Struktur Permintaan Antara dan Permintaan Akhir Kota Bogor Tahun 2008

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Kontribusi Sektor Pertanian dalam Perekonomian Kota Bogor Tahun

2008 Sektor pertanian Kota Bogor saat ini hanya memiliki luas lahan pertanian sebanyak 3 125 ha, dengan sisa lahan tersebut akan dilihat seberapa besar kontribusi yang masih mampu diberikan sektor pertanian terhadap perekonomian Kota Bogor. Kontribusi sektor pertanian dapat dilihat dari total output pertanian sehingga diketahui subsektor pertanian mana yang memiliki output besar dan dapat diunggulkan dalam pertanian Kota Bogor.

6.1.1. Struktur Permintaan Antara dan Permintaan Akhir Kota Bogor Tahun 2008

Output yang dihasilkan oleh Kota Bogor pada tahun 2008 sebesar Rp 10.1 triliun. Jumlah Output tersebut dialokasikan untuk memenuhi permintaan akhir sebesar Rp 5.7 triliun dan sisanya sebesar Rp 4.4 triliun digunakan untuk memenuhi permintaan antara. Struktur Output sektor pertanian dalam perekonomian Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Struktur Output Kota Bogor Tahun 2008 Milyar Rupiah No Sektor Nilai Output Persen 1 Pertanian 359.968 3.54 2 Pertambangan 73.610 0.72 3 Industri Pengolahan 3372.024 33.18 4 Listrik, Gas dan air bersih 186.057 1.83 5 Bangunan 646.523 6.36 6 Perdagangan, hotel dan restoran 2 780.777 27.36 7 Transportasi Telekomunikasi 704.209 6.93 8 Keuangan dan Persewaan 829.752 8.17 9 Jasa 1 208.999 11.90 Total 10 161.920 100.00 Sumber : Tabel Input-Output Kota Bogor, 2008 diolah 58 Tabel 11. Struktur Output Subsektor Pertanian Kota Bogor Tahun 2008 Milyar Rupiah No Sektor Nilai Output Persen 1 Tabaman 194.245 1.91 2 Hasil Pertanian Lain 33.005 0.32 3 Peternakan dan Hasil Lainnya 52.122 0.51 4 Perikanan 80.596 0.79 Sumber : Tabel Input-Output Kota Bogor, 2008 diolah Berdasarkan tabel 11. dapat dilihat bahwa peranan sektor pertanian yang terdiri dari subsektor tabaman, hasil pertanian lain, peternakan dan perikanan belum mampu mendominasi struktur perekonomian secara sektoral. Dari sembilan sektor yang ada, sektor industri pengolahan memberikan nilai output terbesar dari jumlah total output wilayah kota Bogor yaitu sebesar 33.18 persen. Sektor industri pengolahan terdiri dari subsektor industri makanan, minuman dan tembakau, industri tekstil, barang kulit dan alas kaki, industri barang kayu dan hasil hutan lainnya. Jika dilihat dari jenis industrinya industri tersebut merupakan industri agroindustri yang faktor inputnya menggunakan output dari sektor pertanian. Untuk itu sektor pertanian perlu ditunjang agar mampu menghasilkan output dalam memenuhi kebutuhan input sektor lainnnya. Permintaan antara adalah jumlah permintaan akan suatu output dari suatu sektor yang akan digunakan sebagai input oleh sektor-sektor yang lainnya maupun oleh sektor itu sendiri. Sedangkan permintaan akhir mencakup pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap, perubahan stok, ekspor dan impor. Namun pada tabel IO Kota Bogor nilai permintaan akhir hanya berupa nilai akhir final demand dari komponen- komponen permintaan akhir yang telah disebutkan. 59 Tabel 12. Struktur Permintaan Antara dan Permintaan Akhir Kota BogorTahun 2008 dalam Milyar Rupiah No Sektor Permintaan Antara Permintaan Akhir Permintaan Total 1 Pertanian 10.655 349.313 359.968 2 Pertambangan 0.000 7.610 73.610 3 Industri Pengolahan 1 026.506 2 345.518 3 372.024 4 Listrik, Gas dan air bersih 55.050 131.007 186.057 5 Bangunan 402.664 243.859 646.523 6 Perdagangan, hotel dan restoran 1 318.582 1 462.196 2 780.777 7 Transportasi Telekomunikasi 306.771 397.438 704.209 8 Keuangan dan Persewaan 637.204 192.548 829.752 9 Jasa 681.466 527.533 1 208.999 Total 4 438.899 5 723.022 10 161.920 Sumber : Tabel Input-Output Kota Bogor, 2008 diolah Sektor pertanian sektor tabaman atau tanaman bahan makanan merupakan sektor yang menghasilkan nilai output terbesar yaitu sebesar Rp 194.24 juta kemudian sektor perikanan berada di peringkat kedua dengan nilai output sebesar Rp 80.60 juta sedangkan untuk sektor peternakan dan hasil pertanian lainnya berada diututan ketiga dan keempat dengan masing masing nilai sebesar Rp 52.12 juta dan Rp 33.00 juta. Berdasarkan Tabel 12. dapat dilihat bahwa jumlah permintaan antara sektor pertanian hanya sebesar Rp 10.66 milyar sedangkan permintaan akhir sebesar Rp 349.31 milyar. Kontribusi sektor pertanian menunjukkan bahwa, jumlah permintaan akhir lebih besar daripada jumlah permintaan antara. Hal tersebut mengindikasikan bahwa output sektor pertanian cenderung digunakan untuk memenuhi konsumsi langsung. Sektor perdagangan, hotel dan restoran Perdagangan, hotel dan restoran memiliki jumlah permintaan antara dan 60 permintaan akhir terbesar di Kota Bogor yaitu masing-masing sebesar Rp 1.35 triliun dan Rp 1.47 triliun. Tabel 13. Struktur Permintaan Antara dan Permintaan Akhir Subsektor Pertanian Kota Bogor Tahun 2008 12 sektor No Sektor Permintaan Antara Permintaan Akhir Permintaan Total 1 Tabaman 8.435 185.81 194.245 2 Hasil Pertanian Lain 0.000 33.005 33.005 3 Peternakan dan Hasil Lainnya 1.332 50.790 52.122 4 Perikanan 0.888 79.708 80.596 Sumber : Tabel Input-Output Kota Bogor Tahun 2008 diolah

6.1.2. Struktur Nilai Tambah Bruto Kota Bogor tahun 2008 klasifikasi 12 sektor