Kerapatan Partikel Particle Density Tanah
dinyatakan dalam grcc. Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah dimana semakin padat suatu tanah, maka makin tinggi bulk densitynya, artinya
semakin sulit meneruskan air atau ditembus oleh akar tanaman. Tanah yang lebih padat mempunyai bulk density yang lebih besar dari tanah yang sama tetapi
kurang padat. Pada umumnya tanah lapisan atas top soil pada tanah mineral mempunyai nilai bulk density yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah di
bawahnya. Nilai bulk density tanah mineral berkisar 1 —1,6 grcc, sedangkan
tanah organik umumnya memiliki nilai bulk density antara 0,1 —0,9 grcc. Bulk
density dipengaruhi oleh tekstur, struktur, dan kandungan bahan organik. Selain itu, bulk density dapat cepat berubah karena pengolahan tanah dan praktek
budidaya Hardjowigeno 2007. Menurut Hakim et al. 1986, bulk density pada pertumbuhan sedang dan
pertumbuhan kecil 1,05 —1,32 relatif tinggi dibandingkan pertumbuhan baik
1,04 —1,18. Hal ini menunjukkan semakin tinggi bulk density menyebabkan
kepadatan tanah meningkat, aerasi dan drainase terganggu, sehingga perkembangan akar menjadi tidak normal. Nilai bulk density dapat
menggambarkan adanya lapisan tanah, pengolahan tanah, kandungan bahan organik dan mineral, porositas, daya memegang air, sifat drainase, dan
kemudahan tanah ditembus akar. Bulk density sangat berhubungan dengan particle density, jika particle
density tanah sangat besar maka bulk density juga besar. Hal ini dikarenakan partikel density berbanding lurus dengan bulk density, namun apabila tanah
memiliki tingkat kadar air yang tinggi maka partikel density dan bulk density akan rendah. Dapat dikatakan bahwa particle density berbanding terbalik dengan kadar
air. Hal ini terjadi jika suatu tanah memiliki tingkat kadar air yang tinggi dalam menyerap air tanah, maka kepadatan tanah menjadi rendah karena pori-pori di
dalam tanah besar sehingga tanah yang memiliki pori besar akan lebih mudah memasukkan air di dalam agregat tanah Hanafiah 2005.