Sejarah Berdirinya Visi dan Misi

23

BAB II GAMBARAN UMUM MAJLIS TAFSIR AL-QUR’AN

A. Sejarah Berdirinya

Kondisi umat Islam pada akhir dekade 60 dan awal dekade 70 turut melatarbelakangi berdirinya Majlis Tafsir Al-Qur’an. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan oleh umat Islam semenjak zaman Belanda di bidang politik, ekonomi maupun kultural seolah membuat umat Islam justru terpinggirkan. Ustaz Abdullah Thufail Saputra, sebagai seorang yang berprofesi pedagang dan telah berkeliling hampir di seluruh Indonesia merasakan kegelisahan akibat hal tersebut. Menurut pengamatannya, umat Islam di Indonesia telah banyak menyimpang dari rel Islam seperti munculnya berbagai macam amalan bidah dan khurafat yang mewarnai kehidupan umat Islam. Beliau berkeyakinan bahwa faktor utama penyebab penyimpangan tersebut adalah minimnya pengetahuan umat Islam terhadap Islam itu sendiri khususnya pemahaman terhadap isi al-Quran. 44 Abdullah Thufail menaruh harapan besar terhadap umat Islam Indonesia untuk dapat kembali pada al-Qur’an dan Sunnah berpijak dari sabda Nabi s.a.w. bahwa umat tidak akan dapat menjadi baik kecuali dengan apa yang telah menjadikan umat Islam baik pada awalnya yaitu al-Quran dan Sunnah. Harapan itu bertujuan agar umat Islam dapat meraih kesuksesan hidup dengan 44 Www. MTA-online.com. Diakses pada tanggal 30 Oktober 2010. Semua data tentang profil Majlis Tafsir al-Qur’an diperoleh dari website tersebut. 24 merealisasikan nilai dan ajaran al-Quran dalam setiap aktivitas. Hal inilah yang memotivasi Abdullah Thufail untuk mendirikan Majlis Tafsir Al-Quran setelah sebelumnya berkonsultasi dengan beberapa ulama yang dianggap capable. Dengan demikian, berdirinya Majlis Tafsir Al-Qur’an adalah sebuah bukti keseriusannya mengajak umat untuk back to Quran.

B. Visi dan Misi

Tanggal 19 September 1972 menjadi tonggak sejarah berdirinya Majlis Tafsir Al-Qur’an di Surakarta. Majlis Tafsir Al-Qur’an atau disingkat MTA 45 menjadi sebuah lembaga independen bergerak dibidang pendidikan dan dakwah Islamiyyah. MTA tidak dikehendaki menjadi lembaga yang illegal, menjadi ormas atau orpol tersendiri ditengah-tengah ormas-ormas dan orpol- orpol Islam yang ada, juga tidak berada dibawah partai politik tertentu. Untuk memenuhi keinginan ini, bentuk badan hukum yang dipilih adalah yayasan atau lembaga. Oleh karena itu, pada tanggal 23 Januari 1974, MTA resmi menjadi yayasan dengan akta notaris R. Soegondo Notodirejo. Tujuan didirikan MTA adalah mengajak umat Islam kembali ke al- Qur’an dan Sunnah. Sesuai dengan nama dan tujuannya, pengkajian al- Qur’an ditekankan pada pemahaman, penghayatan, dan pengamalan al- Qur’an. Inilah yang menjadi fokus kegiatan utama MTA. 45 Dalam bab ini dan setelahnya, yang dimaksud MTA adalah Majlis Tafsir Al-Qur’an. Pemakaian singkatan dipakai untuk lebih memudahkan. 25

C. Struktur Lembaga