111
D. Aspek Struktural Teks .
Telah diketahui pada pembahasan sebelumnya tentang metodologi pemahaman terhadap al-Qur’an dalam teks rubrik
melalui aspek luar berupa sistematika, bentuk penyajian, gaya bahasa penulisan, bentuk
penulisan, dan aspek dalam berupa metode, nuansa pemahaman dan pendekatan. Pada bagian ini akan dipaparkan struktur skematis teks
. Struktur skematis atau superstruktur dalam pendekatan analisis wacana
adalah penggambaran bentuk umum dari suatu teks. Bentuk umum disusun dengan sejumlah kategori atau pembagian umum seperti pendahuluan, isi,
kesimpulan, penutup dan sebagainya.
90
Struktur skematis teks meliputi tiga bagian yakni paparan
pembuka, isi dan penutup. Pada struktur pertama, paparan pembuka, teks berisi beberapa komponen sebagai berikut ;
+ Ayat al-Qur’an. Prolog ayat al-Qur’an dapat ditemukan pada satu judul
yakni Manfaatkan Ramadan Secara Maksimal. Ayat yang dikutip untuk menyapa pembaca adalah Q.S. al-Baqarah [2]: 183.
,+ Hadis. Selain ayat, terdapat satu judul yang menjadikan hadis sebagai
pembuka teks yakni judul Indahnya Hidup Sesuai Aturan Allah. Hadis tersebut berbunyi :
Imam dalam kitab 8
` al-Awsat, Abu Nu`’aim di dalam kitab al-
dan juga al- di dalam kitab Mustadrak
meriwayatkan, dari Ali r.a, ia berkata : telah bersabda 5 s.a.w : “Jibril mendatangiku dan berkata : Ya Muhammad, hiduplah
90
Alex Sobur, Analisis Teks Media [Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002], hlm. 76.
112
sesukamu karena engkau akan mati, cintailah siapa yang kamu mau karena engkau akan meninggalkannya, beramallah sesukamu
karena engkau akan dibalas dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang muk`min pada
lail dan ‘izzahnya pada kemandiriannya “
-+ Fenomena atau peristiwa aktual masyarakat dan dialog keseharian.
Fenomena sebagai pembuka teks terdapat dalam judul-judul
berikut ; a.
Bunuh Diri Jalan Haram Mengakhiri Frustasi, kalimat pembukanya adalah;
Kasus terjun bebas dari lokasi parkir lantai 4 di Solo Grand Mall SGM masih terus diselidiki aparat kepolisian. Namun korban
diduga nekat mengakhiri hidupnya lantaran penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh.[Solopos, 04 Januari 2010].
b. Ketika Jilbab Hanya Sebagai Aksesoris, dengan paragraf pembuka
sebagai berikut; Seorang perempuan muda berjilbab mini tengah mengambil
bolpoin yang jatuh di lantai. Secara mengejutkan, pakaian yang tak kalah mini dengan jilbabnya, terangkat ke atas hingga
memperlihatkan bagian tubuhnya
.
c. Bonek; Sebuah Potensi Salah Ekspresi, diawali dengan kalimat ;
Pada tanggal 23 Januari 2010, sekitar 4000 bonek yang berangkat dari Surabaya ke Bandung via Solo melakukan tindakan anarkhi
berupa pelemparan batu dan penganiayaan terhadap sejumlah orang. Selain itu tim yang akrab dengan tindakan hooliganisme ini
juga melakukan tindakan kriminal penjarahan, pemukulan terhadap wartawan Antara, Hasan Sakri Ghozali, anggota Brimob, Briptu
Marsito, perusakan stasiun Purwosari Solo dan stasiun lainnya, perusakan rumah warga, serta tindakan-tindakan tidak terpuji
lainnya.
d. Tarikh: Proses Larangan Miras, judul ini dibuka dengan kalimat dialog
langsung di masyarakat, berikut dialog tersebut ;
113
“Kalaulah pabrik miras ditutup maka akan banyak pengangguran dan hilangnya mata pencaharian rakyat. Dan jika perusahaan
ditutup maka akan hilanglah perolehan pajak kepada negara dan pemerintah setempat, maka yang rugi adalah kita semua.”
“Kan yang minum bukan orang muslim, Indonesia negara heterogen maka menjunjung tinggi keberagaman.”
“Kan itu diatur undang-undang, tidak bisa sembarang menjual atau mengkonsumsinya.”
e. Mengemis, Kok Enak?, judul ini merupakan kalimat keseharian yang
diawali dengan kalimat keseharian pula sebagai kutipan berikut; Pada suatu Ahad yang panas…”Mas, tahu yang sering nungguin
kita habis kajian itu ternyata bukan orang miskin lho. Di daerahnya punya sawah,rumah dan hidup kecukupan. Konon sehari bisa 50rb
bersih. Dan sip-nya lagi mereka punya koordinator yang menjaga dan siap mengkoordinir grup yang seperti ini, jadi tidak perlu takut
bermaratonan dengan bpibu satpol pp.”
f. Menjadi Saksi mengamalkan Islam Sebenarnya. Judul ini juga diawali
dengan kalimat langsung; “Mas, tetangga saya itu suka bohong padahal dia ngaji
disana..maka ojo ikut-ikutan ngaji” “Lihatlah perilaku keluarga itu..setiap hari cekcok melulu..padahal
kalo Ahad pagi ya ngajinya disitu…” Dua kalimat diatas adalah contoh negatif, bagaimana masyarakat
akan selalu menilai terhadap apa yang dilakukan orang-orang yang sudah mengaji. Hal yang harus difahami adalah seseorang yang
sudah mengaji mengkaji islam belumlah menjadi jaminan untuk menjadi baik. Dan apalagi orang yang tidak mau mengkaji.
Bagaimana mungkin seseorang bisa menjadi baik tetapi tidak tahu bagaimana jalan-jalan lurus yang telah diberikan Allah?
g. Ketika Ketupat Telah Habis. Prolog dalam judul ini adalah fenomena
yang biasa terjadi menjelang lebaran; Riak petasan atau kembang api di langit, pesta pora manusia di
pusat belanja, kemacetan para pemudik di jalan menuju tanah air telah berlalu. Kupat, roti dan segala aneka makanan telah habis,
Sementara masjid mulai sepi kembali ke kondisi ’semula’. Jumlah shaff mengempis dan peserta kegiatan-kegiatan amal ibadah mulai
menurun tergerus aktifitas keseharian yang mulai kembali
114
menyibukkan. Kembali fokus bersibuk-ria seperti sebelum Ramadan tiba, katanya.
.+ Komponen keempat sebagai pembuka teks adalah kalimat pembuka yang
pada umumnya dipakai dalam ceramah atau khutbah di masyarakat. Kalimat ini sangat dominan dipakai dalam teks
terlebih pada teks-teks yang bernuansa teologis.
91
Contoh kalimat tersebut adalah ; Segala puji hanya bagi Allah, shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurah kepada Rasulullah Muhammad, keluarga, sahabat dan seluruh pengikut beliau. Alhamdulillah, Allah telah menunjuki dan
memahamkan kita akan jalan lurus. Jalan hidup yang dirahmati oleh Allah Tuhan semesta Alam.
Pada struktur kedua, paparan isi, teks berisi penjelasan dari
ayat-ayat al-Qur’an yang dimunculkan. Dalam beberapa judul, ayat-ayat ini mendominasi isi teks sehingga yang ditemukan bukan penjelasan terhadap
ayat namun sebaliknya. Judul-judul berikut memuat banyak ayat-ayat al- Qur’an dengan sedikit penjelasan; Bahaya Besar Dari Budaya Korupsi, Cara
Mencintai al-Islam dan al-Qur’an, Jangan Sombong Karena Sombong Dilaknat Allah, Tidak Faham al-Qur’an Pasti Menyesal, Jangan Berdusta,
Tunaikanlah Amanat Jangan Berkhianat.
91
Kalimat pembuka seperti contoh didapati dalam judul-judul; Hidup Di Dunia Hanya Sehari Saja, Melawan Arus Deras Materialisme dan Atheisme, Mukjizat-mukjizat Nabi Isa,
Menghindari Pola Hidup Sekuler, Cara Jitu Menghindari Bujuk Rayu Setan,Cara Mencintai al- Islam dan al-Qur’an, Bertasbih Sifat Universal Jagat Raya, Menggapai Perlindungan Allah Yang
Paripurna. Judul-judul tersebut masuk dalam kategori nuansa teologis. Sedangkan judul bernuansa sosiologis yang menggunakan kalimat pembuka yang senada adalah ; Menyembuhkan Hobi Suka
membuat Sulit Orang Lain, Bahaya Sangat BesarDari Budaya Korupsi, Cara jitu mengusir Setan Dari Rumah, Kerjasama MUI dan Polisi Dalam Mencegah Kejahatan, Mustahilnya TEITT.
115
Pada kesempatan lain, bagian isi teks memberikan contoh
kasus fenomena, problem, atau isu yang ada di tengah masyarakat dewasa ini. Seperti dalam judul Tontonan Penghancur Moral Bangsa disinggung tentang
pornografi. Kritik terhadap bank-bank modern terdapat dalam judul Mustahilnya TEITT. Kasus Century dijadikan contoh dalam judul Konsep
Cerdas Dalam Perspektif Islam. Pada struktur terakhir, penutup, teks
mengakhiri pembahasan dengan beberapa cara;
1. Penutup berupa ayat al-Qur’an, seperti dalam judul Ujian Kesabaran
Ibarat Menanti Hujan Reda, Jangan Tergesa Dalam Berproses Sunnatullah, dan judul Ketika Ketupat Telah Habis.
2. Penutup berupa hadis, seperti dalam judul Menjadi Muslim Anti Dengki,
Tarikh Proses Larangan Miras. 3.
Kalimat bernada persuasif, dapat ditemukan dalam banyak judul seperti; Ketika Jilbab Hanya Menjadi Aksesoris, Melawan Arus Deras
Materialisme, Cara Jitu menghindari Bujuk Rayu Setan, Menjadi Saksi Mengamalkan Islam Sebenarnya, Bertasbih Sifat Universal Jagat Raya,
Jangan Sombong Karena Sombong Dilaknat Allah, Sekolah Jujur 30 Hari, Menyantuni Perjuangan Dakwah Islam. Satu contoh kalimat
bernada persuasif sebagai kalimat penutup seperti dalam judul Cara Jitu menghindari Bujuk Rayu setan;
Ambillah kata kunci, tinggalkan dosa, jauhi semua hal yang dapat merangsang untuk berbuat dosa, dan mari berbondong-bondong
mengaji di kajian-kajian al-Qur’an dan Sunnah serta bersama-sama diamalkan. Di sana malaikat akan datang dan mengokohkan
116
keimanan kita, maka kita akan kuat dan tabah menghadapi godaan dan bujuk rayu saitan.
4. Kalimat penutup berupa do’a, dapat ditemukan dalam judul Dengki
Akhlak Yang Berduri, Mukjiza-mukjizat Nabi Isa, Empat Amanah Istimewa, Menumbuhkan Perilaku Sopan Santun dan Lembut Hati,
Bahaya Sangat Besar Dari Budaya Korupsi, Cara Mencintai al-Islam dan al-Qur’an, Tontonan Penghancur Moral Bangsa, Cara Jitu
Mengusir Setan Dari Rumah, Mustahilnya TEITT. Contoh kalimat penutup berupa doa seperti dalam judul Tontonan Penghancur Moral
Bangsa; “Ya Allah kuatkan hati dan bantulah kami melawan perusak-
perusak akhlak Islam. Sehingga tontonan maksiat tidak menjadi tuntunan. Jaga diri dan keluargamu dengan kesungguhan yang
sangat jika anda tidak ingin kecewa
.
5. Kalimat penutup berisi solusi, seperti dalam judul Muslimah-muslimah
Pendakwah Agama Allah, Adakah Sosok Itu Kini? Ini jika konteksnya sudah berkeluarga, bagi yang belum
berkeluarga, para wanita muslimah tetap bisa ambil peran dalam mendukung perjuangan dakwah Islam. Misalnya berdakwah di
lingkungan sekitar seperti di sekolah, kampus, tempat kerja atau lingkungan sekitar lainnya. Tak hanya itu, para wanita muslimah
juga bisa berdakwah dengan memanfaatkan bidang-bidang yang dikuasainya.
6. Pertanyaan retoris, seperti dalam judul Indahnya Hidup Sesuai Aturan
Allah; Masihkan anda ingin hidup seenaknya ?
Pura-pura merasa tidak akan mati karena berumur panjang? Sengaja tidak mau mengetahui aturan hidup yang sudah jelas? Dan
pura-pura tidak ada Allah dan tidak ada kehidupan setelah mati?
117
Gambaran aspek struktural teks dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel III
Aspek Struktural Teks dalam Rubrik
Struktur Komponen
Pembuka Ayat-ayat al-Qur’an
Hadis Fenomena atau Peristiwa aktual
Kalimat pembuka ceramah Isi
Penjelasan Dominasi Ayat-ayat al-Qur’an
Dominasi Hadis Penutup
Ayat al-Qur’an Hadis
Kalimat Persuasif Do’a
Solusi Pertanyaan retoris
E. Problem Metodologi.