Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Antibodi

lamda yang terdiri atas 230 asam amino, sedangkan rantai berat yang terdiri dari 450- 600 asam amino mempunyai lima isotipe berbeda yang membagi imunoglobulin menjadi lima klas yang berbeda dengan fungsi yang berbeda-beda pula IgG, IgM, IgA, IgE, IgD; 2 determinan allotypic, dibedakan dari produk gen pada lokus yang sama IgG1, IgG2a, IgG2b; dan 3 determinan idiotypic, dihubungkan dengan spesifisitas ikatan antigen Saldanha 2000 Gambar 1. Gambar 1 Tiga Kelas Determinan Antigenik Sumber: Saldanha 2000 Rantai-rantai pada molekul antibodi tersebut dapat dipisahkan satu sama lain dengan mereduksi ikatan S-S atau dengan pengasaman. Pada IgG yang merupakan tipe antibodi terbanyak, daerah engsel yang terpapar memanjang oleh adanya kandungan prolein yang tinggi, karena itu mudah terkena efek proteolitik; molekul akan terpotong oleh papain menjadi dua fragmen Fab yang identik, masing-masing mengandung satu tempat pengikatan antigen dan fragmen ketiga yaitu Fc yang tidak mempunyai kemampuan mengikat antigen. Pepsin memotong pada tempat yang berbeda, melepaskan Fc dari bagian molekul lainnya berupa fragmen 5S yang besar, yang dikenal sebagai Fab 2 . Fragmen ini mampu mengikat antigen seperti antibodi asal dan masih bersifat divalen. Daerah spesifik untuk berikatan dengan antigen disebut paratop dan mengekspresikan beberapa kumpulan idiotop yang mampu meningkatkan produksi antibodi Roitt 2003. Allotypic, variasi asam amino pada lokus yang Idiotypic, variasi dihubungkan Isotypic, variasi rantai berat γ, μ, ε, Menurut Roitt 2003 dapat dibuat antiserum yang spesifik terhadap molekul antibodi individual dan dapat membedakan antara satu antibodi monoklonal dengan lainnya tanpa tergantung dari struktur isotipik maupun alotipik. Antiserum tersebut dapat menetapkan determinan individual yang khas untuk tiap antibodi dan disebut idiotipe. Determinan idiotipe ini terletak di daerah variabel dari antibodi dan berkaitan dengan daerah hipervariabel.

2.2 Antibodi Anti-idiotipe

Idiotope adalah determinan antigen tunggal pada regio variabel molekul antibodi yang dapat ditemukan pada sel B dan sel T Kennedy et al. 1983. Lokasi idiotope pada sisi pengikat antigen, pada rantai berat maupun pada rantai ringan antibodi, namun kebanyakan terletak pada rantai berat Ban et al. 1994. Idiotipe adalah kumpulan idiotope atau epitop spesifik, diekspresikan sebagai reseptor antigen pada sel B dan sel T. Jerne 1985 membuat suatu teori tentang jaringan idiotipik, bahwa imunisasi dengan suatu antigen dapat menginduksi antibodi spesifik terhadap antigen Ab 1 . Antibodi yang dihasilkan dari antigen eksternal disebut antibodi idiotipe Ab 1 , antibodi yang dihasilkan oleh Ab 1 adalah antibodi anti-idiotipe Ab 2 , antibodi yang dihasilkan Ab 2 adalah antibodi anti anti-idiotipe Ab 3 , dan seterusnya, sehingga pada akhirnya dapat menginduksi terbentuknya serangkaian autoantibodi yang dapat saling mengenali satu sama lain membentuk suatu jaringan idiotipik. Daerah variabel V molekul antibodi mempunyai daerah spesifik untuk berikatan dengan antigen paratop dan permukaan yang mampu meningkatan produksi antibodi idiotop. Paratop dan idiotop terletak pada tempat yang sama, maka anti-idiotipe akan meniru internal image struktur antigen melalui proses saling melengkapi complementary dan homobodies Kennedy Attanasio 1990. Jerne 1985 membuat suatu teori tentang jaringan idiotipik, bahwa imunisasi dengan suatu antigen dapat menginduksi antibodi spesifik terhadap antigen Ab 1 . Gambar 2 The idiotypic network: a. Menurut teori jaringan idiotipik dari Jerne, imunisasi dengan antigen dapat mengakibatkan tidak hanya generasi antigen-antibodi spesifik Ab 1 tetapi juga ke antibodi yang mengenali Ab 1 . Hal ini terjadi karena struktur unik idiotipe dari tempat pengikatan antigen dari Ab 1 merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan Ab 2 yang meniru struktur antigen. Mekanisme yang sama menghasilkan Ab 3 . Ab 1 dan Ab 3 memiliki kapasitas mengikat serupa dan dalam banyak kasus, urutan asam aminonya identik mengikat tempat antigen; b. Seperti yang juga dikemukakan oleh Jerne, struktur unik dalam rangka Ab 1 dapat memicu jaringan idiotipik. Sumber: Shoenfeld 2004

2.3 Antibodi Anti-idiotipe Sebagai Vaksin

Antibodi anti-idiotipe Ab 2 yang memiliki karakteristik serologik internal image sangat potensial digunakan sebagai antigen dalam serodiagnostik, preparasi vaksin atau modulasi respon imun untuk mengontrol infeksi Zhou et al. 1994. Antibodi anti- idiotipe juga dapat digunakan sebagai prekusor awal sistem imun inang terhadap agen infeksius. Pemberian anti-idiotipe pada simpanse sebelum pemberian antigen HBs meningkatkan titer antibodi terhadap HBs dibandingkan dengan tanpa pemberian anti- idiotipe Kennedy et al. 1984. Menurut Suartha 2001, antibodi anti-idiotipe mampu memberikan perlindungan 88.8 terhadap serangan bakteri Streptococcus Group C SGC ganas. Antibodi anti-idiotipe juga dapat digunakan sebagai antigen pengganti pada imunisasi dengan antigen yang sulit diperoleh dalam jumlah yang banyak Roitt 2003. Antibodi anti-idiotipe dapat diproduksi dengan mudah dalam jumlah yang banyak, kesulitan yang berhubungan dengan tenaga, biaya dalam penyediaan antigen dari agen penyakit dapat dieliminasi, bahaya penyebaran agen infeksius dalam pelaksanaan di lapangan dapat dihindari Lin Zhou 1995. Antibodi anti-idiotipe dapat digunakan sebagai vaksin karena dapat meningkatkan respon kebal dari vaksin konvensional yang semula tidak efektif atau lemah Huang et al. 1988. Paryati et al 2006, mengatakan antibodi anti-idiotipe mampu menginduksi kadar antibodi protektif terhadap rabies. Antibodi anti-idiotipe juga dapat mengurangi efek klinis yang merugikan dari penggunaan vaksin konvensional Clark et al. 1996, mampu memberikan kekebalan protektif pada sistem imun prematur Huang et al. 1988, protektif menghambat penyebaran secara vertikal infeksi suatu mikroorganisma Kennedy et al. 1996. Vaksin antibodi anti-idiotipe juga dapat merangsang klon imun yang toleran dan tersembunyi McNamara et al. 1984. Chatterjee et al. 2000 menggunakan antibodi anti-idiotipe untuk melawan kanker karena penggunaan vaksin anti-idiotipe lebih baik dari vaksin antigen tradisional, sedangkan Reinarzt et al. 2003 mengatakan antibodi anti-idiotipe dapat sebagai pengganti antigen anti tumor dalam strategi vaksinasi karena dapat menstimulasi sel B. Lebih lanjut antibodi anti-idiotpe dapat meningkatkan respon imun terhadap neoplasma dan meningkatkan produksi auto antibodi pada penyakit autoimun Rico Hall 1989.