SALURAN DISTRIBUSI FISIK Kajian jaringan transportasi dalam manajemen rantai pasokan bunga krisan di jawa barat (Studi Kasus di PT. Saung Mirwan)

6 pedagang besar dalam jumlah besar dan pada waktunya nanti pedagang besar menyalurkan dalam jumlah yang lebih kecil kepada pengecer. 4. Rantai 1-2-3-4 adalah pemasok manufaktur distributor ritel. Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gudang sendiri atau dapat juga menyewa pihak lain. Gudang ini digunakan untuk menimbun barang sebelum disalurkan lagi ke pihak pengecer. Pada rantai ini bisa dilakukan penghematan dalam bentuk inventori dan biaya gudang dengan cara melakukan desain kembali pola-pola pengiriman barang baik dari gudang manufaktur maupun ke toko pengecer. 5. Rantai 1-2-3-4-5 adalah pemasok manufaktur distributor ritel pelanggan. Pengecer menawarkan barangnya kepada pelanggan atau pembeli. Mata rantai pasokan baru benar-benar berhenti ketika barang tiba pada pemakai langsung. Perkembangan sistem yang semakin maju mempengaruhi cara mengoptimalkan supply chain sehingga mencapai manfaat yang sesungguhnya. Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan optimalisasi supply chain Handoko 2003, yaitu : 1. Tuntutan pelanggan yang terus berkembang 2. Kekuasaan retailer yang semakin besar 3. Dilema dalam pencapaian optimalisasi 4. Kendala dalam membangun kepercayaan 5. Kemitraan sebagai solusi 6. Teknologi informasi sebagai katalisator

C. SALURAN DISTRIBUSI FISIK

Menurut Kotler 1991 ruang lingkup aktivitas distribusi fisik meliputi pengolahan pesanan order processing, penggudangan warehousing, persediaan inventory, dan pengangkutan transportation. Distribusi fisik dari produsen ke konsumen dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Sebuah perusahaan dapat mendistribusikan barangnya secara langsung kepada konsumen, selain itu bisa juga mendistribusikan produknya melalui perantara. Cara distribusi yang umum dilakukan oleh perusahaan menggunakan beberapa kombinasi saluran distribusi adalah untuk mencapai segmen pasar yang berbeda. Saluran distribusi terdiri atas unit-unit organisasi yang melakukan fungsi pemasaran produk, yang meliputi pembelian, penjualan, transportasi, penyimpanan, sortasi, keuangan pasar, resiko pasar, dan pengumpulan informasi pemasaran Douglas dan James 1993. Menurut Kotler 1991, saluran distribusi dapat dibedakan berdasarkan jumlah tingkatannya. Setiap perantara yang melakukan usaha menyalurkan barang kepada pembeli akhir membentuk suatu tingkat saluran. Beberapa bentuk tingkat distribusi barang dari produsen ke konsumen disajikan pada Gambar 1. Gambar 1. Saluran distribusi barang konsumen Kotler 1991 Beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam proses distribusi produk dalam memilih jenis dan jumlah saluran distribusi, yaitu pengawasan dalam pelaksanaan fungsi dari masing-masing pihak, kecepatan pengantaran produk dan komunikasi dengan konsumen yang diharapkan, dan biaya operasional distribusi produk Douglas dan James 1993. 7 D. MANAJEMEN TRANSPORTASI Menurut definisi yang umum berlaku, manajemen transportasi adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh bagian transportasi atau unit dalam organisasi industri manufacturing business and service untuk memindahkan atau mengangkut barang atau penumpang dari suatu lokasi ke lokasi lain secara efektif dan efisien. Melalui adanya manajemen transportasi diharapkan dapat membuat pihak pengirim dan penerima barang atau penumpang memperoleh kepuasan. Pengendalian operasi dan penggunaan teknik manajemen yang benar bertujuan agar dapat mencapai sasaran dari pelaksanaan suatu kegiatan. Fungsi manajemen transportasi menurut Nasution 2008 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Menetapkan standar operasi dan perawatan semua bengkel kalau ada kendaraan bermotor dan menentukan persediaan bensin, bahan-bahan dan suku cadang kendaraan 2. Menetapkan standar biaya operasional, penyusunan staf, dan jasa-jasa penunjang 3. Menentukan kendaraan mana yang paling cocok untuk semua kebutuhan perusahaan dengan mempertimbangkan harga dan manfaat ekonomis 4. Membuat rencana penggantian dan penambahan kendaraan dengan menganalisa secara cermat biaya pengoperasian, kapasitas, dan umur kendaraan 5. Menjamin bahwa standar perawatan, pemeliharaan, perbaikan, dan jadwal ditaati sehingga kendaraan perusahaan selalu dalam kondisi efektif dilihat dari segi perbaikan mekanisnya 6. Dalam hal menyewa atau mencarter kendaraan luar, menjamin tercapainya standar prestasi dengan cara membina kerja sama dengan perusahaan jasa angkutan carteran yang terpercaya 7. Mengadakan hubungan erat dengan manajer perusahaan asuransi kendaraan tentang premi, klaim kecelakaan, dan sebagainya. Moda angkutan jalan raya merupakan moda yang biasa digunakan oleh perusahaan di dalam bidang transportasi dan distribusi produk ke konsumen. Kendaraan sebagai sarana pengangkutan yang dimiliki oleh perusahaan PT. Saung Mirwan terdiri atas beberapa jenis dengan karakteristik berbeda- beda dan jumlahnya terdiri atas beberapa unit. Kajian yang lebih lengkap disajikan dalam bab transportasi bunga krisan selanjutnya. Moda angkutan jalan raya diartikan sebagai moda angkutan yang menggunakan kendaraan bermotor maupun tidak bermotor di jalan raya Siregar 1990. Terdapat dua unsur pokok pengangkutan yaitu prasarana dan sarana. Unsur di dalam angkutan jalan raya adalah jalan raya dan kendaraan. Peningkatan daya angkut dan daya jelajah mengakibatkan peningkatan mutu jalan raya sesuai dengan tuntutan teknis kendaraan bermotor dan bertambahnya luas jaringan. E. PENYELESAIAN OPTIMASI TRANSPORTASI DENGAN LINEAR PROGRAMMING Optimasi adalah proses kolektif untuk mendapatkan sekelompok keadaan yang diinginkan dalam mencapai suatu hasil terbaik berdasarkan kondisi yang ada. Ada banyak kasus optimasi model yang dibentuk dari sederetan data seringkali tidak berharga. Menurut Fewidarto 2000, hal ini terjadi karena data tidak akurat atau asumsi yang digunakan dalam menyusun model tidak tepat dan seringkali terlalu disederhanakan. Menurut Fewidarto 2000, beberapa hal penting di dalam optimasi yaitu sebagai berikut: 1. Tujuan Suatu masalah yang dikaji dengan analisa optimasi memiliki tujuan untuk memperbaiki sistem. Paling sedikit ada satu solusi yang ingin diperoleh. 2. Hubungan atau pengaruh Karakteristik dari suatu masalah memberi gambaran adanya suatu pengaruh yang saling berlawanan. Sebagai contoh, suatu proses dapat dilakukan oleh sejumlah besar karyawan dengan bayaran murah, namun sering dihasilkan produk dengan kualitas rendah dan sulit dikendalikan. Dari contoh tersebut tampak adanya pengaruh atas hubungan yang berlawanan antara bayaran biaya dengan kualitas penerimaan. 3. Pembatas Pembatas-pembatas ini akan mempengaruhi pengaruh atau variabel dalam menghasilkan solusi terbaik. Terdapat dua cara yang digunakan untuk mengoptimalkan model yaitu dengan menggunakan program linier dan program non linier. Metode program linier dapat digunakan untuk merumuskan 8 masalah dengan jelas dengan menggunakan sejumlah informasi yang tersedia. Selanjutnya, menurut Siagian 1987, setelah masalah terumuskan dengan baik, maka langkah berikutnya adalah menerjemahkan masalah ini ke dalam bentuk model matematika. Metode transportasi adalah suatu teknik kuantitatif yang digunakan untuk menentukan cara menyelenggarakan transportasi dengan biaya seminimal mungkin. Persoalan transportasi melibatkan pengangkutan barang dari berbagai sumber dengan jumlah penawaran tetap ke tujuan – tujuan tertentu dengan jumlah permintaan yang tetap pula dengan biaya serendah mungkin Russel dan Taylor 2003. Model transportasi merupakan salah satu bentuk khusus atau variasi dari program linier yang dikembangkan khusus untuk memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan transportasi dan distribusi produk dari berbagai sumber titik suplai ke berbagai tujuan titik permintaan. Ciri khusus dari suatu persoalan transportasi adalah : 1. Terdapat sejumlah sumber dan sejumlah tujuan tertentu 2. Kuantitas komoditas atau barang yang didistribusikan dari setiap sumber dan yang diminta oleh setiap tujuan, besarnya tertentu 3. Komoditas yang dikirim atau diangkut dari suatu sumber ke suatu tujuan besarnya sesuai dengan permintaan dan atau kapasitas sumber 4. Ongkos pengangkutan komoditas dari suatu sumber ke suatu tujuan besarnya tertentu Persoalan transportasi merupakan persoalan linier progamming. Misalnya ada m buah sumber supply dan n buah tujuan demand. Masing-masing sumber mempunyai kapasitas a i , dengan i = 1, 2, ..., m. Masing-masing tujuan membutuhkan komoditas sebanyak b j , dengan j = 1, 2, ..., n. Jumlah satuan yang dikirimkan dari sumber i ke tujuan j adalah sebanyak X ij dengan ongkos pengiriman per unit adalah C ij . Dengan demikian, maka formulasi program liniernya sebagai berikut. m n Meminimumkan Z = ∑ ∑ C ij X ij i=1 j=1 Fungsi kendala : n ∑ X ij = a i ; i = 1, 2, …, m j=1 m ∑ X ij = b j ; j = 1, 2, …, n Supranto 2005 i=1 Z : fungsi tujuan Rp X ij : jumlah satuan yang dikirimkan dari sumber i ke tujuan j unit C ij : ongkos pengiriman per unit Rp

F. ALGORITMA GENETIKA