Curah Hujan Aliran Permukaan dan Erosi

a Penumbuk diangkat pada tangkai bagian atas sampai batas pegangan 60 cm, b Penumbuk dilepaskan, sehingga jatuh bebas dan tertahan pada landasan, c Langkah 3.a dan 3.b di atas diulangi, kemudian jumah dan kedalaman setiap tumbukan dicatat dalam satuan mm, d Apabila kecepatan penetrasi kurang dari 10 mm1, 3, 5, 7, dan 10 tumbukan, pengujian dihentikan. 4. Setelah pengujian selesai, alat dicabut dengan hati-hati dan bagian-bagian yang tersambung dilepaskan menggunakan kunci pas. Alat dibersihkan dari kotoran dan lubang uji ditutup kembali setelah pengujian, 5. Kecepatan rata-rata penetrasi mmtumbukan dihitung untuk lapisan yang seragam. Nilai DCP diperoleh dari selisih penetrasi dibagi dengan selisih tumbukan. Gambar 3 Dynamic cone penetrometer DCP Vanags et al. 2006.

3. Curah Hujan

Curah hujan diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan stasiun pengamat cuaca otomatis mini weather station davis instrument vantage pro 2, Gambar 4 yang dipasang di wilayah terbuka di dekat base camp HPGW dan menggunakan data curah hujan harian selama setahun tahun 2010-2011 yang diperoleh dari hasil pengukuran stasiun curah hujan 12A yang berlokasi di Sekarwangi, Cibadak. Gambar 4 Mini weather station.

4. Aliran Permukaan dan Erosi

Aliran dan erosi permukaan diukur secara langsung di lapangan menggunakan petak ukur erosi yang terbuat dari seng berukuran 1 m x 0,6 m. Petak ukur erosi diletakkan kemudian dibenamkan di lintasan sepeda gunung searah lereng. Tinggi petak ukur erosi di atas permukaan tanah ± 0,15 m. Permukaan tanah di bagian dalam petak ukur erosi dibersihkan dari serasah dan vegetasi tumbuhan bawah. Petak ukur erosi dipasang sebanyak 4 petak masing- masing diletakkan di lintasan sepeda gunung dengan kemiringan 8 —15, 15— 25, 25 —40, dan 40. Bagian ujung bawah masing-masing petak ukur erosi dihubungkan dengan penampung yang terbuat dari plastik berukuran 0,4x0,4x0,4 m 3 . Penampung digunakan untuk menampung aliran permukaan dan muatan sedimen yang tertampung oleh penampung diukur setiap hari pukul 07.00 WIB selama 30 hari kejadian hujan. Langkah-langkah pengukuran jumlah aliran dan muatan sedimen dalam penampung adalah sebagai berikut: 1 Volume air yang terdapat dalam penampung menggunakan gelas ukur 500 ml, 2 Mengaduk air dan tanah yang berada dalam bak penampung secara merata, 3 Contoh air yang telah diaduk diambil sebanyak ±600 ml dan dilakukan sebanyak 3 kali. Ketiga contoh air tersebut dicampur di dalam ember, dan diambil kembali contoh air sebanyak ±600 ml, 4 Contoh air tersebut diendapkan selama 24 jam, 5 Setelah 24 jam, contoh air tersebut disaring menggunakan kertas saring yang sebelumnya telah diketahui berat oven kertas saring tersebut. Hasil penyarigan kemudian dipanaskan menggunakan oven listrik pada suhu 105 C, 6 Setelah dioven, kertas saring dan tanah yang disaring didiamkan sesaat, kemudian ditimbang dan dicatat beratnya berat akhir. Berat akhir yang digunakan adalah berat ketika sudah konstan. 3.4 Pengolahan Data 3.4.1 Perhitungan Aliran dan Erosi Permukaan Setiap Kejadian Hujan di