Input Objectives terhadap Aspek Pengukuran Kinerja

L1-116 Bobot vektor setiap objectives terhadap Aspek pengukuran kinerja tercantum dalam tabel 5.4. Aspek yang memiliki hanya satu objective, maka secara otomatis bobot pada objectivenya adalah satu. Sedangkan pada aspek yang memiliki lebih dari satu objectives, bobot pada aspek tersebut diakomodasikan pada objectives yang ada. Objectives dalam satu aspek memiliki keterkaitan dengan aspeknya. Tabel 5.4 Bobot vektor setiap objectives terhadap Aspek pengukuran kinerja Aspek Kriteria Tujuan Objectives Bobot Vektor Input A.1 Peningkatan ketersediaan obat 1 B.1 Pengurangan jumlah retur 0.200 B.2 Peningkatan produktivitas karyawan 0.133 B.3 Kesesuaian penyampaian informasi 0.467 B.4 Peningkatan kecepatan pelayanan 0.200 C.1 Peningkatan volum penjualan 0.4 C.2 Peningkatan jumlah laba bersih 0.3 C.3 Peningkatan volum penjualan 0.3 Proses Output Analisis hasil pembobotan tujuan strategis objectives dalam setiap Aspek pengukuran kinerja diuraikan sebagai berikut:

A. Input

Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa dalam pencapaian aspek input, dapat dilakukan dengan tujuan strategis peningkatan ketersediaan obat. Kebutuhan pembeli merupakan inti dari keberhasilan dalam usaha bisnis. Apotek harus mempunyai produk yang dibutuhkan customer dalam jumlah yang dibutuhkan. Bila sebuah apotek tidak tersedia obat yang dibutuhkan customer pada waktu mereka memerlukan, apotek kehilangan penjualan. Persediaan kosong juga dapat mempengaruhi kepuasan customer, jika permintaan customer tidak dapat terpenuhi maka kepuasan customer cenderung rendah. L1-117 B. Proses Berdasarkan tabel 5.4 bobot terbesar ada pada tujuan strategis kesesuaian penyampaian informasi Apotek XYZ 0.466, kemudian disusul tujuan strategis pengurangan jumlah retur 0.2, peningkatan kecepatan pelayanan peningkatan 0.133, dan produktivitas karyawan 0.102. Tingginya tingkat kepentingan pada tujuan strategis kesesuaian penyampaian informasi agar sesuai dengan standar pelayanan farmasi karena untuk menjaga kualitas pelayanan. Jumlah retur dianggap penting karena dianggap mencerminkan ketepatan strategi bisnis dalam memilih obat yang laku dijual. Tingkat kepentingan dalam tujuan strategis peningkatan kecepatan pelayanan memiliki bobot rendah karenakan kecepatan pelayanan yang ada saat ini dianggap masih dapat mengimbangi antrian. Tingkat kepentingan dalam tujuan strategis peningkatan produktivitas memiliki bobot terendah. Hal ini dikarenakan produktivitas karyawan yang ada saat ini dianggap cukup baik.

C. Output

Dokumen yang terkait

Analisis Sistem Pengukuran Kinerja dengan Metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS) Pada PT. PD. Paya Pinang

10 56 173

Analisis dan Pengukuran Kinerja PT. Rapi Arjasa dengan Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement System (IPMS) dan Analytical Hierarchy Process (AHP)

16 71 126

Analisis Sistem Pengukuran Kinerja dengan Metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS) Pada PT. PD. Paya Pinang

0 1 19

Analisis Sistem Pengukuran Kinerja dengan Metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS) Pada PT. PD. Paya Pinang

0 0 1

Analisis Sistem Pengukuran Kinerja dengan Metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS) Pada PT. PD. Paya Pinang

1 3 7

Analisis Sistem Pengukuran Kinerja dengan Metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS) Pada PT. PD. Paya Pinang

0 0 15

Analisis Sistem Pengukuran Kinerja dengan Metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS) Pada PT. PD. Paya Pinang

0 1 3

Analisis Sistem Pengukuran Kinerja dengan Metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS) Pada PT. PD. Paya Pinang

0 0 34

Analisis dan Pengukuran Kinerja PT. Rapi Arjasa dengan Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement System (IPMS) dan Analytical Hierarchy Process (AHP)

0 0 16

PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA DI UKM XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEMS (IPMS) PERFORMANCE MANAGEMENT SYSTEM DESIGN in XYZ SME USING INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEMS METHOD (IPMS)

0 0 9