan dapat dipahami oleh pihak pembeli dan pemasok, menyesuaikan pesanan dengan kemampuan perusahaan, dan memperkirakan biayanya. Penggudangan berfungsi untuk menyimpan barang sebelum dikirim ke pasar dan tiba di tangan konsumen bunga, baik oleh produsen perusahaan, agen bunga atau florist. Terakhir adalah transportasi barang dari perusahaan kepada pelanggan dengan alat transportasi yang sesuai baik dengan barang yang diangkut maupun dengan fungsi minimasi biaya pengiriman. Ruang lingkup pekerjaan bagian distribusi di Saung Mirwan diuraikan sebagai berikut. a. Serah-terima barang ke-1 Serah terima barang terjadi antara bagian distribusi supir dengan bagian pengemasan dan pengepakan bunga. Barang diangkut ke dalam kendaraan oleh bagian distribusi sekaligus melakukan pengecekan barang sesuai dengan surat jalan yang diterima dari bagian pemasaran. Bagian distribusi yang terlibat yaitu supir dan satu atau dua orang rekannya dalam pengiriman tersebut. Jika ada kekurangan atau kelebihan barang maka bagian distribusi akan melaporkan ke bagian pengemasan dan pengepakan untuk melakukan penyesuaian. Pada saat serah terima barang dan pengecekan terjadi, kedua belah pihak yaitu bagian distribusi dan pengemasan dan pengepakan harus hadir sebagai saksi. b. Pengecekan barang Pengecekan barang bertujuan untuk menyesuaikan jumlah dan jenis produk yang dipesan pembeli dengan jumlah dan jenis produk yang ada di dalam kendaraan, tepatnya adalah jumlah dan varietas bunga yang dipesan setiap pembeli. Pengecekan barang dilakukan saat barang diangkut ke dalam kendaraan. Pengecekan harus dilakukan dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan pengiriman di akhir, karena dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Barang yang salah akan dikembalikan kepada perusahaan. c. Di perjalanan Setelah barang selesai diangkut ke dalam kendaraan maka supir siap berangkat. Sebelum berangkat menuju tempat konsumen, supir atau rekannya mencatat kilometer awal mobil dan menyerahkan hasilnya kepada satpam, lalu saat kembali dari pengiriman kilometer yang terbaca dicatat lagi. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan jarak yang sudah ditempuh oleh mobil tersebut ketika pengiriman. Supir berangkat dengan membawa surat jalan dan faktur penjualan yang sudah disesuaikan dengan keadaan barang yang diangkut. Di perjalanan suhu pendingin dijaga sekitar 8ºC agar produk tetap terjaga kesegarannya sampai nanti tiba di tujuan. d. Serah-terima barang ke-2 Serah terima barang ke-2 dilaksanakan oleh bagian distribusi dengan pihak konsumen setelah sampai di lokasi pembeli customer. Barang diturunkan dari kendaraan lalu dicek kembali oleh pihak customer yang disaksikan oleh bagian distribusi. Jika terjadi kesalahan kelebihan atau kekurangan jumlah barang dan kualitas barang yang tidak sesuai maka customer memberikan keterangan pada faktur penjualan yang sebelumnya diterima dari bagian distribusi sebagai perbaikan. Perbaikan 33 tersebut dibawa kembali untuk diserahkan kembali ke bagian sales bunga perusahaan untuk menindaklanjuti masalah tersebut. Cara pembayaran yang dilakukan oleh pembelicustomer terdiri atas tunai dan transfer. Jika customer membayar secara tunai maka uang dan bukti pembayaran diberikan kepada sales melalui bagian distribusi. Sedangkan jika pelanggan membayar dengan cara transfer ke nomor rekening perusahaan maka surat jalan asli yang sudah diperiksa oleh pembeli dibawa kembali oleh bagian distribusi untuk diserahkan kepada bagian sales. E.2 Pola Distribusi Produk Kegiatan distribusi meliputi pengolahan pesanan order processing, penggudangan warehousing, persediaan inventory, dan pengangkutan transportation Kotler 1991. Kegiatan distribusi berfungsi untuk menyampaikan produk dari perusahaan kepada konsumen, sehingga dapat melalui perantara atau pun oleh perusahaan sendiri. Dalam rantai pasokan bunga krisan ini, perusahaan mendistribusikan produk kepada konsumen melalui saluran distribusi baik secara langsung maupun perantara, tergantung pada keefisienan saluran. Perantara yang dimaksud adalah agen bunga dan ritel. E.2.1 Pola distribusi bunga potong Pola distribusi bunga potong yang terjadi dalam rantai pasokan bunga krisan disajikan pada Gambar 9. : anggota rantai pasokan bunga : aliran komoditas tidak nyata ada hanya jika perusahaan kekurangankelebihan persediaan bunga : aliran komoditas nyata Gambar 9. Ilustrasi distribusi bunga potong Perusahaan sebagai grower utama menjual bunga kepada agen bunga, dan jika perusahaan ingin memenuhi kebutuhan agen yang kurang maka dilakukan pembelian bunga kepada petani bunga. Perusahaan memasok bunga kepada beberapa agen bunga, dan agen juga membeli bunga dari beberapa perusahaan untuk memenuhi kebutuhannya. Selanjutnya agen bunga mendistribusikan bunga kepada beberapa ritel, karena ritel membeli bunga dalam jumlah yang lebih kecil daripada agen. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan banyaknya varietas bunga, maka ritel juga membeli bunga dari beberapa agen bunga. Ritel berfungsi sebagai perantara terakhir dalam pendistribusian bunga dari produsen bunga kepada konsumen. E.2.2 Pola distribusi unrooted cutting Unrooted cutting merupakan bibit krisan berupa stek batang tanpa akar yang diekspor perusahaan ke Jepang melalui agen luar negeri. Unrooted cutting ini dihasilkan dari lahan milik perusahaan dan terdiri atas beragam varietas. Perusahaan PT. Saung Mirwan hanya menjual unrooted cutting ke satu agen, lalu agen tersebut juga hanya menjual barangnya ke satu perusahaan. Jumlah unrooted cutting yang dimiliki oleh perusahaan yang layak ekspor masih terbatas, sehingga Ritel Petani bunga Saung Mirwan K O N S U M E N Perusahaan Agen bunga 34 K O N S U M E N hanya menjual ke satu agen. Agen luar negeri dapat membeli produk dari beberapa perusahaan sesuai dengan permintaan perusahaan luar negeri. Kemudian perusahaan luar negeri membeli bunga dari beberapa agen sesuai dengan pemesanan yang dilakukan oleh konsumen. Perusahaan luar negeri ini bertindak sebagai perantara terakhir bunga dari perusahaan PT. Saung Mirwan kepada konsumen bibit. Pola distribusi produk unrooted cutting disajikan pada Gambar 10. : anggota rantai pasokan bunga : aliran komoditas nyata Gambar 10. Ilustrasi distribusi unrooted cutting E.2.3 Pola distribusi rooted cutting Rooted cutting ini juga dihasilkan sendiri oleh perusahaan. Pola distribusi rooted cutting merupakan pola paling sederhana dibandingkan pola distribusi bunga potong dan unrooted cutting. Perantara antara perusahaan dengan konsumen hanya satu anggota rantai saja, yaitu agen bibit. Perusahaan menjual rooted cutting ke beberapa agen bibit, dan agen juga membeli bunga dari beberapa perusahaan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pola distribusi produk rooted cutting disajikan pada Gambar 11. : anggota rantai pasokan bunga : aliran komoditas nyata Gambar 11. Ilustrasi distribusi rooted cutting Waktu pengiriman bunga dari perusahaan menuju lokasi konsumen distribusi sebagian besar dilakukan pada pagi hari 04.00 WIB, ada juga pada siang hari 14.00 WIB. Pengiriman dilakukan pada pagi hari karena mengikuti jadwal pengiriman sayuran yang juga merupakan produk PT. Saung Mirwan. Sebagai produk pertanian, baik sayuran maupun bunga krisan harus diterima oleh konsumen dalam keadaan segar atau tidak rusak. Oleh karena itu, saat transportasi adalah waktu yang sangat penting untuk menjaga kualitas produk baik melalui handling yang benar maupun selang waktu pengiriman yang diharapkan berjalan lancar. Produk ekspor unrooted cutting akan dibawa ke Bandara dan diterima oleh pihak agen luar negeri. Biasanya setelah produk tiba, lalu dipersiapkan untuk keberangkatan pesawat pada pada hari itu, namun jika tidak dilakukan pengiriman maka produk akan disimpan dalam cool room di Bandara selama sehari. Setelah tiba di Bandara Jepang, produk akan dikarantina terlebih dahulu sebelum didistribusikan kepada konsumen. Jika produk dikirim dari Indonesia pada hari Rabu pagi, maka produk tiba di tangan konsumen Jepang pada hari Jumat pagi. Perusahaan Agen luar negeri Perusahaan luar negeri Saung Mirwan Perusahaan Agen bibit K O N S U M E N Saung Mirwan 35

F. HAMBATAN PENGEMBANGAN RANTAI PASOKAN