tidak termasuk volume ruang pori yang terdapat diantara ruang pori Hardjowigeno 2007.
Tanah permukaan top soil biasanya mempunyai kerapatan yang lebih kecil dari sub-soil, karena berat bahan organik pada tanah permukaan lebih kecil
daripada berat benda padat tanah mineral dari sub soil dengan volume yang sama, dan top soil banyak mengandung bahan organik sehingga particle densitynya
rendah. Oleh karena itu partikel density setiap tanah merupakan suatu tetapan dan tidak bervariasi menurut jumlah partikel. Untuk kebanyakan tanah mineral
partikel densitynya rata-rata sekitar 2,6 gcc Foth 1998. Faktor-faktor yang mempengaruhi particle density yaitu kadar air, tekstur
tanah, struktur tanah, bahan organik, dan topografi. Kadar air mempengaruhi volume kepadatan tanah, dimana untuk mengetahui volume kepadatan tanah
dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah, sebab tanpa adanya pengaruh kadar air maka proses particle density tidak berlangsung, karena air sangat
mempengaruhi volume kepadatan tanah. Selanjutnya volume padatan tanah tersusun oleh fraksi pasir, liar, dan debu sehingga untuk mengetahui volume
padatan tanah tertentu dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah. Kandungan bahan organik di dalam tanah sangat mempengaruhi kerapatan butir tanah.
Semakin banyak kandungan bahan organik yang terkandung dalam tanah, maka makin kecil nilai particle densitynya. Selain itu, dalam volume yang sama, bahan
organik memiliki berat yang lebih kecil daripada benda padat tanah mineral yang lain. Sehingga jumlah bahan organik dalam tanah mempengaruhi kerapatan butir.
Akibatnya tanah permukaan kerapatan butirnya lebih kecil daripada sub soil. Top soil banyak mengandung bahan organik dan kerapatan butirnya sampai 2,4 grcc
atau bahkan lebih rendah dari nilai itu. Dengan adanya bahan organik, menyebabkan nilai particle densitynya semakin kecil Hanafiah 2005.
2.1.5 Ruang Pori Total
Porositas adalah proporsi ruang pori total ruang kosong yang dapat ditempati oleh udara dan air, serta merupakan indikator kondisi drainase dan
aerasi tanah. Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-pori kasar makro dan pori-pori halus mikro. Pori-pori kasar berisi udara atau air gravitasi air yang
mudah hilang karena gaya gravitasi, sedangkan pori-pori halus berisi air kapiler
atau udara. Tanah-tanah pasir mempunyai pori-pori kasar lebih banyak daripada tanah liat. Tanah yang banyak mengandung pori-pori kasar sulit menahan air
sehingga tanahnya mudah kekeringan. Tanah liat mempunyai pori total jumlah pori-pori makro + mikro, lebih tinggi daripada tanah pasir Hardjowigeno 2007.
Porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, struktur, dan tekstur tanah. Porositas tanah tinggi jika kandungan bahan organik tinggi. Tanah
dengan struktur granulerremah mempunyai porositas yang lebih tinggi daripada tanah-tanah dengan struktur massivepejal. Tanah bertekstur kasar pori makro
memiliki porositas lebih kecil daripada tanah bertekstur halus pori mikro, sehingga sulit menahan air Hardjowigeno 2007. Hal ini dikarenakan ruang pori
total yang mungkin rendah tetapi mempunyai proporsi yang besar dimana disusun oleh komposisi pori-pori yang besar dan efisien dalam pergerakan udara dan air.
Selanjutnya proporsi volume yang terisi pada tanah menyebabkan kapasitas menahan air menjadi rendah, dimana kandungan tekstur halus memiliki ruang pori
lebih banyak dan disusun oleh pori-pori kecil karena proporsinya relatif besar Hanafiah 2005.
Tabel 2 Klasifikasi porositas tanah
Porositas volume Kelas
100 Sangat poros
80-60 Poros
60-50 Baik
50-40 Kurang baik
40-30 Jelek
30 Sangat jelek
Sumber: Sutanto 2005
2.1.6 Permeabilitas Tanah
Permeabilitas tanah adalah kemampuan tanah untuk meneruskan air atau udara. Permeabilitas tanah biasanya diukur dengan istilah kecepatan air yang
mengalir dalam waktu tertentu yang ditetapkan dalam satuan cmjam Hakim et al. 1986. Permeabilitas sangat dipengaruhi oleh tekstur, struktur, dan porositas.
Struktur tanah dan bahan organik menunjukkan hubungan utama terhadap permeabilitas adalah distribusi ruang pori, sedangkan faktor lainnya merupakan
faktor yang menentukan porositas dan distribusi ukuran pori Sutanto 2005. Pengaruh pemadatan terhadap permeabilitas tanah adalah memperlambat
permeabilitas tanah karena pori kecil yang menghambat gerakan air tanah karena pori kecil yang menghambat gerakan air tanah makin meninggi. Selanjutnya
permeabilitas akan meningkat bila: 1 agregasi butir-butir tanah menjadi remah, 2 adanya bahan organik, 3 terdapat saluran bekas lubang yang terdekomposisi, dan
4 porositas tanah yang tinggi. Pengaruh pemadatan terhadap permeabilitas tanah terjadi karena pori kecil yang menghambat gerakan air meningkat Sarief 1989.
Tabel 3 Klasifikasi permebilitas tanah
Permeabilitas cmjam Kelas
0,1 Sangat lambat
0,1-0,5 Lambat
0,5-2,0 Agak lambat
2,0-6,5 Sedang
6,5-12,5 Agak cepat
12,5-25 Cepat
25 Sangat cepat
Sumber: Sutanto 2005
2.1.7 Penetrasi Tanah