29 prinsip dimana efek total dan pelaksanaan produksi diberbagai sektor dihasilkan
oleh masing-masing sektor secara terpisah. Hal ini berarti bahwa semua pengaruh diluar sistem input-output diabaikan.
Berdasarkan asumsi tersebut, maka tabel I-O sebagai model kuantitatif memiliki keterbatasan, yakni bahwa koefisien teknis diasumsikan tetap konstan,
maka teknologi yang digunakan oleh sektor-sektor ekonomi dalam proses produksi pun dianggap konstan. Akibat perubahan kuantitas dan harga input akan
selalu sebanding dengan perubahan kuantitas dan harga output Daryanto A, Hafizrianda A, 2010.
2.2.5. Manfaat Analisis Input-Output
Kegunaan analisis input-output adalah sebagai berikut Tarigan, 2005 1.
Menggambarkan keterkaitan antarsektor sehingga memperluas wawasan terhadap perekonomian wilayah. Dapat dilihat bahwa perekonomian
wilayah bukan lagi sebagai kumpulan sektor-sektor, melainkan merupakan satu sistem yang saling berhubungan. Perubahan pada salah satu sektor
akan langsung memengaruhi keseluruhan sektor walaupun perubahan itu akan terjadi secara bertahap.
2. Dapat digunakan untuk mengetahui daya menarik backward linkage dan
daya mendorong forward linkage dari setiap sektor sehingga mudah menetapkan sektor mana yang dijadikan sebagai sektor strategis dalam
perencanaan pembangunan perekonomian wilayah. 3.
Dapat meramalkan pertumbuhan ekonomi dan kenaikan tingkat kemakmuran, seandainya permintaan akhir dari beberapa sektor diketahui
30 akan meningkat. Hal ini dianalisis melalui kenaikan input antara dan
kenaikan input primer yang merupakan nilai tambah kemakmuran. 4.
Sebagai salah satu alat analisis yang penting dalam perencanaan pembangunan ekonomi wilayah karena bisa melihat permasalahan secara
komprehensif. 5.
Dapat digunakan sebagai bahan untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja dan modal dalam perencanaan pembangunan ekonomi wilayah,
seandainya input-nya dinyatakan dalam bentuk tenaga kerja atau modal.
2.2.6. Koefisien Input
Menurut Tambunan 2003 , semua barang, jasa dan faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output dikategorikan
sebagai input yang dibedakan menjadi input antara dan input primer. Dalam penyajian tabel input output, input antara berada di kuadran I dan input primer
berada di kuadran III. Jumlah input adalah input antara ditambah dengan input primer.
Sesuai dengan prinsip penyusunan tabel input-output, jumlah input harus sama dengan jumlah outputnya. Relasi antara input antara dengan output disebut
koefisien input antara a
ij
: a
ij
=
Xij Xj
4 dan relasi antara input primer dengan output disebut koefisien input primer V
ij
: V
ij
=
Vij Xj
5 Dimana a
ij
+ V
ij
= 1
31
2.2.7. Matriks Kebalikan