TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN RUANG LINGKUP PENELITIAN BUNGA KRISAN

3 karena hilangnya kepercayaan konsumen terhadap perusahaan. Secara keseluruhan masalah-masalah ini menimbulkan peningkatan biaya bahkan dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan. Semakin tinggi kerusakan produk maka semakin tinggi pula biaya kerusakan produk. Harga jual produk menjadi menurun. Semakin sering pengiriman tidak tepat waktu maka semakin menurunkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan sehingga menurunkan jumlah pelanggan perusahaan. Adanya pengelolaan distribusi, logistik atau rantai pasokan yang baik akan membantu mengurangi kerusakan produk tersebut sehingga dapat mendukung perusahaan untuk memenangkan kompetisi antar agroindustri untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Model rantai pasokan produk hortikultura tersebut cukup kompleks karena merupakan kombinasi yang mempertimbangkan beberapa jenis transportasi dan minimasi biaya sehingga diperlukan manajemen rantai pasokan yang baik. Supply Chain Management adalah serangkaian pendekatan yang diterapkan mengintegrasikan pemasok, pengusaha dan gudang warehouse dan tempat penyimpanan lainnya secara efisien sehingga produk yang dihasilkan dan didistribusikan kepada konsumen dengan kuantitas dan kualitas yang tepat, lokasi yang tepat serta waktu yang tepat untuk memperkecil biaya dan memuaskan kebutuhan konsumen David et al. 2000 diacu dalam Indrajit dan Djokopranoto 2002. Prinsip utama dalam Supply Chain Management ialah menciptakan sinkronisasi aktivitas-aktivitas yang beragam dan membutuhkan pendekatan holistik. Menurut Mattsson 2003, manajemen rantai pasokan bertujuan untuk membuat seluruh sistem menjadi efisien dan efektif, minimasi biaya dari transportasi dan distribusi sampai inventori bahan baku, bahan dalam proses, dan barang jadi. Aktivitas supply chain dimulai dari permintaan konsumen consumen order dan berakhir ketika pelanggan atau konsumen telah terpuaskan Chopra dan Meindl 2004.

B. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan : 1. Mengkaji mekanisme rantai pasok produk krisan yang dihasilkan perusahaan 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam distribusi bunga krisan 3. Memilih dan merekomendasikan jenis transportasi dalam distribusi bunga krisan sesuai dengan jumlah permintaan dan kapasitas armada yang dimiliki serta minimisasi biaya pengiriman

C. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian dilakukan untuk menjelaskan mekanisme transportasi rantai pasok produk krisan sesuai dengan jumlah produk yang dipesan ke supplier, untuk menentukan penggunaan jumlah kendaraan yang tepat dan menjaga kualitas produk perusahaan sehingga meminimalkan total biaya pengiriman. Kajian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan dalam memenangkan persaingan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen pada kuantitas, kualitas, dan waktu yang tepat dengan meminimalkan biaya dan memaksimalkan keuntungan.

D. RUANG LINGKUP PENELITIAN

Penelitian ini dibatasi mengenai aliran massa komoditas bunga potong, rooted dan unrooted cutting , kualitas produk yang dipengaruhi oleh susut selama proses produksi, faktor-faktor yang mempengaruhi susut bobot dan model pemilihan transportasi dari supplier ke distributor atau ritel untuk minimisasi biaya. Penelitian ini mengambil kasus di PT. Saung Mirwan dan beberapa distributor produk krisan di Jawa Barat. 4 II. TINJAUAN PUSTAKA

A. BUNGA KRISAN

Krisan atau Chrysanthemum merupakan salah satu jenis tanaman hias yang telah lama dikenal dan banyak disukai masyarakat serta mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Disamping memiliki keindahan karena keragaman bentuk dan warnanya, bunga krisan juga memiliki kesegaran yang relatif lama dan mudah dirangkai. Sebagai bunga potong, krisan digunakan sebagai bahan dekorasi ruangan, jambangan vas bunga dan rangkaian bunga. Bunga potong ditandai dengan bunga berukuran pendek sampai tinggi, mempunyai tangkai bunga panjang, ukuran bervariasi kecil, menengah, besar, umumnya ditanam di lapangan dan hasilnya dapat digunakan sebagai bunga potong. Contoh bunga potong adalah Inga, Improved funshine, Brides, Green peas, Great verhagen, Puma, Reagen, Cheetah, Klondike dan lain-lain. Bunga krisan juga dapat dijadikan sebagai tanaman pot, yaitu memiliki ukuran tinggi 20-40 cm dan berbunga lebat. Varietas krisan pot terdiri atas Lilac Cindy bunga warna pink keungu-unguan, Pearl Cindy putih kemerah-merahan, Applause kuning cerah, Yellow Mandalay. Terdapat 12 varietas krisan pot di Indonesia, yang terbanyak ditanam adalah varietas Delano ungu, Rage merah dan Time kuning. Selain digunakan sebagai tanaman hias, krisan juga berpotensi untuk digunakan sebagai tanaman obat tradisional dan penghasil racun serangga hama. Salah satu jenis bunga potong yang dihasilkan oleh PT Saung Mirwan adalah bunga krisan. Terdapat 1000 varietas bunga krisan, beberapa di antaranya yang dikenal antara lain Chrysanthemum. daisy, C. indicum, C. coccineum, C. frustencens, C. maximum, C. hornorum dan C. parthenium. Varietas krisan yang banyak terdapat di Indonesia umumnya diperkenalkan dari luar negeri, terutama dari Belanda, Amerika Serikat dan Jepang. Bunga krisan berasal dari dataran China dan merupakan tanaman bunga hias sejenis perdu yang memiliki sebutan lain yaitu bunga seruni atau bunga emas golden flower. Klasifikasi botani tanaman hias krisan adalah sebagai berikut :  Divisi : Spermathophyta  Subdivisi : Angiospermae  Famili : Asteraceae  Genus : Chrysanthemum  Species : C. morifolium, C. indicum, C. daisy dan lain-lain. Hama tanaman krisan terdiri atas ulat tanah Agrotis ipsilon, thrips Thrips tabacci, tungau merah Tetranycus sp. dan penggerek daun Liriomyza sp.. Masing-masing hama tersebut berurutan menyebabkan pucuk dan tangkai tanaman terkulai, daun berwarna kuning, daun terpelintir dan berwarna kecoklatan, dan daun menggulung berwarna putih keabu-abuan. Sedangkan penyakit yang dapat menyerang tanaman krisan terdiri atas penyakit karat disebabkan oleh jamur Puccinia sp., penyakit tepung iodium disebabkan oleh jamur Iodium chrysantemmi, dan penyakit kerdil disebabkan oleh virus kerdil krisan Chrysanthemumum stunt virus serta penyakit mozaik disebabkan oleh virus mozaik. Pengendalian hama dan penyakit tersebut dapat dilakukan dengan cara mulai dari mengumpulkan ulat, memotong bagian tanaman yang sudah terserang hama atau mencabut tanaman yang sudah terkena virus dan penyemprotan insektisida dan fungsida. Bunga potong yang banyak diminati adalah bunga yang mekar sempurna, penampilan yang sehat dan segar serta mempunyai tangkai batang yang tegar dan kekar sehingga bunga potong menjadi awet dan tahan lama. Bunga krisan yang sudah layak potong harus dipanen dan dipotong, jika terlambat maka dapat menurunkan kualitas bunga. Tanaman krisan berbunga pada umur 3-4 bulan tergantung dari varietas yang ditanam. Waktu panen yang tepat pada krisan standard adalah ketika bunga telah setengah mekar 3-4 hari sebelum mekar penuh. Kriteria bunga potong untuk grade I dan II Supari 1999 adalah sebagai berikut : Grade I  Bunga mekar tidak terlalu mekar atau terlalu kuncup, segar, tidak bergerombol, tidak terserang hama penyakit seperti apid, thrips dan sebagainya dan pada pinggir bunga tidak ada busuk kehitaman  Batang besar sesuai dengan jenisnya, tegar, lurus dan panjang minimal 75 cm  Daun hijau segar, tidak kering dan tidak terserang hama penyakit, seperti leaf miner, white rust, dan sebagainya. White rust adalah penyakit karat yang disebabkan oleh cendawan obligat Puccinia horiana yang termasuk salah satu spesies dalam kelas Basidiomycetes. 5 Grade II  Bunga mekar, segar, boleh bergerombol tetapi tidak terserang hama penyakit  Batang boleh agak kecil tetapi harus lurus dengan panjang minimal 50 cm  Kriteria lain sama dengan kriteria Grade I dengan sedikit toleransi, misalnya jika daun terserang hama penyakit tetapi tidak terlalu parah masih dapat dimasukkan dalam Grade II.

B. MANAJEMEN RANTAI PASOKAN