32
4. Ekonomi
Kehidupan bersama di MTA juga menuntut adanya kerjasama dalam pengembangan ekonomi. Kerjasama ini direalisasikan dalam bentuk
usaha bersama berupa simpan-pinjam yang bertujuan agar siswa atau warga MTA dapat memperoleh modal untuk mengembangkan kehidupan
ekonominya. Disamping itu, siswa atau warga MTA dapat bertukar pikiran tentang perekonomian dengan harapan warga MTA yang belum
mendapat pekerjaan atau kehilangan pekerjaan dapat belajar pengetahuan atau keterampilan tertentu kepada siswa warga MTA yang lain.
5. Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, MTA merintis untuk mendirikan sebuah rumah sakit yang diselenggarakan secara Islami. MTA pusat telah dapat
menyelenggarakan pelayanan kesehatan berupa balai pengobatan dan rumah bersalin. Di samping itu, untuk memberikan pelayanan kesehatan
kepada siswa atau warga MTA dibentuk kader-kader kesehatan dari perwakilan dan cabang-cabang yang secara periodik mengadakan
pertemuan.
6. Penerbitan, Komunikasi, dan Informasi
Penerbitan, komunikasi, dan informasi merupakan sendi-sendi kehidupan modern, bahkan juga merupakan sendi-sendi globalisasi.
Untuk itu, MTA tidak mengabaikan bidang ini meskipun yang dapat dikerjakan belum sesempurna yang diharapkan. Dalam bidang
penerbitan, MTA memiliki majalah bulanan yang sudah terbit sejak
33
tahun 1974 dan telah memiliki STT sejak tahun 1977 namun belum tampak adanya perkembangan yang menggembirakan dari majalah yang
diberi nama Respon ini. Di samping Respon, MTA juga telah menerbitkan berbagai buku keagamaan. Dalam bidang informasi, MTA
telah mempunyai web site dengan alamat: http:www.mta-online.com. Selain itu, MTA juga memiliki saluran radio MTA FM. Radio MTA FM
merupakan sebuah radio dakwah yang mengudara di frekuensi 107,9 MHz. Sejak pertama kali mengudara dari awal tahun 2007, keberadaan
radio MTA FM ternyata mampu menarik para pendengar. Format siaran dikemas dalam nuansa dakwah dirasa mampu menarik minat para
pendengar. a.
MTA FM Radio MTA FM merupakan radio dakwah yang mengudara di
frekuensi 107,9 MHz. Radio ini mengudara untuk pertama kali pada tahun 2007. Keberadaan radio MTA FM mampu menarik para
pendengarnya. Ini tidak terlepas dari format siaran yang dikemas dalam nuansa dakwah dan dirasa mampu menarik minat para
pendengar. Siaran radio MTA FM menjangkau wilayah yang cukup luas;
dari wilayah eks karesidenan Surakarta seperti kabupaten Boyolali, Sragen, Karanganyar, Klaten, Wonogiri, Sukoharjo dan Kodya
Surakarta sampai sebagian wilayah Semarang selatan, Gunung Kidul, Pacitan, Bojonegoro, Ponorogo, Ngawi, Blora, Purwadadi,
34
Cepu, Rembang dan Tuban. Bahkan sudah menjamah ke luar negeri, dengan pencapaian wilayah jangkauan coverage area melalui
internet. Dalam perkembangannya, radio MTA FM menyajikan informasi dan hiburan bagi para pendengarnya. Informasi yang
dihadirkan berupa pendidikan, ekonomi dan bisnis, kesehatan, teknologi sampai pertanian. Informasi yang disajikan ini dikemas
dalam bentuk news dan talk show. b.
MTA TV. Selain MTA FM, Majlis Tafsir Al-Qur’an memiliki program
televisi bernama MTA TV. Kemunculan MTA TV sebagai televisi dakwah ini dilatarbelakangi oleh kegelisahan MTA akan banyaknya
informasi-informasi yang tak terkontrol seiring dengan gencarnya arus informasi dan globalisasi di Indonesia. Problem yang dihadapi
adalah adanya tayangan-tayangan acara televisi yang tidak selayaknya disaksikan dapat dengan mudah disaksikan sehingga
dapat merusak mentalitas karena tidak sesuai dengan tuntunan agama. Ironisnya, banyak umat Islam yang tidak peduli akan hal
tersebut. Hal di atas mendorong Majlis Tafsir Al-Qur’an untuk
menyiarkan acara yang tidak menyimpang dari tuntunan Islam sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap situasi dan
kondisi tersebut. MTA TV mengharapkan dapat mengalihkan umat
35
Islam dari tayangan-tayangan yang tidak Islami dan menjadi tuntunan melalui tontonan.
Agenda acara yang ditayangkan adalah pengajian Ahad pagi, pengajian akbar dan acara ustadz on air.
E. Rubrik