L1-111
D. Assesment Bobot untuk Nilai Kinerja Ukuran Kinerja
Nilai kinerja ukuran kinerja ini dihitung dengan mengalikan skor hasil kinerja ukuran kinerja dengan bobot ukuran kinerja yang
bersangkutan yaitu bobot yang telah didapatkan pada proses pembobotan ukuran kinerja menggunakan metode triangular fuzzy AHP. Hal ini
dilakukan untuk seluruh ukuran kinerja yang ada. Nilai kinerja ukuran kinerja inilah yang menjadi acuan seberapa besar kinerja dari setiap
ukuran kinerja. Nilai indeks kinerja dalam satu kriteria tujuan sama dengan jumlah
seluruh hasil perkalian antara bobot global dengan skor masing-masing indikator kinerja dalam kriteria tujuan tersebut.
Contoh: Perhitungan nilai kinerja untuk jumlah penjumlahan secara keseluruhan
dijabarkan sebagai berikut. Ø Skor hasil kinerja laba bersih tahun 2008 = 7
Bobot ukuran kinerja laba bersih = 0.344 Nilai kinerja laba bersih tahun 2008 = global x Skor
= 0.344 x 7 = 2.408 Ø Skor hasil kinerja jumlah penjumlahan tahun 2008 = 7
Bobot ukuran kinerja jumlah penjumlahan = 0.178 Nilai kinerja jumlah penjumlahan tahun 2008 = global x Skor
= 0.178 x 7 = 1.253
L1-112
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Pada bab ini akan dilakukan analisis terhadap hasil perancangan sistem pengukuran kinerja Apotek XYZ dan hasil pembobotan kriteria
dalam sistem pengukuran kinerja.
4.3 Analisis Sistem Pengukuran Kinerja Saat Ini
Pada pengukuran kinerja apotek yang lama dirasakan tidak mampu melakukan pengukuran pada aspek input, proses, dan output karena hanya
melakukan pengukuran kinerja pada keuangan. Banyak hal yang sebaiknya diperhatikan oleh apotek dalam menjalankan bisnisnya seperti manajemen
persediaan, kepuasan pelanggan, sumber daya manusia, dan lain-lain. Pengukuran kinerja berdasarkan laporan keuangan hanya dapat bermanfaat sebagai alat untuk
mengalokasikan anggaran yang tersedia. Pada sistem pengukuran kinerja yang dirancang, mengukur aspek input,
proses, dan output. Sehingga diharapkan manajemen mampu mengidentifikasi proses yang memerlukan perbaikan. Dari pengukuran yang diperoleh dapat
dijadikan informasi bagi pengelola untuk membantu melakukan pengambilan keputusan strategi bisnis sehingga fokus pada hal yang signifikan. Pengelola juga
dapat menganalisis penyebab masalah bisnis melalui informasi yang diperoleh pengukuran kinerja dan mengetahui kapabilitas yang dimiliki apotek saat ini. Dari
perancangan pengukuran kinerja yang baru, pengelola dapat mengetahui tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran organisasi melalui perbandingan hasil
indikator aktual indicator dengan yang telah ditetapkan. Informasi capaian kinerja dapat dijadikan dijadikan sebagai dasar bagi manajemen atau pengelola organisasi
untuk perbaikan kinerja pada periode berikutnya, sebagai landasan pemberian reward and punishment terhadap karyawan, dan sebagai alat untuk menilai
kemajuan yang telah dicapai organisasi.
5.1.1 Analisis Identifikasi Aspek Pengukuran Kinerja
Ada tiga aspek pengukuran kinerja yang diusulkan di Apotek XYZ, yaitu aspek input, proses, dan output. Aspek pengukuran kinerja tersebut dikembangkan