60 permintaan akhir terbesar di Kota Bogor yaitu masing-masing sebesar Rp 1.35
triliun dan Rp 1.47 triliun.
Tabel 13. Struktur Permintaan Antara dan Permintaan Akhir Subsektor Pertanian Kota Bogor Tahun 2008 12 sektor
No Sektor
Permintaan Antara
Permintaan Akhir Permintaan
Total
1 Tabaman
8.435 185.81
194.245 2
Hasil Pertanian Lain
0.000 33.005
33.005 3
Peternakan dan Hasil
Lainnya 1.332
50.790 52.122
4 Perikanan
0.888 79.708
80.596
Sumber : Tabel Input-Output Kota Bogor Tahun 2008 diolah
6.1.2. Struktur Nilai Tambah Bruto Kota Bogor tahun 2008 klasifikasi 12 sektor
Struktur nilai tambah bruto kota Bogor dalam Tabel Input Output Kota Bogor tahun 2008 berasal dari 28 sektor dan diagregasi menjadi 12 sektor. Jumlah
nilai upah dan gaji di Kota Bogor adalah sebesar Rp 1.4 triliun. Sektor pertanian hanya memiliki nilai upah dan gaji sebesar Rp 9.62 milyar. Untuk nilai upah dan
gaji, sektor Perdagangan, hotel dan restoran, sektor industri pengolahan menempati peringkat pertama dan kedua dengan nilai upah dan gaji masing-
masing sebesar Rp 556.8 milyar dan Rp 213.5 milyar. Dapat dilihat bahwa sektor Perdagangan, hotel dan restoran banyak berperan dalam perekonomian Kota
Bogor. Nilai penyusutan yang terbesar dalam perekonomian Kota Bogor dimiliki
oleh sektor transportasi dan telekomunikasi yaitu sebesar Rp 161.1 milyar. Penyebab tingginya nilai penyusutan diakibatkan oleh umur kendaraan yang
selalu berkurang sehingga dibutuhkannya biaya perawatan dalam peremajaan angkutan kota. Untuk dapat mengetahui struktur nilai tambah Bruto Kota Bogor
secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 14.
61
Tabel 14. Struktur Nilai Tambah Bruto Kota Bogor Tahun 2008 Milyar Rupiah
No SEKTOR
Upah dan Gaji Surplus Usaha
Nilai Rp Nilai Rp
1 Tabaman
9.620 0.68
47.684 1.71
2 Hasil Pertanian
Lain 1.000
0.07 3.000
0.11 3
Peternakan dan Hasil Lainnya
3.505 0.25
12.376 0.44
4 Perikanan
1.316 0.09
3,994 0.14
5 Pertambangan
0.112 0.01
0.843 0.03
6 Industri Pengolahan
213.551 15.06
329.987 11.80
7 Listrik, Gas dan
air bersih 32.429
2.29 248.257
8.88 8
Bangunan 152.842
10.78 92.608
3.31 9
Perdagangan, hotel dan restoran 556.833
39.28 1 552.865
55.55 10 Transportasi
Telekomunikasi 192. 451
13.58 324.408
11.60 11 Keuangan dan
Persewaan 35.403
2.50 114.924
4.11 12 Jasa
218.536 15.42
64.714 2.31
Total 1 417.598 100.00
2 795.661 100.00
No SEKTOR
Penyusutan Pajak Tidak Langsung
Nilai Rp Nilai Rp
1 Tabaman
0.672 0.15
0.586 0.26
2 Hasil Pertanian
Lain 0.000
0.00 0.000
0.00 3
Peternakan dan Hasil Lainnya
0.395 0.09
0.279 0.12
4 Perikanan
0.270 0.06
0.177 0.08
5 Pertambangan
0.104 0.02
2.000 0.88
6 Industri Pengolahan
61.862 13.45
37.876 16.59
7 Listrik, Gas dan
air bersih 30.126
6.55 0.430
0.19 8
Bangunan 23.319
5.07 16.618
7.28 9
Perdagangan, hotel dan restoran 160.897
34.99 148.145
64.87 10 Transportasi
Telekomunikasi 161.168
35.05 14.082
6.17 11 Keuangan dan
Persewaan 12.142
2.64 6.679
2.92 12 Jasa
8.923 1.94
1.494 0.65
Total 459.879 100.00
228.366 100.00
Sumber : Tabel Input-Output Kota Bogor, 2008 diolah.
62 Jumlah surplus usaha di Kota Bogor dalam perekonomian Kota Bogor
pada Tahun 2008 adalah sebesar Rp 2.8 triliun. Sektor pertanian Kota bogor memiliki nilai surplus usaha sebesar 47.68 milyar, apabila sektor pertanian lebih
dikembangkan maka akan dapat memberikan nilai surplus usaha yang lebih besar. Nilai surplus usaha terbesar dimiliki oleh sektor Perdagangan, hotel dan restoran
dan industri pengolahan dengan nilai masing-masing sebesar 1.5 triliun dan 330 milyar. Tingginya nilai surplus usaha sektor perdagangan menandakan bahwa
Kota Bogor memiliki lingkungan perekonomian yang ramah dan mendukungnya tumbuhnya sektor perdagangan kecil dan menengah. Nilai penyusutan sektor
pertanian hanya sebesar Rp 0.67 milyar. Jumlah nilai penyusutan di Kota Bogor dalam perekonomian tahun 2008 adalah sebesar Rp 460 milyar.
Komponen akhir lainnya dari struktur nilai tambah bruto adalah pajak tidak langsung. Jumlah nilai pajak tidak langsung di Kota Bogor adalah sebesar
Rp 228.36 milyar. Sektor pertanian Kota Bogor memiliki nilai pajak tidak langsung sebesar Rp 0.586 milyar. Nilai pajak tidak langsung terbesar dimiliki
oleh sektor Perdagangan, hotel dan restoran yaitu sebesar Rp 148.1 milyar dan industri pengolahan memiliki nilai pajak tidak langsung sebesar Rp 37.8 milyar.
6.2. Pembiayaan Pertanian dalam Struktur APBD Kota Bogor