Peralatan Bahan dan Alat .1 Hewan Percobaan

3.3 Metode 3.3.1 Reidentifikasi Vaksin AI H5N1 Vaksin AI H5N1 inaktif strain Legok diekstraksi dengan menggunakan pelarut lemak kloroform atau eter, disentrifugasi kemudian endapannya diambil untuk uji Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction RT-PCR Ditjennak 2007. Isolasi RNA dilakukan dengan menggunakan metoda TRIZOL R LS Reagent Invitrogen sebagai berikut : sebanyak 250 μl vaksin dan 750 μl Trizol dimasukkan kedalam tabung eppendorf 1.8 ml, kemudian dihomogenkan memakai vortex mixer. Larutan diinkubasi selama 5 menit pada suhu kamar 25–30 o C, kemudian ditambahkan 500 μl chloroform. Tabung tersebut dihomogenkan selama 15 detik dan diinkubasi pada suhu kamar selama 10 menit, kemudian disentrifus dengan kecepatan 12.000 g pada suhu 2–8 o C selama 15 menit. Sebanyak 500 μl fase cair pada supernatan putih bening diambil dan dimasukkan kedalam tabung baru. Fase cair tersebut ditambahkan 500 μl isoprophil alcohol dan diinkubasi selama 10 menit pada suhu kamar. Larutan selanjutnya disentrifus dengan kecepatan 12.000 g pada suhu 2–8 o C selama 10 menit. Supernatan hasil sentrifugasi dibuang. Hasilnya adalah endapan RNA. Ke dalam endapan tersebut ditambahkan 1000 μl ethanol 75 dan disentrifus dengan kecepatan12.000 g selama 5 menit. Endapan RNA dikeringkan selama 7 menit di dalam laminar air flow, selanjutnya dilarutkan dengan 10 μl air suling bebas Rnase atau DEPC. Tahap akhir adalah larutan RNA diinkubasikan dalam penangas air 60 o C selama 10 menit. Larutan RNA di simpan pada suhu – 20 o C sampai dilakukan RT-PCR. Reverse transcription adalah pembuatan cDNA yang bersifat komplementer dengan RNA virus, menggunakan enzim reverse transcriptase. Reverse Transcriptase- Polymerase Chain Reaction RT-PCR dilakukan dengan metoda Super Script TM III One- Step RT-PCR System with Platinum R Taq DNA Polymerase Invitrogen. Primer yang digunakan untuk mengamplifikasi gen H5 adalah menurut Lee dan Suarez 2004 dan primer N1 Tabel 4. Reaksi PCR PCR mix dibuat sebanyak 50 µl dengan komposisi sebagai berikut : 25 l 2x reaction PCR mix , 2 l Platinum Taq, 5 l RNA template, 1 l Primer forward 10 µM, 1 l Primer reverse 10 µM dan 16 l ddH 2 O ultrapure H 2 O. Campuran tersebut dihomogenkan dengan vortex mixer, kemudian dimasukkan ke dalam mesin thermocycle yang telah diprogram. Program RT-PCR adalah menurut Lee et al. 2001: cDNA synthesis 60 o C selama 30 menit, predenaturasi 95 o C selama 2 menit, selanjutnya 35 siklus terdiri dari denaturasi 95 o C selama 40 detik, penempelan 50 o –55 o C selama 40 detik, ekstensi 72 o C selama 1 menit dan post ekstensi 72 o C selama 4 menit. Pita DNA spesifik hasil PCR diidentifikasi dengan elektroforesis pada gel agarose 2 . Tabel 4 Primer Untuk mengamplifikasi Virus AI H5N1 ___________________________________________________________________ Primer Sekuen basa Produk pb ___________________________________________________________________ 1 H5N1-H5-forward: 5’AAA CAG AGA GGA AAT AAG TTG AAAA ATT’3 55 H5N1-H5-reverse: 5’AAA GAT AGA CCA GCT ACC ATG ATT GC’3 2 H5N1-N1-forward GD: 5- TTG CTT GGT CAGG CAA GTG C 120 H5N1-N1-reverse Yong: 5- TGA TAGG TGT CTG TTA TTA TGC C ____________________________________________________________________ pb: pasangan basa Elektroforesis produk amplifikasi PCR DNA dilakukan menggunakan ultrapure agarose Invitrogen 2. Sebanyak 2 gram agarose dilarutkan dalam 100 ml TBE buffer, kemudian dipanaskan dalam microwave sampai larutan menjadi jernih. Ethium bromide ditambahkan ke dalam gel hangat selanjutnya gel dituangkan ke dalam dish mupid sebanyak 50 ml kedalam dish yang besar dan dibiarkan pada suhu kamar selama 15 menit. Sambil menunggu, sebanyak 250 ml TBE buffer dituangkan ke dalam mupid electrophoresis . Gel yang beku diletakkan di dalam mupid elektroforesis dengan aliran listrik negatif mengalir ke positif. Sebanyak 2 μl loading dye BlueJuice Gel Loading -Invitrogen dan 8 μl produk amplifikasi PCR dicampur dan dimasukkan ke dalam lubang gel. Voltase yang digunakan sebesar 50 Volt selama 45 menit. Pita atau fragmen DNA yang teramplifikasi dilihat dibawah sinar ultaviolet.

3.3.2 Produksi Antibodi Poliklonal Avian Influenza H5N1 Ab

1 Produksi antibodi poliklonal AI H5N1 dilakukan pada 10 ekor marmut dengan berat badan 350-400 gram. Darah preimunisasi diambil untuk mengetahui titer antibodi terhadap virus AI H5N1. Imunisasi dilakukan dengan menyuntik satu dosis vaksin AI