Multiplier Output Multiplier Pendapatan

70 lebih rendah jika dibandingkan dengan koefisien penyebaran. Hal ini menunjukan bahwa sektor pertanian lebih banyak dipengaruhi daripada mempengaruhi pertumbuhan sektor-sektor perekonomian di Kota Bogor.

6.3.3 Analisis Multiplier

Analisis multiplier digunakan untuk mengetahui perubahan dari permintaan akhir terhadap suatu sektor terhadap pertumbuhan output, pendapatan, tenaga kerja dan seluruh sektor perekonomian di Kota Bogor. Analisis multiplier yang digunakan pada penelitin ini adalah analisis multiplier output, multiplier pendapatan dan multiplier tenaga kerja.

1. Multiplier Output

Nilai multiplier output adalah besar perubahan output yang dialami oleh semua sektor dalam perekonomian akibat permintaan akhir suatu sektor.. Untuk Kota Bogor sektor pertanian memiliki nilai multiplier output kedua terbesar setelah sektor pertambangan dan dapat dilihat pada Tabel.20 Tabel 20. Nilai Multiplier Output 9 Sektor Perekonomian Kota Bogor Tahun 2008 No Sektor Multiplier Output 1 Pertanian 2.441 2 Pertambangan 2.811 3 Industri Pengolahan 1.890 4 Listrik, Gas dan air bersih 1.944 5 Bangunan 1.496 6 Perdagangan, hotel dan restoran 1.307 7 Transportasi Telekomunikasi 1.690 8 Keuangan dan Persewaan 2.799 9 Jasa 2.212 Sumber : Tabel Input Output Kota Bogor, 2008 diolah. Pada hasil pengolahan Tabel Input Output Kota Bogor tahun 2008 dapat dilihat bahwa sektor pertanian memiliki nilai multiplier output sebesar 2.441 dan dapat diartikan apabila terjadi peningkatan permintaan akhir sebesar satu juta 71 rupiah pada sektor pertanian maka akan meningkatkan jumlah output yang dihasilkan sektor tersebut dan sektor pertanian lain dalam perekonomian sebesar Rp 2 441 000 Tabel 21. Nilai Multiplier Output Subsektor Pertanian Kota Bogor Tahun 2008 No Sektor Multiplier Output 1 Tanaman Bahan Makanan 2.059 2 Hasil pertanian lain 2.973 3 Peternakan 2.482 4 Perikanan 2.371 Sumber : Tabel Input Output Kota Bogor, 2008 diolah Berdasarkan Tabel 21. dapat dilihat bahwa pada subsektor pertanian seperti sektor tabaman, hasil pertanian lain, peternakan dan perikanan memiliki nilai multiplier output diatas 2. Sektor hasil pertanian lain memiliki nilai multiplier output terbesar pada sektor pertanian yaitu sebesar 2.973 yang berarti apabila terjadi kenaikan permintaan akhir sebesar satu juta rupiah maka akan meningkatkan jumlah output yang dihasilkan sebesar Rp 2 973 000.

2. Multiplier Pendapatan

Nilai multiplier pendapatan menunjukkan besarnya pendapatan yang diterima oleh pekerja dan perusahaan yang bergerak pada suatu sektor, yang diakibatkan dari kenaikan barang atau jasa yang dihasilkan oleh sektor tersebut terhadap seluruh sektor perekonomian termasuk sektor pertanian sendiri. Dari hasil olahan Tabel Input Output Kota Bogor tahun 2008 maka dapat dilihat untuk sektor pertanian memiliki nilai multiplier pendapatan sebesar 15.124 yang berarti apabila terjadi kenaikan permintaan akhir sebesar satu juta pada sektor pertanian maka akan meningkatkan pendapatan semua sektor dalam sektor perekonomian termasuk sektor tersebut sebesar Rp 15 124 000. 72 Tabel 22. Nilai Multiplier Pendapatan 9 Sektor Perekonomian Kota Bogor Tahun 2008 No Sektor Multiplier Pendapatan 1 Pertanian 15.124 2 Industri Pengolahan 2.231 3 Listrik, Gas dan air bersih 3.890 4 Bangunan 1.364 5 Perdagangan, hotel dan restoran 1.269 6 Transportasi Telekomunikasi 1.677 7 Keuangan dan Persewaan 5.885 8 Jasa 1.964 Sumber : Tabel Input Output Kota Bogor, 2008 diolah Berdasarkan Tabel 23. untuk subsektor pertanian dapat dilihat nilai multiplier pendapatan yang besar dimiliki oleh subsektor perikanan yaitu sebesar 34.548 yang memiliki arti apabila terjadi kenaikan permintaan akhir sebesar satu juta rupiah maka maka akan meningkatkan pendapatan semua sektor dalam sektor perekonomian termasuk sektor tersebut sebesar Rp 34 548 000. Tabel 23. Nilai Multiplier Pendapatan Subsektor Pertanian Kota Bogor Pertanian Kota Bogor Tahun 2008 No Sektor Multiplier Pendapatan 1 Tanaman Bahan Makanan 5.638 2 Peternakan 10.591 3 Perikanan 34.548 Sumber : Tabel Input Output Kota Bogor, 2008 diolah. Perikanan yang dimaksud adalah budidaya ikan hias, usaha ikan hias selain tidak membutuhkan lahan yang luas keunggulan sektor ini adalah dapat menyerap tenaga kerja yang cukup banyak sehingga pemerintah Kota Bogor memfokuskan untuk mengembangkan sektor ini sehingga dapat dikembangkan menjadi tujuan wisata. Nilai multiplier pendapatan sektor hasil pertanian lain tidak dimasukan dalam tabel karena memiliki nilai yang terlalu ekstreme karena adanya penurunan matriks koefisien teknis dari Tabel Input Output Kota Bandung tahun 2003. 73

3. Multiplier Tenaga Kerja