L1-112
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Pada  bab  ini  akan  dilakukan  analisis  terhadap  hasil  perancangan sistem  pengukuran  kinerja  Apotek  XYZ  dan  hasil  pembobotan  kriteria
dalam sistem pengukuran kinerja.
4.3 Analisis Sistem Pengukuran Kinerja Saat Ini
Pada  pengukuran  kinerja  apotek  yang  lama  dirasakan  tidak  mampu melakukan  pengukuran  pada  aspek  input,  proses,  dan  output  karena  hanya
melakukan  pengukuran  kinerja  pada  keuangan.  Banyak  hal  yang  sebaiknya diperhatikan  oleh  apotek  dalam  menjalankan  bisnisnya  seperti  manajemen
persediaan, kepuasan pelanggan, sumber daya manusia, dan lain-lain. Pengukuran kinerja berdasarkan laporan keuangan hanya dapat bermanfaat sebagai alat untuk
mengalokasikan anggaran yang tersedia. Pada  sistem  pengukuran  kinerja  yang  dirancang,  mengukur  aspek  input,
proses,  dan  output.  Sehingga  diharapkan  manajemen  mampu  mengidentifikasi proses  yang  memerlukan  perbaikan.  Dari  pengukuran  yang  diperoleh  dapat
dijadikan  informasi  bagi  pengelola  untuk  membantu  melakukan  pengambilan keputusan strategi bisnis sehingga fokus pada hal yang signifikan. Pengelola juga
dapat  menganalisis  penyebab  masalah  bisnis  melalui  informasi  yang  diperoleh pengukuran kinerja dan mengetahui kapabilitas yang dimiliki apotek saat ini. Dari
perancangan  pengukuran  kinerja  yang  baru,  pengelola  dapat  mengetahui  tingkat ketercapaian  tujuan  dan  sasaran-sasaran  organisasi  melalui  perbandingan  hasil
indikator aktual indicator dengan yang telah ditetapkan. Informasi capaian kinerja dapat dijadikan dijadikan sebagai dasar bagi manajemen atau pengelola organisasi
untuk  perbaikan  kinerja  pada  periode  berikutnya,  sebagai  landasan  pemberian reward  and  punishment  terhadap  karyawan,  dan  sebagai  alat  untuk  menilai
kemajuan yang telah dicapai organisasi.
5.1.1 Analisis Identifikasi Aspek Pengukuran Kinerja
Ada tiga aspek pengukuran kinerja  yang diusulkan di Apotek XYZ,  yaitu aspek input, proses, dan output. Aspek pengukuran kinerja tersebut dikembangkan
L1-113 berdasarkan  kepada  model  kontrol  sistem.  Kontrol  sistem  dapat  berupa  kontrol
terhadap  pemasukan  data  input,  kontrol  terhadap  keluaran  data  ouput,  dan kontrol  terhadap  pengolahan  data  proses,  kontrol  terhadap  umpan  balik  dan
sebagainya. Aspek  pengukuran  kinerja  yang  dimasukkan  sebagai  usulan  disesuaikan
dengan  aspek  atau  isu  yang  dibahas  baik  internal  maupun  eksternal  organisasi. Usulan tersebut merupakan hasil studi literatur dan disesuaikan dengan kondisi riil
di  Apotek  XYZ.  Pengelompokkan  beberapa  kriteria  tujuan  ke  dalam  aspek pengukuran  kinerja  ini  dilakukan  dalam  rangka  penyederhanaan  terhadap  aspek
pengukuran kinerja agar mudah dalam melakukan penbobotan.
5.1.2 Analisis Identifikasi Tujuan Strategis Objectives
Tahap  ini  dilakukan  untuk  mendapatkan  tujuan  strategis objectives  Apotek  XYZ  untuk  meningkatkan  kinerjanya.  Penentuan
tujuan  strategis  objectives  Apotek  XYZ  dilakukan  untuk  memenuhi stakeholders’    requirements.
Berdasarkan  identifikasi  terhadap  stakeholders’ requirements,
diperoleh 26 stakeholders’  requirements yang tercantum dalam tabel 4.1.
Ada sembilan tujuan strategis objectives yang diidentifikasi untuk memenuhi semua stakeholders’  requirements dan hasilnya disajikan dalam
tabel 5.1 :
Tabel 5.1 Tujuan strategis objectives Apotek XYZ
Kriteria Tujuan Objectives
Peningkatan produktivitas karyawan Kesesuaian penyampaian informasi obat
Pengurangan jumlah retur Peningkatan jumlah laba bersih
Peningkatan volum penjualan Peningkatan kecepatan pelayanan
Pengurangan harga pokok penjualan Peningkatan jumlah customer
Peningkatan ketersediaan obat
5.1.3 Analisis Identifikasi Ukuran Kinerja Key Performance Indicators
Tahap  ini  dilakukan  untuk  mendapatkan  ukuran-ukuran  kinerja key  performance  indicators
KPI  yang  bersifat  strategis  yang  akan menerjemahkan  tujuan  strategis  tersebut  ke  dalam  ukuran  yang  dapat
L1-114 diukur  secara  kuantitatif.  Tahap  identifikasi  ukuran  kinerja  Apotek  XYZ
dilakukan  dengan  mempertimbangkan  ukuran-ukuran  kinerja  key performance  indicators
KPI  yang  ada  di  penelitian  sejenis  dan  literatur yang  ada  dengan  mempertimbangkan  proses  dan  dokumen-dokumen
yang ada di Apotek XYZ. Tahap identifikasi ukuran kinerja ini menghasilkan 21 ukuran kinerja key
performance  indicators  KPI  yang  tersebar  dalam  sembilan  tujuan  strategis  dan tiga  aspek,  namun  ukuran  kinerja  key  performance  indicators  KPI  ini  belum
bisa  digunakan  karena  baru  mempertimbangkan  kajian  literatur,  belum mempertimbangkan  pendapat  dari  pihak  internal  pengelola  Apotek  XYZ.  Oleh
sebab  itu  dilakukan  validasi  terhadap  semua  ukuran  kinerja  key  performance indicators  KPI  dengan  mempertimbangkan  pendapat  dari  pengelola  Apotek
XYZ.  Validasi  key  performance  indicators  dilakukan  dengan  melakukan  uji Cochran-Q. Setelah proses validasi dihasilkan 18 ukuran kinerja key performance
indicators KPI yang tersebar dalam delapan tujuan strategis dan tiga aspek. Ukuran kinerja key performance indicators KPI berguna sebagai ukuran
yang  menunjukkan  efisiensi  atau  efektifitas  dari  suatu  action  yang  memberikan informasi  bagi  organisasi.  Selain  itu  KPI  digunakan  sebagai  indikator  pengukur
hasil pengelolaan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.
4.4 Analisis Pembobotan