1.2. Perumusan Masalah
Permasalahan yang menjadi dasar penelitian disini pada hakekatnya berdasarkan hal-hal yang sebagian telah dijelaskan pada latar belakang. Beberapa
point yang dapat disusun menjadi butir-butir permasalahan adalah sebagai berikut: 1.
Sejauh mana interaksi karakteristik sosial ekonomi seperti tingkat pendidikan kepala rumahtangga di perkotaan dan pedesaan dalam mempengaruhi pola
konsumsi masyarakat khususnya terhadap pola pengeluaran rumahtangga? 2.
Secara umum faktor-faktor atau karakteristik apa saja yang membedakan pola konsumsi di daerah perkotaan dan di daerah pedesaan? Apakah pola konsumsi
di daerah perkotaan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sangat beragam, sedangkan di daerah pedesaan cenderung sama dan tidak beragam?
3. Apakah terdapat perbedaan dampak atau pengaruh faktor-faktor yang
mempengaruhi pola konsumsi makanan dan konsumsi non makanan baik daerah perkotaan maupun pedesaan?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan dan kerangka pemikiran yang diuraikan di atas, maka tujuan penelitian tesis adalah:
1. Menganalisis interaksi dari karakteristik sosial ekonomi dalam mempengaruhi
pola konsumsi, seperti melihat signifikansi parameter harga terhadap komoditi 2.
Mengetahui faktor-faktor yang membedakan pola konsumsi di daerah perkotaan dan daerah pedesaan, seperti apakah karakteristik sosial ekonomi
banyak berpengaruh terhadap permintaan komoditi 3.
Mengetahui perbedaan dampak atau pengaruh faktor-faktor yang membedakan pola konsumsi makanan dan konsumsi non makanan baik di daerah perkotaan
maupun pedesaan, seperti tingkat elastisitas harga atau pendapatan.
1.4. Manfaat Penelitian
Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut selanjutnya diharapkan pemerintah sebagai pembuat kebijakan dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan yang lebih
terarah dan terukur terkait bagaimana masyarakat dapat mengakses dan dapat memenuhi kebutuhan dasar melalui pemenuhan konsumsi mereka. Melalui hasil
penelitian ini diharapkan pemerintah mampu membuat perencanaan yang lebih mengutamakan pemenuhan pangan dan gizi masyarakat, sehingga pada akhirnya
target peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui ketahanan pangan dapat terwujud.
Dengan penelitian ini kedepannya pemerintah dapat membuat kebijakan sesuai dengan kepentingan sektor-sektor ekonomi misalnya bagaimana sektor pendidikan
yang secara langsung maupun tidak langsung memiliki dampak terhadap pola konsumsi sekaligus tingkat kesejahteraan. Berdasarkan paradigma dan visi
penanggulangan kemiskinan, yang berlandaskan dimensi intelektual pendekatan produktifitas, dimensi spritual responsif terhadap aspirasi masyarakat, dan dimensi
emosional bekerja sungguh-sungguh, maka diharapkan pemerintah dapat melahirkan mekanisme harga yang bertumpu kepada aspek-aspek dimensi penanggulangan
kemiskinan di atas. Responsif terhadap aspirasi masyarakat berupa peringatan dini yang harus diperhatikan pemerintah disaat terjadi gejolak harga, sehingga diperlukan
stabilisasi harga melalui penciptaan mekanisme pasar yang baik. Dari sisi teoritis, hasil penelitian ini memberikan petunjuk bahwa aspek sosial
ekonomi pada dasarnya dapat mempengaruhi prilaku pola konsumsi masyarakat. Dengan melibatkan karakteristik sosial ekonomi yang lebih spesifik dalam model,
maka memberikan wawasan yang lebih luas lagi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan terhadap komoditi tertentu.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA