Potensi Sosial Ekonomi Daerah Kota Bogor Kondisi Pertanian Kota Bogor

54 lebih kecil dibandingkan dengan kecamatan lain, namun angka ketergantungan penduduk tua jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kecamatan lain. Kecamatan Bogor Tengah sebagai pusat pemerintahan Kota Bogor dan sebagai pusat perekonomian, memungkinkan terjadinya hal tersebut karena penduduk yang berusia diatas 65 tahun masih banyak yang tinggal di Kecamatan ini untuk mencari nafkah dan sedikitnya daerah pemukiman memungkinkan sedikitnya penduduk yang berusia 0 – 4 tahun dibandingkan dengan yang ada di Kecamatan lainnya. Tabel 8. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Kota Bogor Tahun 2008 Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan 1 3 4 0-4 44 943 46 965 5-14 85 236 90 382 15-44 261 008 256 535 45-64 68 263 55 506 65+ 17 026 16 340 Kota Bogor 476 476 465 728 Sumber : BPS Kota Bogor, 2008 Struktur penduduk Kota Bogor menunjukkan bahwa penduduk terbanyak adalah penduduk dengan usia 15 – 44 tahun, maka diketahui bahwa penduduk usia produktif ini lebih banyak menanggung penduduk usia muda dibandingkan dengan menanggung penduduk tua secara rata-rata 4 penduduk tua dengan usia di atas 65 tahun akan ditanggung oleh 100 penduduk usia produktif dan sekitar 42 penduduk usia 0 sampai 14 tahun menjadi tanggungan 100 penduduk usia produktif.

5.3. Potensi Sosial Ekonomi Daerah Kota Bogor

Kedudukan topografis Kota Bogor ditengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya yang dekat dengan Ibukota Negara merupakan potensi 55 yang strategis untuk perkembangan dan pertumbuhan kegiatan ekonomi. Adanya Kebun Raya yang didalamnya terdapat Istana Bogor di Pusat Kota merupakan tujuan wisata serta kedudukan Kota Bogor diantara jalur tujuan wisata Puncak – Cianjur juga merupakan potensi yang strategis bagi pertumbuhan ekonomi Pembangunan didaerah ini lebih diarahkan pada pemerataan dan pertumbuhan ekonomi dengan memprioritaskan pembangunan sektor industri yang ditunjang oleh sektor pertanian. Perkembangan nilai PDRB Kota Bogor tahun 2008 dibandingkan dengan nilai PDRB 2007 masing-masing terjadi peningkatan dan kenaikan sebagai berikut. Nilai PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2008 sebesar Rp 10 089 943 96 sedangkan tahun 2007 sebesar Rp 8 558 035 70. Nilai PDRB atas dasar harga konstan tahun 2008 sebesar Rp 4 252 821 78 sedangkan tahun 2007 sebesar Rp 4 012 743 18.

5.4. Kondisi Pertanian Kota Bogor

Sektor pertanian di Kota Bogor bukan merupakan sektor ekonomi yang dominan tetapi penggunaan lahan baik sawah maupun bukan sawah masih tetap mendapat perhatian utama pemerintah daerah Kota Bogor. Pada tahun 2010 terdapat 793 Ha lahan sawah dan 2 375 Ha lahan bukan sawah di Kota Bogor. Selain padi dan palawija tanaman hortikultura merupakan andalan sektor pertanian Kota Bogor. Selain pertanian tanaman pangan sektor peternakan dan perikanan juga masih cukup berkembang di Kota Bogor. 56 Tabel 9. Penggunaan Lahan Pertanian Menurut Kecamatan di Kota Bogor Tahun 2010 Kecamatan Lahan Sawah Ha Irigasi Teknis Irigasi Setengah Teknis Irigasi Sederhana Irigasi Desa Tadah Hujan Bogor Selatan 166 127 Bogor Timur 139 38 1 Bogor Utara 2 Bogor Tengah 1 Bogor Barat 76 239 Tanah Sareal 6 8 Jumlah 295 120 370 8 Sumber : Dinas Pertanian Kota Bogor , 2010. Kecamatan Lahan Bukan Sawah Ha Tegal Perkebunan Hutan Rakyat Kolam Tdk Diusahakan Lainnya Bogor Selatan 282 73 19 11 195 Bogor Timur 137 54 18 7 167 Bogor Utara 195 93 13 3 192 Bogor Tengah 3 3 5 5 Bogor Barat 128 30 72 8 2 235 Tanah Sareal 219 71 12 5 118 Jumlah 964 30 366 75 28 912 Sumber : Dinas Pertanian Kota Bogor, 2010 Keterangan : Lebih dari 1 tahun tapi 2 tahun termasuk lahan sawah yang tidak diusahakan 2 tahun. Pekarangan yang ditanami tanaman pekarangan.

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN