166
Satu sisi teks ini menjadi sarana mengkritisi keberadaan bank-bank yang ada yang dianggap memakai cara-cara “ribawi” – demikian
diistilahkan dalam teks ini- . Sisi lain adalah mengajak untuk mewujudkan tata ekonomi dengan prinsip taqwa. Sayangnya, tata perekonomian seperti
yang dikehendaki tampaknya belum terealisasi oleh karena dalam persoalan pendanaan, lembaga ini pun memanfaatkan bank yang ada
dalam rangka penggalangan dana dakwah.
158
C. Teks dan Peneguhan Akidah
1. Iman : Solusi Segala Problem.
Secara umum,
teks-teks dalam
rubrik dalam
pembahasannya selalu bermuara pada persoalan akidah, meski dengan tema yang memuat problem dan persoalan yang berbeda. Misalnya pada
judul-judul yang telah dibahas sebelumnya dengan arah wacana akhlak ataupun dakwah, teks-teks tersebut tidak pernah memisahkan
pembahasannya dari ruang lingkup pembahasan aqidah, yakni ,
nubuwwah, , sam’iyyah.
159
Segala persoalan yang diangkat dengan menjadikan fenomena yang terjadi di masyarakat sebagai contoh kongkrit problematika kehidupan
158
Lihat profil lembaga pada pembahasan halaman website www.MTA-online.com yang membuka rekening untuk mengajak berderma untuk kepentingan dakwah.
159
, yakni pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan [Allah]. Nubuwwah, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan nabi dan
rasul, termasuk pembahasan tentang kitab-kitab Allah, mu’jizat dan lain-lain.
5
, adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik. Sam’iyyah, yaitu
pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sam’i [dalil naqli berupa al- Qur’an dan sunnah seperti alam barzakh, akhirat, surga dan neraka. Lihat, Yunahar Ilyas, Kuliah
Aqidah Islam [Yogyakarta: LPPI, 1993], hlm. 5-6.
167
yang dihadapi oleh masyarakat seperti tayangan-tayangan televisi, bunuh diri, kemiskinan, bahkan korupsi, dalam teks-teks rubrik
selalu diarahkan pada solusi yang bersifat spiritual religius. Teks-teks tersebut
menjadi media dakwah peneguhan keimanan. Judul seperti Indahnya Hidup Sesuai Aturan Allah, yang mengusung persoalan kebebasan
manusia untuk bertindak pada akhirnya digiring untuk meyakini adanya hari pembalasan. Tidak jauh berbeda seperti judul Konsep Cerdas Dalam
Perspektif Al-Qur’an. Cerdas pada awalnya dimaknai sebagai perpaduan antara
berpikir dengan
otak dan
berzikir dengan
hati. Ketidakseimbangan antara pikir dengan zikir tersebut dicontohkan
dengan kasus Century. Pada akhirnya teks ini menawarkan konsep kecerdasan yang diambil dari hadis, bahwa orang yang cerdas adalah
yang mengingat kematian dan mempersiapkan bekal untuk kehidupan setelah kematian.
Sebagai respon atas apa yang terjadi akhir-akhir ini dengan banyaknya musibah di negeri ini, ditulis judul Menggapai Perlindungan
Allah Yang Paripurna. Ketika musibah menimpa manusia, tidak ada yang dapat memberikan perlindungan kecuali Allah. Pada akhirnya
pembahasan musibah nasional ini pun dimuarakan pada persoalan aqidah. Teks ini menawarkan solusi bagaimana agar mendapat
perlindungan dari Allah. Cara yang ditawarkan adalah 1] mengikuti petunjuk al-Qur’an, 2] beramal saleh sesuai petunjuk Allah, 3] suka
berderma karena mencari ridho Allah, 4] hidup dengan memelihara iman,
168
5] membela kebenaran Allah di tengah masyarakat, 6] menghayati nilai kebenaran Islam dan mengamalkannya, 7] mengimani firman Allah dan
mengadakan perbaikan diri, 8] belajar menjadi kekasih Allah. Selain judul di atas, judul Bertasbih, Sifat Universal Jagat Raya juga
mengandung pesan untuk beriman dengan meneladani alam semesta yang bertasbih kepada-Nya didasarkan pada Q.S.ar-Ra’d [13]:13 dan
Q.S.al-Anbiya’[21]:79. Bertasbih dikatakan sebagai makanan yang menyehatkan jiwa guna terhindar dari penyakit nafsu dan bisikan setan
yang tidak mendamaikan dan menentramkan. Bisikan kejahatan setan hanya akan menghantarkan manusia pada kesesatan dan kesengsaraan di
dunia dan akhirat. Seperti dicontohkan pada zaman sekarang yang banyak merebak kemaksiatan di tengah masyarakat sekaligus
merebaknya ilmu-ilmu sihir. Kesesatan yang sama yang dialami oleh manusia sebelum datangnya nabi utusan Allah hingga Allah menurunkan
mu’jizat kepada Nabi agar manusia kembali ke jalan yang ditunjukkan oleh nabi-Nya. Pesan demikian terkandung dalam teks berjudul Mukjizat-
mukjizat Nabi Isa. Di sini menjadi jelas terlihat teks-teks tersebut berorientasi pada dimensi spiritual. Teks-teks dalam rubrik
tidak pernah keluar dari koridor tersebut dalam semua pembahasannya.
2. Materialisme dan Sekulerisme : Sumber Problem [source of problem].